• Jumat, 15 November 2024

Ratusan Narapidana Lapas Metro Masuk Daftar Pemilih Sementara

Rabu, 11 September 2024 - 14.48 WIB
59

Kepala Lapas Kelas IIA Kota Metro, Gumilar saat dikonfirmasi oleh media. Foto: Arby /Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sebanyak 165 narapidana lembaga permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Metro masuk dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di Lapas Kota setempat.

Kepala Lapas Kelas IIA Kota Metro, Gumilar menegaskan bahwa tidak ada mobilisasi massa tahanan yang mengarah ke pasangan calon tertentu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Dirinya juga memastikan warga binaannya netral dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro serta pemilihan Gubernur Lampung pada November mendatang.

"Untuk Pilkada, warga binaan yang ada di lapas kelas IIA ini sudah terdaftar dan di data KPU. Kita songsong Pilkada di Kota Metro ini mudah-mudahan bisa berjalan aman, tertib dan jujur, tidak ada penekanan, penggiringan dan kita usahakan untuk netral," kata dia kepada awak media, Rabu (11/9/2024).

Gumilar menerangkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro telah melakukan pendataan DPS di lingkungan Lapas terhadap ratusan narapidana asal Metro maupun sejumlah wilayah Lampung.

"KPU Kota Metro telah melakukan pendataan DPS untuk Pilwakot dan Pilgub. Dalam DPS tersebut, ada sebanyak 165 warga binaan Lapas Kelas IIA Kota Metro memliki hak suara dan bisa menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Metro," ucapnya.

Selain ratusan warga binaan yang dapat menyalurkan hak suaranya pada Pilkada Metro, terdapat juga sebanyak 280 narapidana yang bakal menyalurkan hak suaranya pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

"Warga binaan di Lapas Metro ini kan tidak semuanya warga Metro. Ada juga warga dari luar daerah Metro. Untuk warga luar Metro itu totalnya ada 280, jadi itu bisa memilih calon gubernur dan wakil gubernur Lampung," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa angka calon pemilih di lingkungan Lapas Metro sewaktu-waktu dapat berubah menjelang pencoblosan. Hal tersebut disebabkan oleh berakhirnya masa tahanan Sejumlah warga binaan sebelum waktu pencoblosan.

"Jumlah suara yang ada di Lapas Kelas IIA Kota Metro bisa saja berubah jumlahnya. Itu mengingat berakhirnya masa tahanan warga binaan yang ada," terangnya.

"Karena ada yang masuk dan ada yang bebas, jadi untuk pergerakan angka berputar dinamis. Ini ada satu TPS yang akan kita laksanakan di tanggal 27 November nanti," sambungnya.

Kepala Lapas kelas IIA Kota Metro tersebut juga berharap, pelaksanaan penyaluran hak demokrasi bagi warga binaan di Lapas Metro dapat berjalan tertib dan lancar.

"Mudah-mudahan Lapas Kota Metro dapat mensukseskan pilkada nanti. Pelaksanaannya berjalan aman dan tertib sehingga bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk Kota Metro," tandasnya. (*)