Pembangunan JPO Siger Milenial di Bandar Lampung Habiskan Rp20 Miliar, Meleset dari Target
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Proyek pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Siger Milenial di Kota Bandar Lampung kini telah mencapai tahap akhir dengan progres mencapai 90 persen. Namun, proyek ini mengalami keterlambatan dari target awal yang seharusnya selesai pada Agustus atau awal September 2024.
Anggaran total untuk pembangunan JPO ini mencapai sekitar Rp20 miliar, dengan kontraktor pelaksana adalah CV. Racaz Group.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutioso, menjelaskan bahwa dari anggaran tahap terakhir sebesar Rp12 miliar, hingga saat ini baru terpakai Rp11,7 miliar.
"Pada tahap pertama, proyek ini telah menghabiskan sekitar Rp8 miliar, sehingga total anggaran yang digunakan mencapai Rp20 miliar," ungkap Dedi pada Rabu (11/9/2024).
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengevaluasi seluruh proses pekerjaan untuk memastikan tidak ada kekurangan atau hal yang terlewat.
Dedi juga menyampaikan bahwa jembatan belum bisa diresmikan pada bulan September karena pekerjaan akhir seperti pemasangan granit pada lantai jembatan dan penutupan dengan Aluminium Composite Panel (ACP) masih berlangsung.
"Meski mengalami keterlambatan, kami optimis JPO Siger Milenial akan selesai dan diresmikan pada Oktober 2024," kata Dedi.
JPO Siger Milenial mulai dibangun pada Juli 2023 dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya pejalan kaki di kawasan pusat kota.
Jembatan ini memiliki desain megah dengan lebar 4 meter, tinggi 10 meter, dan panjang total 200 meter, menghubungkan Gedung Parkiran Pemkot Bandar Lampung dengan Masjid Agung Al-Furqon, salah satu area paling ramai di pusat kota.
"Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa proyek ini selesai sesuai dengan standar yang ditetapkan dan siap digunakan oleh masyarakat," tambah Dedi.
Sebelumnya, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menginformasikan bahwa akses masuk ke jembatan akan ditetapkan hanya dari halaman Masjid Agung Al-Furqon, bukan dari area Pemkot Bandar Lampung.
"Akses masuknya satu jalur dari Masjid, tidak boleh dari area Pemkot. Dua jalur akan mengurangi estetika," jelas Eva.
Jembatan yang mengarah dari Gedung Parkir Pemkot akan sedikit tertutup untuk menghindari akses sembarangan.
"Di bawah jembatan, kami akan membuat taman untuk anak-anak bermain," tambah Eva. (*)
Berita Lainnya
-
Pengamat Hukum: Pengawasan Peredaran Senpi Ilegal di Lampung Kurang
Selasa, 08 Oktober 2024 -
Dosen UIN RIL Beri Pelatihan Peningkatkan Kemandirian Ekonomi Umat di Pulau Pasaran
Selasa, 08 Oktober 2024 -
Debat Pertama Pilgub Lampung 2024 Usung Tema Infrastruktur dan Ekonomi
Selasa, 08 Oktober 2024 -
Dukung Nelayan, Dosen dan Mahasiswa Universitas Teknokrat Ciptakan Kapal Pintar Ramah Lingkungan
Selasa, 08 Oktober 2024