Perluasan Areal Tanam Padi di Lampung Capai 66.206 Hektar, Kementan Dorong Daerah Percepat Pompanisasi

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Andi Muhammad Idil Fitri. Foto: Eksklusif.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perluasan areal tanam padi di Provinsi
Lampung sampai dengan 8 September 2024 mencapai 66.206 hektar atau 84,69 persen
dari target 78.177 hektar.
Demikian itu disampaikan oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Andi Muhammad Idil Fitri saat pemaparan pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring, Senin (9/9/2024).
Andi menjabarkan perluasan areal tanam tersebut diantaranya optimalisasi lahan rawa dari target 28.202 hektar, terealisasi seluas 26.360 hektar; Pompanisasi lahan dari target 45.625 hektar, terealisasi 37.943; Dan penanaman padi gogo dari target 4.350 hektar, baru terealisasi 1.903 hektar.
“Kami berharap kepada pimpinan daerah untuk mendorong progres percepatan pemanfaatan pompa air,” pesan dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset, Perencanaan Strategis, dan Analis Kebijakan Perum Bulog, Amrullah menyampaikan bahwa jumlah stok cadangan beras pemerintah di Lampung hingga saat ini sebanyak 60.734 ton.
“Jumlah itu disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut. Di daerah DKI Jakarta skoknya memang lebih banyak karena nantinya akan disalurkan juga ke daerah-daerah yang membutuhkan,” jelas dia.
Amrullah juga melaporkan realisasi stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras di Provinsi Lampung sampai dengan 8 September 2024 sejumlah 28.177 ton atau 93,92 persen dari target tahun 2024 sebanyak 30.000 ton .
Proporsi realisasi SPHP beras paling besar adalah pengecer 63,5 persen, diikuti distributor 31,4 persen, Satgas 3,6 persen, Pemda 1,3 persen, dan sinergi BUMN 0,3 persen.
“Kita berharap sampai Desember nanti bisa memenuhi 100 persen sesuai dengan penugasan pemerintah,” tuturnya.
Ia mengatakan Perum Bulog juga melakukan kerja sama kepada beberapa toko retail modern agar masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga yang terjangkau.
“Kita berharap SPHP ini betul-betul tidak hanya terjangkau harganya saja tetapi dapat mudah didapat oleh masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementan, Bambang Sugiharto menyampaikan bahwa Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman sudah menyurati kepala daerah untuk melakukan optimalisasi lahan rawa, pompanisasi dan padi gogo sebagai respon cepat terhadap ancaman darurat pangan dan antisipasi penurunan produksi padi karena situasi global dan prediksi kekeringan BMKG.
Melalui surat itu, Menteri Amran meminta kepada kepala daerah untuk mengingatkan kepala dinas pertanian dan jajarannya segera mengambil langkah-langkah percepatan penyelesaian tersebut.
“Kami akan melakukan evaluasi secara berkala dan menyampaikan hasilnya kepada Menteri Dalam Negeri,” ujar Bambang saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring beberapa waktu lalu. (*)
Berita Lainnya
-
DPRD Lampung Bahas Arah Pembangunan 5 Tahun ke Depan, Pansus RPJMD 2025–2029 Resmi Dibentuk
Kamis, 03 Juli 2025 -
Aplikasi Lampung In Terunduh 10 Ribu Lebih, Puluhan Laporan Masyarakat Masuk per Hari
Kamis, 03 Juli 2025 -
Pemprov Lampung Distribusikan 170 Kursi Roda untuk Anak Disabilitas Lumpuh Layu
Kamis, 03 Juli 2025 -
Kadishub Lampung Keluhkan Minimnya Anggaran: Banyak Jalan Tidak Ada Rambu Berujung Kecelakaan
Kamis, 03 Juli 2025