• Rabu, 09 Oktober 2024

Tumpukan Sampah Hiasi Saluran Air, DLH Metro: Masalah yang Tidak Pernah Berhenti

Jumat, 06 September 2024 - 14.04 WIB
193

Kepala DLH Kota Metro, Ardah saat dikonfirmasi terkait dengan tumbukan sampah yang marak di jaringan irigasi tersier di Metro. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Usai viral dan menjadi sorotan, tumpukan sampah pada Jaringan Irigasi Tersier (JIT) yang melintasi Kota Metro bakal dibersihkan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota setempat beserta balai besar pengairan Provinsi Lampung bakal segera melakukan pengangkatan sampah dari irigasi.

Kepala DLH Kota Metro, Ardah, menilai bahwa persoalan sampah di jaringan irigasi merupakan masalah yang kerap muncul sepanjang tahun. 

"Kalau untuk sampah yang di jaringan irigasi tersier itu memang masalah yang tidak pernah berhenti ya, karena sepanjang irigasi itu masih ada dan sepanjang manusia itu masih ada, paling enak memang buang sampah irigasi," kata Ardah, saat dikonfirmasi, Jumat (6/9/2024).

Ardah mengaku bahwa pihaknya telah intens memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di jaringan irigasi. Pihaknya bahkan telah menyediakan sejumlah kontainer sampah pada lokasi rawan pembuangan sampah sembarangan.

"Kita tidak pernah berhenti untuk mengingatkan, Jangan buang di irigasi loh. Kita sudah siapkan kontainer-kontainer sampah dan kita sudah siapkan tim pengangkut sampah, baik yang dilakukan oleh LH maupun yang dilakukan oleh Sokli," ungkapnya.

Baca juga : Tumpukan Sampah Hiasi Saluran Air di Metro Pusat

Kepala DLH tersebut juga mengaku bahwa Ki Hajar telah berkoordinasi dengan Balai Besar pengairan provinsi Lampung terkait rencana pengangkutan sampah dari dalam jaringan irigasi.

"Terkait dengan sampah yang ada di irigasi kita sudah berkomunikasi dengan UPT balai, tugas kita terutama Dinas Lingkungan Hidup itu hanya mengangkut sampah yang sudah ada di atas irigasi, kalau yang ada di dalam irigasi itu kewenangan mereka sepenuhnya," ujarnya.

"Jadi kami sudah selalu berkoordinasi, sudah minta tolong untuk mengangkut sampah yang ada di saluran irigasi, nanti petugas kami yang akan mengangkut ketika sampah sudah ditaruh di atas irigasi," imbuhnya.

Nantinya, setelah sampah di jaringan irigasi dinaikkan ke daratan maka tugas dlh Kota Metro adalah melakukan pengangkutan sampah dan membawanya ke TPAS Karangrejo.

"Kemarin kita sudah berkomunikasi dan insya Allah, dalam waktu dekat mereka akan membantu kita untuk menyelesaikan sampah-sampah yang ada di saluran irigasi," ucapnya.

Ia juga mengapresiasi kritik yang disampaikan oleh media. Dirinya menilai bahwa informasi fakta yang dimuat dalam media massa merupakan bentuk sosial kontrol yang harus ditindaklanjuti oleh OPD terkait.

"Terima kasih juga kepada teman-teman media yang sudah ikut membantu kita dalam mengangkat masalah ini, tentu saja ini menjadi cambuk bagi kita semua dan masyarakat, bahwa sampah di irigasi itu adalah masalah," bebernya.

"Apalagi ini sudah musim kering ya, sampah itu kelihatan semua. Kalau dia musim hujan atau saluran irigasi itu banyak airnya dan lancar maka sampah akan terbawa dan tidak akan jadi masalah, nah sekarang lagi kering saat pintu air ditutup karena harus berbagi air dengan daerah lain, maka sampahnya akan terlihat banyak sekali," tambahnya.

Ardah juga mengungkapkan bahwa pihak Balai Besar telah berjanji untuk secepatnya melakukan koordinasi terkait dengan rencana pengangkatan sampah dari dalam jaringan irigasi.

"Balai Besar berjanji akan secepatnya melakukan rapat koordinasi untuk menyelesaikan sampah di irigasi. Setelah nanti mereka melakukan pengangkatan dari irigasi, mereka akan menghubungi kita dan kita yang akan menyelesaikan pengangkutannya," tuturnya. 

"Terkait sedimen dan pendangkalan itu merupakan kewenangan dari balai Besar, kita cuma pengangkutan sampah yang sudah di daratan. Kalau di saluran itu urusannya paling besar," lanjutnya.

Wanita tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Balai Besar pengairan Provinsi Lampung terkait rencana pengangkutan sampah dari jaringan irigasi tersebut.

"Kita selalu berkoordinasi dan tidak pernah berhenti dengan balai Besar, tetapi kembali lagi bahwa kesadaran masyarakat itu yang kurang dan perlu kita tekankan. Kita minta supaya masyarakat Jangan buang sampah ke saluran irigasi, karena sarana dan prasarana untuk tong sampahnya sudah disiapkan," tandasnya. (*)