• Kamis, 19 September 2024

Tumpukan Sampah Hiasi Saluran Air di Metro Pusat

Kamis, 05 September 2024 - 13.08 WIB
283

Kondisi Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro dipenuhi sampah. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Musim kemarau menyebabkan surutnya volume air di Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di Kota Metro, memperlihatkan pemandangan tak sedap.

Sampah yang menumpuk di sejumlah titik irigasi menjadi sorotan warga, terutama di wilayah Kecamatan Metro Pusat, tepatnya di Kelurahan Hadimulyo Barat, Hadimulyo Timur dan Imopuro.

Pantauan kupastuntas.co menunjukkan, berbagai jenis sampah memenuhi saluran JIT tersebut. Tumpukan ini tak hanya merusak estetika, tetapi juga menyebabkan pendangkalan sedimen dan menyebarkan bau busuk yang mengganggu warga sekitar.

Masyarakat berharap pemerintah, melalui dinas terkait segera turun tangan melakukan pembersihan dan rehabilitasi infrastruktur JIT yang rusak. Selain itu, normalisasi aliran air untuk mengatasi pendangkalan dinilai mendesak.

Hari (30), warga Kelurahan Hadimulyo Barat, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah di sepanjang JIT merupakan masalah yang muncul setiap musim kemarau.

Ia menuding masyarakat yang tidak bertanggung jawab sebagai penyebab utama, karena banyak yang membuang sampah sembarangan di irigasi tersebut.

"Kondisi seperti ini memang sudah biasa setiap musim kemarau. Sampah menumpuk karena banyak orang yang tidak peduli dan membuang sampah sembarangan. Selain itu, pengawasan dari dinas terkait juga minim," kata Hari kepada Kupas Tuntas, Kamis (5/9/2024).

Ia menambahkan bahwa meski irigasi tersebut berada di bawah kewenangan Balai Besar Provinsi Lampung, pengelolaan sampahnya tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Kota Metro.

"Irigasi ini memang di bawah kewenangan Balai Besar, tapi tetap saja ini berada di Kota Metro. Apakah pemerintah kota bisa diam saja? Padahal, aliran air ini penting bagi para petani di sini," ungkapnya.

Senada dengan Hari, Vito (23), warga setempat, menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat di sekitar irigasi untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan.

Warga setempat berharap pemerintah Kota Metro dapat bersinergi dengan instansi terkait untuk segera menangani masalah ini. Normalisasi dan rehabilitasi diharapkan dapat menjadi solusi bagi kondisi irigasi yang semakin memprihatinkan, terlebih karena posisinya berada di area vital pusat kota.

Tumpukan sampah yang terlihat di saluran irigasi ini memperparah kondisi dinding-dinding JIT yang sudah rusak. Di beberapa titik, tanggul jebol, memperlihatkan lapisan tanah yang mulai terkikis, dan tumbuhan liar tumbuh tak terkendali di sepanjang jaringan tersebut.

Selain merusak infrastruktur, irigasi ini juga berfungsi penting mengairi areal persawahan di Kota Metro. Namun, volume air yang menyusut drastis akibat kemarau justru memperlihatkan kondisi dasar irigasi yang penuh dengan sampah tebal dan kerusakan serius.

Warga menantikan realisasi janji-janji pemerintah terkait perbaikan infrastruktur, termasuk jaringan irigasi yang kini kondisinya semakin memprihatinkan. (*)