Pertumbuhan Ekonomi, Infrastruktur, dan Layanan Publik Jadi Tantangan Utama Anggota DPRD Lampung yang Baru
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertumbuhan
ekonomi, infrastruktur, hingga layanan publik disebut sebagai tantangan utama
yang harus dihadapi oleh 84 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Lampung masa jabatan 2024-2029.
Dalam menjalankan amanah kekuasaan, para wakil rakyat terpilih diingatkan
untuk tidak melupakan tanggung jawab representatif yang mereka emban. Sebagai
perwakilan suara rakyat, anggota legislatif diharapkan benar-benar bekerja
menyuarakan aspirasi rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka.
Pengamat politik dari Universitas Lampung, Bendi Juantara, menyatakan
bahwa setiap wakil rakyat terpilih memiliki dasar kuat atas keterpilihannya,
baik itu karena faktor sosial, politik, kualifikasi dan pengalaman, komitmen,
integritas diri, serta modalitas lainnya.
"Modalitas ini menjadi bekal utama bagi para wakil rakyat dalam
mengelola kekuasaan. Pengelolaan kekuasaan tersebut akan selalu berkaitan
dengan nasib rakyat. Oleh karena itu, tanggung jawab dan amanah tersebut harus
dijalankan dengan baik agar kepercayaan rakyat tetap terjaga secara
berkesinambungan," kata Bendi Juantara saat diwawancarai, Senin
(2/9/2024).
Bendi Juantara menjelaskan, tantangan yang dihadapi oleh anggota DPRD
Provinsi Lampung yang telah dilantik saat ini tidaklah mudah. Persoalan
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, hingga
layanan publik menjadi fokus utama yang harus ditangani.
"Sehingga dibutuhkan komitmen kuat serta kolaborasi antara anggota
dewan provinsi, kepala daerah, dan stakeholder terkait untuk berjalan
beriringan dalam menuntaskan janji-janji kepada rakyat dengan berkontribusi
maksimal untuk kemajuan Lampung," katanya.
Di sisi lain, Bendi juga menekankan bahwa pemilu yang baru berlangsung menggambarkan
berjalannya demokrasi prosedural. Untuk mewujudkan demokrasi yang substansial,
diperlukan keterlibatan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan,
perencanaan pembangunan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan ke depan.
"Check and balance menjadi poin penting yang harus selalu dijaga,"
jelasnya.
Bendi menambahkan, dengan adanya komitmen yang kuat dan keterlibatan
masyarakat, diharapkan Provinsi Lampung dapat menghadapi berbagai tantangan
dengan lebih baik demi kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
Pengamat Politik Universitas Saburai, Kamal Fahmi Aulia, menambahkan
bahwa sebagai anggota DPRD, khususnya di Provinsi Lampung, komposisi kursi yang
tidak terlalu berjarak signifikan merupakan hal yang positif. Hal ini
memungkinkan DPRD Provinsi Lampung memberikan kontribusi yang lebih baik dalam
melaksanakan tugasnya.
"Seperti tugas dalam hal pengawasan pelaksanaan pemerintahan di
provinsi, pembuatan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah yang nantinya bisa
memproduksi peraturan yang secara substansi lebih berkualitas," kata
Kamal.
Lebih lanjut, Kamal menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap
fungsi penganggaran. Pemerintah harus dituntut untuk merancang anggaran yang
dituangkan dalam APBD Provinsi dengan efektif, efisien, dan transparan demi
kemakmuran masyarakat.
"Sehingga nantinya fungsi penganggaran yang diberikan oleh DPRD yang
baru bisa lebih maksimal untuk dilaksanakan dengan lebih efektif, efisien, dan
transparan demi kemakmuran masyarakat," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
UIN RIL dan IPB University Jalin Kerjasama Strategis dalam The 45th Strategic Talks
Sabtu, 14 September 2024 -
IPSI Lampung Raih 4 Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024: 2 Emas dan 2 Perunggu
Jumat, 13 September 2024 -
Unila Resmi Gelar Kejuaraan Nasional Pencak Silat Piala Rektor II
Jumat, 13 September 2024 -
Jejak Karir Arinal Djunaidi, Dari Petani Hingga Sukses Jadi Gubernur Lampung
Jumat, 13 September 2024