Warga Keluhkan Debu Proyek Jalan di Desa Sumber Marga Lamtim
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Pembangunan jalan kabupaten di Desa Sumber Marga, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) menuai keluhan dari warga setempat akibat debu yang dihasilkan selama proses pengerjaan.
Ketua RT di Desa Labuhanratu Danau, Aris, mengungkapkan keresahannya terkait kondisi ini, terutama di tengah musim kemarau yang memperparah situasi.
Dalam keterangannya, Aris meminta agar pihak penanggung jawab proyek segera mengambil tindakan, seperti penyiraman air secara rutin di jalan yang sedang dikerjakan.
Hal ini dinilai penting untuk mengurangi dampak debu yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan warga yang tinggal di sekitar lokasi.
"Kami meminta agar jalan yang sedang dibangun ini disiram air secara berkala, terutama saat musim kemarau seperti sekarang. Debu yang berterbangan sangat mengganggu, bahkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti batuk dan masalah pernapasan lainnya," ujar Aris.
Pembangunan jalan ini melintasi empat desa, yaitu Desa Sumberejo, Labuhanratu Danau, Sumur Bandung, dan Sumber Marga.
Jalan tersebut merupakan penghubung utama antar desa, sehingga setiap harinya dilewati oleh banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Dampak dari debu tidak hanya dirasakan oleh pengguna jalan, tetapi juga oleh warga yang tinggal di sepanjang jalur pembangunan.
Menurut Aris, banyak warga yang terpaksa menutup jendela dan pintu rumah mereka sepanjang hari untuk mencegah debu masuk ke dalam rumah.
"Debu yang berterbangan ini menyebabkan warga enggan membuka jendela atau pintu rumah mereka. Ini tentu saja mengganggu kenyamanan, apalagi dengan panjang pembangunan jalan yang mencapai sekitar 14 kilometer. Bisa dibayangkan berapa banyak rumah yang terdampak," lanjut Aris.
Aris berharap agar pihak proyek memperhatikan kondisi ini dan melakukan penyiraman jalan minimal dua kali sehari.
Ia menegaskan bahwa tindakan ini penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan warga dan kenyamanan lingkungan sekitar.
Selain itu, Aris juga menyoroti pentingnya komunikasi antara pihak proyek dan warga. Menurutnya, dengan adanya komunikasi yang baik, kekhawatiran warga bisa lebih cepat ditangani, dan solusi bisa segera diterapkan.
Salah seorang warga lainnya, yang enggan disebutkan namanya, juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengatakan bahwa setiap kali ada kendaraan yang melintas, debu langsung berterbangan dan masuk ke dalam rumahnya.
"Setiap ada kendaraan lewat, debu langsung masuk ke rumah. Ini sangat mengganggu, terutama bagi anak-anak yang sering bermain di halaman," ujarnya.
Warga berharap, perhatian dari pihak terkait segera diberikan agar proyek jalan ini tidak hanya membawa manfaat berupa infrastruktur yang baik, tetapi juga tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan sekitar. Mereka menginginkan solusi segera untuk meminimalisir dampak buruk dari debu selama proses pembangunan. (*)
Berita Lainnya
-
Ratusan Petani Singkong di Lamtim Demo, Ketua DPRD Ancam Tutup Perusahaan Sementara
Senin, 23 Desember 2024 -
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024