• Senin, 23 Desember 2024

Warga Lamtim Dorong PDI Perjuangan Usung Calon Bupati, Tolak Pilkada Lawan Kotak Kosong

Selasa, 27 Agustus 2024 - 13.42 WIB
300

Warga demo kantor PDIP Lampung Timur, berharap PDIP usung calon bupati dan wakil Bupati. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Ratusan warga Lampung Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PDI Perjuangan (PDIP) Lampung Timur pada Selasa (27/8/2024). Mereka menuntut agar PDIP mengusung calon bupati dalam Pilkada mendatang, guna menghindari skenario lawan kotak kosong yang dinilai akan mematikan demokrasi di daerah tersebut.

Aksi yang berlangsung selama tiga jam, dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, dilakukan tanpa adanya pertemuan dengan pengurus PDIP setempat. Para demonstran hanya menyampaikan orasi dan membentangkan baliho bertuliskan "Lawan Kotak Kosong."

"Hanya PDIP yang bisa menghilangkan perlawanan kotak kosong. Artinya, PDIP harus memunculkan calon Bupati dan Wakil Bupati. Kami berharap Ibu Megawati mendengarkan teriakan kami," tegas Tomi, koordinator lapangan aksi.

Tomi juga mengancam akan menggelar unjuk rasa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak diindahkan. Ia menilai, jika PDIP tidak mengusung calon, maka demokrasi di Lampung Timur akan mati, seolah Pilkada hanya dikuasai oleh satu golongan atau menjadi ajang politik dinasti.

Menurut Tomi, aksi unjuk rasa ini murni merupakan suara rakyat, bukan atas kepentingan politik tertentu. Ia menegaskan bahwa yang penting adalah adanya lebih dari satu calon dalam Pilkada, terlepas dari siapa yang akan bertarung di arena tersebut.

Sementara itu, Budi Setiawan, salah satu kader PDIP, mengungkapkan kekecewaannya jika partainya tidak mencalonkan siapapun dalam Pilkada Lampung Timur.

"Beberapa partai sudah mengusung satu calon, dan tinggal PDIP yang belum. Harapan kami, PDIP tidak tinggal diam. Jika PDIP tidak mau mengusung calon, ada apa? Apalagi partai ini merupakan partai besar yang dipimpin oleh Ibu Megawati," ungkap Budi.

Aksi ini mencerminkan kekhawatiran masyarakat dan kader PDIP terhadap kemungkinan terjadinya Pilkada dengan satu calon, yang dikhawatirkan akan mereduksi semangat demokrasi di Lampung Timur. (*)