• Sabtu, 14 September 2024

Festival Seni Lintas Agama 2024 di Bandar Lampung, Merajut Toleransi dan Kerukunan dalam Keberagaman

Minggu, 25 Agustus 2024 - 14.19 WIB
91

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo saat menghadiri Festival Seni Budaya Lintas Agama pada Sabtu (24/8) di Bundaran Tugu Adipura. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kota Bandar Lampung sukses menyelenggarakan Festival Seni Budaya Lintas Agama pada Sabtu (24/8) di Bundaran Tugu Adipura. Festival ini bertujuan untuk memperkuat toleransi dan persatuan di tengah masyarakat yang beragam, menampilkan seni dan budaya dari berbagai agama di Indonesia.

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, M. Adib Abdushomad, mengapresiasi inisiatif Wali Kota Bandar Lampung atas penyelenggaraan festival ini. "Saya selaku Kepala Pusat KUB Sekretariat Jenderal Kemenag RI menyambut baik dan mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Festival Seni Budaya Lintas Agama pertama kali yang diinisiasi oleh Wali Kota Bandar Lampung," ujar Adib. Gus Adib, sapaan akrabnya, menilai festival ini sebagai upaya menciptakan Indonesia yang lebih damai dan harmonis.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan bahwa festival ini adalah yang pertama kali diadakan di Sumatera dan mungkin juga di Indonesia. “Ini merupakan kegiatan yang luar biasa. Ini merupakan festival kebudayaan dan seni lintas agama pertama di Sumatera, mungkin juga di Indonesia,” katanya. Eva berharap festival ini dapat menjadi wadah persatuan bagi masyarakat Bandar Lampung yang multietnis dan multireligius.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo, menyatakan festival ini sebagai bukti nyata semakin kuatnya semangat keberagaman dan kerukunan antarumat beragama di Provinsi Lampung. "Festival ini bukan hanya menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan seni dan budaya dari berbagai agama, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara kita semua," ungkap Puji.

Festival ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan dan diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk terus memperkuat semangat toleransi dan kerukunan. Semua pihak yang hadir sepakat bahwa perbedaan agama tidak seharusnya menjadi penghalang untuk menciptakan harmoni dan kedamaian di masyarakat. (**)