• Selasa, 09 September 2025

Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Lampung untuk Urea 187.269 Ton dan NPK 197.487 Ton

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 13.23 WIB
115

Komunikasi dan Korporat PT. Pusri, Rustam Effendi, saat media gathering di Rumah Makan Kayu, Sabtu (24/8/2024). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan stok pupuk bersubsidi secara keseluruhan untuk Provinsi Lampung yaitu sebesar 19.314 ton.

"Dengan rincian per tanggal 23 Agustus 2024 ini yaitu sebesar 9.260 ton untuk Urea dan 10.054 ton untuk NPK," ujar VP Komunikasi dan Korporat Pusri, Rustam Effendi, saat media gathering di Rumah Makan Kayu, Sabtu (24/8/2024).

Ia juga memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani yang ada di Lampung dalam kondisi aman dan saat ini tersimpan didalam beberapa gudang dibeberapa kabupaten/kota.

"Dapat kami pastikan bahwa persediaan stok pupuk tersebut sudah berada di gudang-gudang kami hingga lini 3 atau gudang yang berada di Kabupaten/Kota. Jadi petani khususnya yang berada di Provinsi Lampung tidak perlu khawatir," ungkap Rustam.

Rustam mengungkapkan, Pusri akan terus memastikan ketersediaan pupuk terjaga, sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta ton dapat memberikan dampak positif khususnya bagi petani.

"Terkait realisasi penyalurannya di Provinsi Lampung, sampai dengan 24 Agustus 2024 yaitu sebesar 187.269 ton untuk Urea dan 197.487 ton untuk NPK," tambahnya.

Adapun untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani cukup hanya membawa KTP serta beberapa aturan lain yang tertuang dalam Permentaan Nomor 01 Tahun 2024.

"Diantaranya petani harus tergabung dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Serta hanya bisa didapatkan petani di kios-kios resmi yang telah ditunjuk untuk melayani kelompok tani setempat," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa pupuk bersubsidi ini peruntukkannya juga dibatasi untuk sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak pada inflasi. Diantaranya padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu. rakyat, kakao dan kopi.

"Kami juga menyediakan pupuk nonsubsidi khususnya bagi petani yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi. Atau bagi petani yang membutuhkan tambahan pupuk dalam melaksanakan masa tanam," terang Rustam.

Ia juga mengatakan jika pihaknya sebagai produsen pupuk berharap keberadaan pupuk subsidi dan juga non subsidi dapat dimanfaatkan dan mendorong produktivitas pertanian di Lampung.

"Harapan kami sebagai produsen pupuk, stok pupuk subsidi dan non subsidi yang tersedia dapat dimanfaatkan dan mendorong produktivitas pertanian di tahun 2024, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan petani," tutup Rustam.

Untuk diketahui, alokasi pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung pada tahun 2024 untuk Urea 349.531 ton, NPK 396.891 ton, NPF formula khusus 24.282 ton dan Organik 33.016 ton.

Sementara itu, sebelum mengalami penambahan kuota pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung untuk Urea 204.489 ton, NPK 185.654 ton dan untuk NPK Formula Khusus 3.502 ton.

Tambahan alokasi tersebut sudah memenuhi 90 persen untuk urea, 63 persen untuk NPK dan 100 persen untuk NPK Formula Khusus dari kebutuhan petani di Provinsi Lampung berdasarkan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tahun 2024. (*)