Formasi Koalisi Parpol Diprediksi Berubah, Wahdi - Anna Berpotensi Maju Pilkada Metro
Kupastuntas.co, Metro - Empat hari menjelang dibukanya pendaftaran Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah (Kada) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro, nama Wahdi dan Anna Morinda muncul menjadi isu politik yang ramai diperbincangkan publik.
Formasi partai koalisi untuk memenangkan petahana Wahdi juga diprediksi bakal mengalami perubahan. Yang mana sebelumnya PKS dan PDIP Kota Metro telah mengusulkan rekomendasi Wahdi bergandengan dengan Mufti Salim.
Perubahan tersebut diduga setelah munculnya flyer Balonkada Ahmad Mufti Salim yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung bergandengan dengan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung, Rudy Hartono.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon sekitar pukul 21.14 WIB, Jum'at (23/8/2023), Ketua DPD PKS Kota Metro belum dapat dikonfirmasi. Ketika nomor yang bersangkutan ditelpon tidak diangkat dan pesan WhatsApp belum di balas.
Sementara Ketua DPC PDIP Kota Metro, Anna Morinda mengaku hingga kini masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai. Meskipun begitu, dirinya bakal berfokus untuk memenangkan Petahana Wahdi.
"Kita tunggu keputusan DPP. Yang jelas perintahnya, coblos Pak Wahdi, PDIP Menang di Metro," singkatnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jum'at (23/8/2024) malam.
Terpisah, Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem) Abdulhak menilai bahwa isu politik atas potensi gandengan Wahdi - Anna Morinda merupakan hal mustahil dan jauh panggang dari api.
"Wahdi-Anna, tidak tahu saya kalau PDI ngeluarin Wahdi-Anna. Cuma apakah iya, ini pribadi saya ya bukan selaku ketua, rasanya jauh panggang dari api," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jum'at (23/8/2024) malam.
Ia menegaskan bahwa kini DPD Partai NasDem telah menyiapkan surat lampiran B1KWK yang akan dibawa untuk mendaftarkan Wahdi - Qomaru jilid dua ke KPU Kota Metro.
"Sudah diserahkan dari pusat ke sini malam Jumat kemarin, iya diserahkan oleh DPW. Ya sampai dengan dari malam itu, ya itulah yang terjadi, dia kembali dengan Pak Qomaru," ungkapnya.
"Insyaallah, yang kita dengar kan pertama NasDem. NasDem ini bukan hanya Rekomendasi, sudah dalam bentuk surat Untuk mengantarkan Pak Wahdi- Qomaru ke KPU, B1KWK," sambungnya.
Sementara ketika ditanya terkait dengan munculnya flyer Ahmad Mufti Salim dan Rudi Hartono, dirinya juga memperkirakan bahwa PKS bakal mencabut rekomendasi untuk Wahdi.
"Ya itukan internal mereka, ya kemungkinan terjadi begitu," singkatnya.
Meskipun begitu, Abdulhak juga memprediksi bahwa masih terdapat sejumlah parpol yang akan berkoalisi mengusung Wahdi-Qomaru.
"Terus yang kedua yang kita dengarkan kemarin itu, PDI. Terus waktu itu sebelum terjadinya perubahan atas putusan mahkamah konstitusi kan, termasuk PKB. Itu yang kita dengar, termasuk juga Gerindra. Tapi waktu itu, tidak tahu kalau ada perubahan-perubahan. Belum tahu partai apa lagi yang berkoalisi," tandasnya.
Diketahui, nama Wahdi-Anna Morinda muncul dari beragam spekulasi publik khususnya internal PDI Perjuangan di Metro. Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari DPC PDI-P.
Sementara, flayer terbaru Wahdi bergandengan dengan Qomaru Zaman. Kemudian untuk Ahmad Mufti Salim berpasangan dengan Rudy Hartono.
Selain itu, muncul juga pasangan penantang petahana yaitu Ketua DPC Partai Demokrat, Bambang Iman Santoso yang bergandengan dengan M. Rafieq Adi Pradana. (*)
Berita Lainnya
-
Temukan Banyak Bantuan Salah Sasaran, Dewan Minta Dinsos Metro Data Ulang Penerima Bantuan
Jumat, 31 Januari 2025 -
Sepanjang Januari, 117 Warga Metro Terjangkit DBD
Jumat, 31 Januari 2025 -
Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Kamis, 30 Januari 2025 -
Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang
Kamis, 30 Januari 2025