• Rabu, 20 Agustus 2025

Pengamat: Pembangunan Kawasan Industri di Tegineneng Pesawaran Lebih Cocok Daripada di Tanggamus

Kamis, 22 Agustus 2024 - 22.00 WIB
330

Pengamat Ekonomi Konstruksi, Ginta Wirya Sanjaya. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Ekonomi Konstruksi, Ginta Wirya Sanjaya turut mengomentari beberapa program pembangunan di Provinsi Lampung yang akan dimasukan kedalam Program Strategis Nasional (PSN). 

Pertama Ginta menyoroti terkait dengan kawasan industri di Kabupaten Tanggamus yang akan dimasukkan kedalam PSN padahal proyek pembangunan tersebut telah dicoret oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

"Tempat yang dipilih untuk menjadi lokasi kawasan industri Tanggamus itu tidak cocok karena lahan itu milik Pertamina. Ini akan sulit, kalau diangkat lagi maka buang-buang waktu saja," katanya saat dimintai keterangan, Kamis (22/8/2024). 

Sehingga ia menyarankan agar Pemprov Lampung untuk memilih kawasan industri Tegineneng di Kabupaten Pesawaran untuk dijadikan kawasan industri karena dinilai lebih cocok dan lebih memungkinkan. 

"Fokus saja kawasan industri ini dibangun di Tegineneng karena itu sudah lahan milik pemerintah dengan luas lahan kurang lebih 1.200 hektare. Ini bisa dimanfaatkan karena kawasan industri bagus kalau dekat dengan pintu tol," jelasnya. 

Menurutnya jika kawasan industri di Tegineneng terealisasi maka daerah sekitar yang berdekatan dengan kawasan tersebut akan sangat terbantu. 

"Yang di Tegineneng itu sangat membantu daerah sekitar seperti Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Utara dan Lampung Barat. Gudang di Tegineneng ini membantu pengusaha karena tidak banyak ongkos yang harus dikeluarkan," paparnya. 

Selain itu keberadaan kawasan industri Tegineneng juga dinilai dapat membantu peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) jika nantinya dikelola oleh BUMD. 

"Dan ini bisa jadi PAD bagi Pemprov Lampung kalau di kerjasamakan dengan BUMD. Selain itu bisa membantu Pelindo seperti pemeriksaan Bea Cukai bisa diselesaikan di kawasan industri Tegineneng," jelasnya. 

Selain itu ia juga mengomentari terkait dengan pembangunan rel kereta api dari Pelabuhan Bakauheni hingga Palembang. 

"Rencana pembangunan rel kereta ini sudah ada sejak zaman Sjachroedin. Dulu akan dibangun dobel trek dan ini terkendala pembebasan lahan. Pembangunan rel kereta api ini harus masuk kedalam tol JTTS. Kalau jalur lain maka buang waktu dan mubazir," jelasnya.

Ia juga menyoroti terkait dengan pembuatan jembatan Selat Sunda. Dimana ia lebih merekomendasikan jika pemerintah membuat terowongan. 

"Sekarang kita ini punya dua mesin bor kenapa tidak dibuat saja terowongan jadi lebih aman dari pada jembatan. Jembatan ini bahaya karena banyak aturan yang harus diikuti karena berkaitan dengan faktor keamanan," jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya Bapeda Provinsi Lampung akan mengusulkan beberapa proyek pembangunan masuk kedalam PSN. Proyek tersebut seperti pembangunan Kota Baru, jembatan Selat Sunda, pembangunan rel kereta hingga kawasan industri Tanggamus. (*)