• Selasa, 25 Februari 2025

Kantor KPU Mesuji Dikepung Massa, Polisi dan TNI Dilempari Benda Keras

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13.31 WIB
91

Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dilakukan oleh Polres Mesuji, Polda Lampung, sebagai langkah pengamanan dalam Pilkada 2024. Foto: Rio/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji - Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mesuji dikepung oleh massa yang tidak menerima hasil perolehan suara pada Pilkada 2024.

Akibatnya, ratusan personel Polres Mesuji dan aparat TNI dari Kodim 0426 Tuba harus menghadapi situasi yang semakin memanas saat mengamankan kantor KPU Mesuji.

Tidak hanya melakukan pengepungan, massa juga melakukan aksi pelemparan benda keras di depan kantor KPU Mesuji pada Kamis (22/08/2024).

Massa yang marah berusaha menerobos blokade personel TNI-Polri, mengungkapkan protes mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai pembiaran kecurangan oleh KPU Mesuji dalam proses pemilihan kepala daerah.

Namun, perlu diketahui bahwa kejadian ini adalah bagian dari simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dilakukan oleh Polres Mesuji, Polda Lampung, sebagai langkah pengamanan dalam Pilkada 2024.

Simulasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Harris, dan melibatkan sekitar seribu orang, termasuk masyarakat, TNI, dan Polri.

"Yang terlibat di antaranya dari masyarakat, TNI, dan Polri," ujar AKBP Muhammad Harris di lokasi simulasi.

Simulasi tersebut terdiri dari lima adegan yang diperagakan, dengan empat adegan utama dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Nusa Indah Brabasan.

Adegan-adegan tersebut meliputi kampanye calon kepala daerah, pencoblosan di TPS, perampasan kotak suara saat hendak didistribusikan ke Kantor PPS, pembubaran kampanye calon kepala daerah, hingga pengamanan pleno di Kantor KPU.

"Adegan terakhir dilakukan di depan Kantor KPU, yang merupakan puncak dari Simulasi Sispamkota," jelas Kapolres Mesuji.

AKBP Muhammad Harris menjelaskan bahwa dalam simulasi tersebut, pihaknya menurunkan 150 personel kepolisian dan aparat gabungan TNI.

"Simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada pemilihan umum ke depan," terangnya. (*)