• Selasa, 19 Agustus 2025

Transaksi Pasar Modal Lampung Capai Rp7,8 Triliun Hingga Juli 2024

Rabu, 21 Agustus 2024 - 16.10 WIB
83

Kepala BEI Lampung, Hendi Prayogi. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung melaporkan bahwa hingga Juli 2024, total transaksi pasar modal di Provinsi Lampung telah mencapai lebih dari Rp7,8 triliun, tepatnya Rp7.845.610.808.842. Hal ini disampaikan oleh Kepala BEI Lampung, Hendi Prayogi, Rabu (21/8/2024).

Menurut Hendi, transaksi pasar modal di Provinsi Lampung mengalami tren peningkatan setiap bulannya sejak awal tahun 2024.

“Berdasarkan grafik nilai transaksi, setiap bulannya terjadi peningkatan yang signifikan. Meski pada bulan Juni terjadi sedikit penurunan dibandingkan bulan Mei, transaksi pada bulan Juli kembali meningkat tajam, bahkan mencatatkan transaksi terbesar sejak awal tahun ini di Lampung,” ungkap Hendi.

Secara spesifik, untuk bulan Juli 2024, transaksi pasar modal terbesar berada di Kota Bandar Lampung, dengan nilai transaksi mencapai Rp887 miliar.

"Ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme masyarakat Lampung, khususnya di Bandar Lampung, dalam berinvestasi di pasar modal," lanjut Hendi.

Tahun 2024 juga menjadi tahun yang menggembirakan bagi perusahaan-perusahaan asal Lampung yang memutuskan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dua perusahaan asal Lampung telah berhasil mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun ini.

PT Manggung Polahraya Tbk resmi melantai di BEI pada bulan April 2024 dan berhasil meraup dana sekitar Rp76,25 miliar. Perusahaan kedua, PT Indo American Seafood Tbk, menyusul dengan IPO pada bulan Juli 2024, berhasil menghimpun dana sekitar Rp72,5 miliar. Kedua perusahaan ini dianggap sebagai bukti potensi bisnis dan investasi yang berkembang di Provinsi Lampung.

Tidak hanya transaksi pasar modal yang mengalami peningkatan, jumlah investor di Provinsi Lampung juga terus bertambah. Hendi mengungkapkan, hingga Juli 2024, jumlah investor yang tercatat berdasarkan KTP di Provinsi Lampung mencapai 310.865 orang.

“Alhamdulillah, jumlah investor di Lampung terus bertambah setiap bulannya. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan kami yakin tren ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," tuturnya.

Kota Bandar Lampung mencatatkan jumlah investor pasar modal terbesar di provinsi ini, dengan total 43.339 investor. Pertumbuhan jumlah investor ini menurut Hendi tidak lepas dari upaya sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan BEI serta lembaga terkait di Provinsi Lampung.

Optimisme Menjelang Pilkada: Iklim Investasi Diharapkan Semakin Sehat

Melihat peningkatan jumlah transaksi dan investor, Hendi menyampaikan optimisme terhadap prospek pasar modal di Provinsi Lampung, terlebih menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan segera berlangsung.

“Peningkatan transaksi dan jumlah investor juga mencerminkan sikap optimisme masyarakat dan investor menjelang Pilkada. Kami berharap siapapun kepala daerah yang terpilih nantinya, akan menjadi pilihan terbaik dari masyarakat dan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk iklim investasi,” katanya.

Hendi menambahkan bahwa harapan besar ditujukan kepada pemerintah daerah yang baru, terutama dalam upaya memberantas praktik-praktik ilegal seperti judi online dan investasi bodong (ilegal) yang meresahkan masyarakat.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah dan pihak terkait, kami optimis iklim investasi di Lampung akan semakin sehat dan berkembang. Ini penting agar masyarakat tidak menjadi korban dari investasi ilegal, dan mereka dapat memilih investasi yang benar dan legal," tambahnya.

Seiring dengan pertumbuhan yang signifikan, BEI Lampung berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai investasi yang benar kepada masyarakat. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan literasi keuangan masyarakat terkait pasar modal dan investasi legal.

"Melalui edukasi yang masif, kami ingin masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk memilih alternatif investasi yang sesuai dan legal, baik untuk menunjang perekonomian keluarga maupun berkontribusi pada perekonomian daerah dan negara. Dengan pengetahuan yang baik, masyarakat akan lebih bijak dalam berinvestasi dan tidak mudah tertipu oleh investasi ilegal," terang Hendi.

Lebih jauh lagi, Hendi menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam menjaga pertumbuhan iklim investasi di Lampung. Dengan langkah-langkah nyata yang sudah dilakukan, BEI Lampung sangat optimis bahwa pasar modal di provinsi ini akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.

"Investasi di pasar modal memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami yakin, dengan berbagai upaya yang terus kami lakukan, Lampung akan menjadi salah satu provinsi dengan perkembangan pasar modal yang paling menjanjikan di Indonesia," tutup Hendi. (*)