Transaksi Pasar Modal Lampung Capai Rp7,8 Triliun Hingga Juli 2024

Kepala BEI Lampung, Hendi Prayogi. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bursa Efek
Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung melaporkan bahwa hingga Juli 2024, total
transaksi pasar modal di Provinsi Lampung telah mencapai lebih dari Rp7,8
triliun, tepatnya Rp7.845.610.808.842. Hal ini disampaikan oleh Kepala BEI
Lampung, Hendi Prayogi, Rabu (21/8/2024).
Menurut Hendi, transaksi pasar modal di
Provinsi Lampung mengalami tren peningkatan setiap bulannya sejak awal tahun
2024.
“Berdasarkan grafik nilai transaksi, setiap
bulannya terjadi peningkatan yang signifikan. Meski pada bulan Juni terjadi
sedikit penurunan dibandingkan bulan Mei, transaksi pada bulan Juli kembali
meningkat tajam, bahkan mencatatkan transaksi terbesar sejak awal tahun ini di
Lampung,” ungkap Hendi.
Secara spesifik, untuk bulan Juli 2024,
transaksi pasar modal terbesar berada di Kota Bandar Lampung, dengan nilai
transaksi mencapai Rp887 miliar.
"Ini menunjukkan betapa tingginya
antusiasme masyarakat Lampung, khususnya di Bandar Lampung, dalam berinvestasi
di pasar modal," lanjut Hendi.
Tahun 2024 juga menjadi tahun yang
menggembirakan bagi perusahaan-perusahaan asal Lampung yang memutuskan untuk
melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dua
perusahaan asal Lampung telah berhasil mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun
ini.
PT Manggung Polahraya Tbk resmi melantai di
BEI pada bulan April 2024 dan berhasil meraup dana sekitar Rp76,25 miliar.
Perusahaan kedua, PT Indo American Seafood Tbk, menyusul dengan IPO pada bulan
Juli 2024, berhasil menghimpun dana sekitar Rp72,5 miliar. Kedua perusahaan ini
dianggap sebagai bukti potensi bisnis dan investasi yang berkembang di Provinsi
Lampung.
Tidak hanya transaksi pasar modal yang
mengalami peningkatan, jumlah investor di Provinsi Lampung juga terus
bertambah. Hendi mengungkapkan, hingga Juli 2024, jumlah investor yang tercatat
berdasarkan KTP di Provinsi Lampung mencapai 310.865 orang.
“Alhamdulillah, jumlah investor di Lampung
terus bertambah setiap bulannya. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan
kami yakin tren ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," tuturnya.
Kota Bandar Lampung mencatatkan jumlah
investor pasar modal terbesar di provinsi ini, dengan total 43.339 investor.
Pertumbuhan jumlah investor ini menurut Hendi tidak lepas dari upaya
sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan BEI serta lembaga terkait di
Provinsi Lampung.
Optimisme
Menjelang Pilkada: Iklim Investasi Diharapkan Semakin Sehat
Melihat peningkatan jumlah transaksi dan
investor, Hendi menyampaikan optimisme terhadap prospek pasar modal di Provinsi
Lampung, terlebih menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan segera
berlangsung.
“Peningkatan transaksi dan jumlah investor
juga mencerminkan sikap optimisme masyarakat dan investor menjelang Pilkada.
Kami berharap siapapun kepala daerah yang terpilih nantinya, akan menjadi
pilihan terbaik dari masyarakat dan dapat membawa dampak positif bagi
perekonomian daerah, termasuk iklim investasi,” katanya.
Hendi menambahkan bahwa harapan besar
ditujukan kepada pemerintah daerah yang baru, terutama dalam upaya memberantas
praktik-praktik ilegal seperti judi online dan investasi bodong (ilegal) yang
meresahkan masyarakat.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah dan
pihak terkait, kami optimis iklim investasi di Lampung akan semakin sehat dan
berkembang. Ini penting agar masyarakat tidak menjadi korban dari investasi
ilegal, dan mereka dapat memilih investasi yang benar dan legal,"
tambahnya.
Seiring dengan pertumbuhan yang signifikan,
BEI Lampung berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai
investasi yang benar kepada masyarakat. Hal ini dilakukan guna meningkatkan
pemahaman dan literasi keuangan masyarakat terkait pasar modal dan investasi
legal.
"Melalui edukasi yang masif, kami ingin
masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk memilih alternatif investasi
yang sesuai dan legal, baik untuk menunjang perekonomian keluarga maupun
berkontribusi pada perekonomian daerah dan negara. Dengan pengetahuan yang
baik, masyarakat akan lebih bijak dalam berinvestasi dan tidak mudah tertipu
oleh investasi ilegal," terang Hendi.
Lebih jauh lagi, Hendi menekankan pentingnya
kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam menjaga
pertumbuhan iklim investasi di Lampung. Dengan langkah-langkah nyata yang sudah
dilakukan, BEI Lampung sangat optimis bahwa pasar modal di provinsi ini akan
terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
"Investasi di pasar modal memiliki peran
penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami yakin, dengan berbagai upaya
yang terus kami lakukan, Lampung akan menjadi salah satu provinsi dengan
perkembangan pasar modal yang paling menjanjikan di Indonesia," tutup
Hendi. (*)
Berita Lainnya
-
Perubahan APBD Bandar Lampung 2025 Naik 14 Persen Jadi Rp3,3 Triliun
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Pemprov-Korem 043/Gatam Pererat Jaga Ketahanan Pangan hingga Dukung Pembangunan Kodam XXI/Radin Inten
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Indonesia Peringkat ke-99 di Indeks Persepsi Korupsi Dunia
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Yuri Agustina Resmi Dilantik Sebagai Kepala Biro Kesra Provinsi Lampung
Selasa, 19 Agustus 2025