• Sabtu, 01 Februari 2025

Ditinggal Lihat Pawai HUT RI, Rumah Bahrudin Ludes Dilalap Api

Minggu, 18 Agustus 2024 - 22.07 WIB
107

Kondisi rumah Bahrudin usai alami kebakaran hebat. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus - Minggu sore, 18 Agustus 2024, yang seharusnya menjadi hari penuh keceriaan di Dusun Kenobi Kelapa, Pekon Sinar Banten, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, berubah menjadi hari kelam bagi Bahrudin (63).

Saat warga dusun tengah merayakan pawai karnaval, rumah milik Bahrudin, dilalap si jago merah hingga habis tak bersisa.

Pukul 15.00 WIB, saat Bahrudin dan warga lainnya tengah asyik menikmati pawai, asap tebal tiba-tiba membubung dari arah rumahnya. Keceriaan warga pun sontak berubah menjadi kepanikan.

 "Saya lagi lihat pawai, tiba-tiba ada yang teriak kebakaran. Saat saya lihat ke arah rumah, hati saya langsung hancur," kata Bahrudin, dengan suara bergetar menahan emosi.

Kebakaran ini diduga berawal dari tungku kayu bakar yang masih menyala di dapur rumahnya.

Bahrudin yang tengah memasak sebelum meninggalkan rumah untuk menonton pawai, lupa memadamkan bara api di tungku.

Bara yang masih membara kemudian menyambar tabung gas yang berada di dekatnya, memicu ledakan kecil yang kemudian berkembang menjadi kebakaran hebat.

Para tetangga yang menyadari kebakaran itu segera bergegas ke rumah Bahrudin, berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

"Kami semua berusaha sekuat tenaga, tapi api terlalu cepat menyebar. Kami cuma bisa menyaksikan dengan sedih saat api melahap rumahnya," ujar Siti, tetangga dekat Bahrudin yang tinggal hanya beberapa meter dari lokasi kejadian.

Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Dengan sigap, mereka berupaya menjinakkan api yang terus mengamuk.

Namun, butuh waktu hingga pukul 16.30 WIB bagi mereka untuk benar-benar memadamkan api tersebut. Sayangnya, api sudah terlanjur menghabiskan seluruh isi rumah.

Dari peralatan rumah tangga, karung-karung beras dan padi, hingga televisi, kulkas, sofa, kasur, serta emas dan uang tunai milik Bahrudin, semuanya musnah terbakar.

"Saya tidak bisa berkata-kata. Semua yang saya miliki selama ini habis terbakar. Ini seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan," ujar Bahrudin, sambil menatap puing-puing rumahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Kerugian yang dialami Bahrudin diperkirakan mencapai Rp100 juta. Meski angka itu besar, kehilangan tersebut tak sebanding dengan hancurnya semua yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.

"Rumah ini adalah hasil kerja keras saya bertahun-tahun. Sekarang semuanya habis. Saya hanya bisa pasrah," katanya dengan suara lirih.

Kapolsek Talang Padang, AKP Bambang Sugiono yang memimpin langsung penyelidikan di tempat kejadian, menyampaikan bahwa peristiwa ini diduga kuat terjadi akibat kelalaian dalam memadamkan tungku kayu bakar.

"Kami mengimbau seluruh warga untuk lebih berhati-hati, terutama dalam penggunaan api di rumah. Peristiwa seperti ini bisa terjadi kapan saja jika kita lengah," tegasnya.

Sementara itu, tetangga-tetangga Bahrudin berusaha memberikan dukungan moral dan bantuan semampu mereka.

"Kami semua turut prihatin dan akan membantu semampu kami. Pak Bahrudin sudah seperti keluarga bagi kami, dan kami ingin membantunya bangkit dari musibah ini," kata Mahmud, salah satu tetangga yang sejak awal berada di lokasi kebakaran.

Kebakaran yang melanda rumah Bahrudin menjadi pengingat akan betapa cepatnya kebahagiaan bisa berubah menjadi bencana hanya karena sedikit kelalaian.

Tragedi ini juga mengajarkan pentingnya kehati-hatian dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

"Saya berharap ini bisa jadi pelajaran bagi semua. Jangan sampai ada orang lain yang mengalami nasib seperti saya," pungkas Bahrudin dengan berat hati, masih berusaha menerima kenyataan pahit yang menimpanya. (*)