Orang Tua Paskibraka Lampung Utara Kecewa Tidak Ada Dukungan Dana Pemkab, Terpaksa Jual Kambing
Kupastuntas.co, Lampung Utara – Kekecewaan mendalam dirasakan oleh orang tua
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kabupaten Lampung Utara terkait
minimnya dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Para orang tua harus
merogoh kocek sendiri untuk biaya make-up dan persiapan lainnya, yang
seharusnya ditanggung oleh panitia.
Kekecewaan ini diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa yang mendampingi anaknya selama pelatihan di Hotel Cahaya Kotabumi. Ia mengatakan, panitia Paskibraka menginformasikan bahwa biaya make-up untuk anak perempuan Paskibraka tidak akan ditanggung.
“Kami merasa sangat kecewa karena untuk pertama kalinya kami harus mencari dana sendiri untuk make-up dan peralatan lainnya. Biaya persiapan Paskibraka mencapai sekitar 2 juta rupiah, terutama untuk anak perempuan, termasuk biaya pelatihan. Saya bahkan terpaksa menjual kambing untuk menutupi biaya tersebut,” ujar sumber yang enggan diketahui identitasnya dengan nada sedih.
Orang tua lainnya menambahkan bahwa dukungan pemerintah yang sangat minim membuat proses persiapan menjadi sangat berat. “Anehnya, sejak panitia Paskibraka dikelola oleh Kesbangpol, yang sebelumnya oleh Dispora, biaya make-up tidak diakomodir. Padahal Paskibraka adalah kader penerus bangsa yang telah melalui seleksi ketat dan harus tampil prima,” katanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Badan Kesbangpol Lampung Utara, Mat Soleh, mengakui adanya keterbatasan anggaran.
“Memang benar bahwa anggaran kami tidak mencakup biaya make-up. Oleh karena itu, kami mengembalikan biaya tersebut ke masing-masing anggota Paskibraka. Namun, untuk make-up saat upacara, kami akan melakukan musyawarah dan berusaha menggantinya melalui panitia jika memungkinkan,” jelas Mat Soleh melalui sambungan telepon pada Jumat (16/08/2024).
Menurut informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, anggaran total untuk Paskibraka 2024 di Kabupaten Lampung Utara mencapai ratusan juta rupiah. Namun, masih terdapat ketidakjelasan mengenai peruntukan anggaran tersebut. “Anggarannya mencapai 500 juta rupiah, tapi entah kemana peruntukannya. Ini perlu ditelusuri lebih lanjut,” ujar sumber lain yang enggan disebutkan namanya.
Dengan situasi ini, harapan masyarakat dan orang tua adalah agar kedepannya ada transparansi dan dukungan yang lebih baik dari pemerintah untuk memastikan setiap anggota Paskibraka dapat menjalankan tugasnya dengan baik tanpa harus menghadapi kesulitan finansial. (*)
Berita Lainnya
-
Hadiri Pembukaan Turnamen Futsal Ardjuno Cup Bukit Kemuning, Arinal Djunaidi Janji Bangun Gedung Futsal Jika Terpilih
Rabu, 13 November 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan, Pengacara Korban Desak Polisi Tetapkan Kades Mekar Asri Lampura Jadi Tersangka
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Melalui Indibiz, Witel Lampung Berikan Solusi Integritas Sektor Pendidikan
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan Kades Mekar Asri Lampura, Korban Desak APH Bertindak Tegas
Jumat, 25 Oktober 2024