466 Kasus DBD Terjadi di Lampung Barat, Pemukiman Padat Penduduk di Fogging
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dalam rangka menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Barat, Pj Bupati Lampung Barat Nukman, memantau langsung pelaksanaan fogging yang mulai gencar dilakukan dibeberapa wilayah di Bumi Sekala Bekhak.
Kegiatan fogging yang dilakukan hari ini dipusatkan di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Jumat (16/8/2024) sore.
Nukman mengatakan, selain kegiatan fogging atau pengasapan di wilayah kelurahan pasar liwa, Pemkab juga menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Hal ini kita lakukan sebagai salah satu upaya memberantas nyamuk penyebab DBD sekaligus menekan angka kasus yang terjadi di Lampung Barat dalam beberapa waktu terakhir," kata Nukman.
Nukman menambahkan, masyarakat harus mulai waspada dan menerapkan pola hidup sehat dalam rangka mengantisipasi penyebaran nyamuk, terlebih dilingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.
Nukman bahkan turun langsung menemui masyarakat dari rumah kerumah untuk memberi himbauan sekaligus mangajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan PSN dan membersihkan selokan juga tempat penampungan air.
"Saya sembari bersilaturahmi dan berbincang akrab dengan masyarakat setempat, juga mengajak masyarakat untuk menerapkan PHBS karena salah satu upaya yang bisa kita lakukan menekan DBD dengan menerapkan PHBS," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Nukman, pemerintah dan masyarakat bisa saling berkolaborasi dan bisa mengetahui kondisi di pemukiman warga, ini penting karena sebagian kasus DBD itu terjadi di wilayah dengan penduduk yang padat.
"Yang terpenting kita bersama masyarakat ikut menggencarkan PSN, karena Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa, jadi kita harus menjaga kebersihan di lingkungan rumah masing-masing," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sepanjang Januari hingga Juli 2024 terjadi sebanyak 466 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.
Kepala Dinkes Lampung Barat Widyatmoko Kurniawan mengatakan jumlah tersebut tersebar di 14 puskesmas atau 14 kecamatan dan tersisa Kecamatan Air Hitam yang hingga kini masih bertahan dengan nol kasus.
Wawan sapaan akrab Widyatmoko Kurniawan mengatakan 466 kasus tersebut ditemukan selama tujuh bulan terakhir, tepatnya dari 1 Januari hingga 22 Juli 2024. Rinciannya, pada bulan januari sebanyak 60 kasus, Februari 44 kasus.
Kemudian Maret 70 kasus, April 90 kasus, Mei 20 kasus, Juni 148 kasus dan hingga 22 Juli 2024 tercatat sudah 34 kasus.
Penyebaran 466 kasus DBD tersebut terbanyak di Kecamatan Balik Bukit (Puskesmas Liwa) 95 kasus.
"Kemudian Kecamatan Lumbok Seminung (Puskesmas Lombok) 92 kasus, Sukau 79 kasus dan Kecamatan Kebun Tebu (Puskesmas Kebun Tebu) sebanyak 77 kasus," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, Kecamatan Way Tenong (Puskesmas Pajar Bulan) sebanyak 32 kasus, Kecamatan Sumber Jaya (Puskesmas Sumber Jaya) 28 kasus, Kecamatan Batu Ketulis (Puskesmas Batu Ketulis) sebanyak 20 kasus.
Kecamatan Sekincau (Puskesmas Sekincau) 10 kasus, Kecamatan Batu Brak (Puskesmas Batu Brak) dan Kecamatan Belalau (Puskesmas Kenali) masing-masing sembilan kasus.
Kemudian, Kecamatan Pagar Dewa (Puskesmas Pagar Dewa) delapan kasus.
Kecamatan Bandar Negeri Suoh (Puskesmas BNS) dan Kecamatan Gedung Surian (Puskesmas Gedung Surian) masing-masing tiga kasus, dan terakhir Kecamatan Suoh (Puskesmas Srimulyo) sebanyak satu kasus.
"Hingga 22 Juli 2024, Kecamatan Air Hitam atau wilayah Puskesmas Air Hitam menjadi daerah satu-satunya di Lampung Barat yang nihil kasus DBD," sambungnya. (*)
Berita Lainnya
-
Masuki Masa Tenang, Tim Gabungan Tertibkan APK di Sejumlah Titik di Lampung Barat
Senin, 25 November 2024 -
Mengenal Sosok Edi Novial, Pemecah Rekor Ketua DPRD Lampung Barat Tiga Periode Berturut-turut
Senin, 25 November 2024 -
Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Senin, 25 November 2024 -
Tayuhan Bumi Sekala, Upaya Pelestarian dan Pengembangan Seni Tradisi Pusaka Lama Masyarakat Sekala Bekhak
Senin, 25 November 2024