• Jumat, 22 Agustus 2025

Semester I-2024, Lampung Serap Dana Desa Rp1,33 Triliun

Kamis, 15 Agustus 2024 - 14.58 WIB
73

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi penyaluran dana desa di Provinsi Lampung sampai dengan semester I atau 30 Juni 2024 mencapai Rp1,33 triliun.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin menyampaikan, atas penyaluran tersebut, Rp639,47 miliar telah dilaporkan penyerapannya oleh 1.262 desa dengan rata-rata ketercapaian 71,64 persen.

“Penyerapan tertinggi pada bidang pelaksanaan pembangunan desa dengan penyerapan Rp332,59 miliar digunakan sebagian besar untuk peningkatan akses jalan pertanian yaitu Rp100,70 miliar yang menghasilkan jalan sepanjang lebih kurang 638.004 meter,” ungkap Dody, Kamis (15/8/2024).

Dody mengungkapkan cerita sukses manfaat dana desa salah satunya berasal dari Kampung Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah.

Pada tahun 2024, desa ini menerima alokasi dana desa sebesar Rp1,172 miliar yang telah terealisasi sepenuhnya pada Juni 2024. Pemanfaatan dana ini terutama pada bidang pelaksanaan pembangunan desa.

“Meliputi rehabilitasi jalan desa berupa lapis penetrasi makadam (Lapen) sepanjang 1.078 meter sebagai penghubung antar dusun, pembangunan drainase sepanjang 500 meter, rehabilitasi atap gedung taman kanak-kanak, serta penyediaan bahan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting,” bebernya.

Melalui Badan Usaha Milik Desa Tersenyum, lanjut Dody, Kampung Wates terpilih menjadi sampel penerapan E-Samdes dan Smart Village pada tahap 2 penilaian penghargaan pembangunan daerah nasional tahun 2024.

“E-Samdes merupakan inovasi pendekatan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor pada masyarakat desa,” katanya.

Dody menyebutkan, kinerja realisasi belanja APBN semester I tahun 2024 masih terjaga baik dengan telah tercapainya separuh pagu realisasi dengan rincian anggaran tersalur sebesar Rp16,17 triliun atau 50,50 persen dari pagu APBN pada dua komponen.

“Belanja pemerintah pusat (BPP) dan transfer ke daerah (TKD) dengan rasio komponen masing-masing sebesar 29,1 persen dan 70,9 persen terhadap total belanja APBN semester I tahun 2024,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, komponen BPP telah terealisasi sebesar Rp4,712 triliun, tumbuh 23,51 persen (yoy). Beberapa komponen BPP yaitu belanja pegawai, belanja barang, dan belanja bansos mengalami pertumbuhan, kecuali belanja modal yang terkontraksi.

Belanja Pegawai tumbuh 16,81 persen (yoy) untuk mendukung kenaikan gaji ASN pada 2024, pembayaran THR, dan gaji ke-13 kepada ASN, PPPK, dan pensiunan.

Belanja barang tumbuh 38,94 persen (yoy) untuk mendorong kesuksesan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada 2024, serta mendukung program optimasi lahan rawa dan pemeliharaan irigasi.

Meskipun terkontraksi sebesar 6,06 persen (yoy), belanja modal memiliki persentase penyerapan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yaitu 25,18 persen (yoy).

Belanja modal digunakan untuk program pengembangan jaringan irigasi permukaan, rawa, dan non-padi serta pengembangan bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya.

“Belanja bansos tumbuh 20,21 persen (yoy) untuk mendukung bantuan pendidikan. Realisasi bansos terbesar disalurkan melalui UIN Raden Intan Lampung dan IAIN Metro kepada 3.149 mahasiswa penerima KIP kuliah,” jelas dia.

Sedangkan kata Dody, kontribusi terbesar realisasi belanja negara berasal dari komponen TKD yang terealisasi sebesar Rp11,45 triliun atau 51,47 persen dari pagu.

“Pertumbuhan ini didukung oleh komponen salur dana desa sebesar Rp1,330 triliun tumbuh 22,46 persen (yoy), dana alokasi khusus non fisik sebesar Rp2,118 triliun tumbuh 1,07 persen (yoy), dan dana alokasi umum sebesar Rp7,597 triliun tumbuh 16,82 persen (yoy),” bebernya. (*)