Bappenas Dukung Kelanjutan Pembangunan Kota Baru

Seminar Pembangunan Kota Baru yang berlangsung di Hotel Golden Tulip, Kamis (15/8/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung
melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan acara seminar
Kota Baru yang berlangsung di Hotel Golden Tulip, Kamis (15/8/20204).
Narasumber yang dihadir dalam seminar tersebut diantaranya adalah
Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik Sadat. Abdul Malik
mengatakan jika pembangunan di Kota Baru sangat berpeluang untuk dilanjutkan
kembali.
"Kota Baru sangat berpeluang untuk dilanjutkan kembali karena
tanahnya sudah ada tinggal langkah-langkah secara prosedural dan secara bisnis.
Ini yang akan menjadi aksi pertama kali nya apa," ujarnya saat dimintai
keterangan.
Ia mengatakan jika salah satu aktivitas yang akan digerakkan di Kota Baru
adalah perumahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta aktifitas pemerintahan
serta pendidikan.
"Bisa dimulai dari pemerintahan terus aktivitas nya dari pusat
pendidikan yang ada. Yang awal akan digerakkan salah satunya adalah perumahan
untuk ASN karena masih banyak juga ASN yang belum punya rumah," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga meminta kepada Pemprov Lampung untuk
dapat memperbaharui visi misi dalam rangka melanjutkan kembali pembangunan
pusat pemerintahan di Kota Baru.
"Terus juga perhitungkan kembali visi nya agar menjual. Jadi aset ini
harus punya nilai yang positif, menggugah dan memancing banyak peminat untuk
memulai memanfaatkan ketersediaan lahan dan infrastruktur dasar di Kota
Baru," paparnya.
Sementara itu untuk pembiayaan sendiri ia mengatakan jika Pemprov Lampung
dapat mengajak para investor serta memanfaatkan APBD dan juga APBN.
"Setelah nanti projek definisi nya jelas misalnya tadi rencana
perumahan ASN 70 hektare maka nanti secara otomatis perlu beberapa dukungan
seperti penyediaan air minum, tranportasi hingga fasos dan fasum itu yang
sinergi antara non APBN dengan APBN dan APBD. Dan master plan juga belum
selesai legalitas nya masih ada pilihan sehingga itu yang akan di study lebih
lanjut," katanya.
Sementara itu Pj Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, jika sejak tahun 2010 lalu Pemprov Lampung telah
memulai pembangunan kawasan Kota Baru di Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
Namun karena beberapa kendala dan tantangan, proses pembangunan Kota Baru
sampai hari ini masih belum berhasil diselesaikan.
“Pemerintah Provinsi Lampung tentunya terus berupaya agar pengembangan kawasan
Kota Baru terus berjalan, karena kita sadar bahwa urgensi pentingnya
pembangunan Kota Baru, yaitu untuk menjawab berbagai permasalahan Kota Bandar
Lampung yang sudah jenuh dengan berbagai permasalahan yang menyebabkan
tingginya beban sosial. Seperti
kemacetan yang sudah terjadi, permasalahan banjir di beberapa daerah dan
kekeringan, berkembangnya slum area atau kawasan kumuh dan squatter area atau
kawasan ilegal," kata dia.
Kondisi tersebut yang menjadi dasar pemikiran untuk memindahkan aktivitas
pusat pemerintahan Provinsi Lampung ke kawasan Kota Baru di Jatiagung Lampung
Selatan.
Pemilihan Jati Agung sendiri juga telah melalui beberapa pertimbangan dan
kajian, diantaranya adalah hasil kajian Bandar Lampung and surrounding
area-Urban Development Program (BLASA-UDP) melalui bantuan bank dunia pada
tahun 1999.
Pembangunan gedung dan infrastruktur yang selama ini dilaksanakan sejak
tahun 2010 telah menggunakan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit, sehingga
keberlanjutan dan pemanfaatan kawasan Kota Baru merupakan suatu keniscayaan.
"Pengembangan kawasan Kota Baru sangatlah penting bagi Provinsi
Lampung. Kota Baru bukan hanya sekadar memindahkan ibu kota provinsi ke wilayah
yang baru. Namun lebih dari itu, Kota Baru diharapkan dapat menjadi engine of
growth atau mesin penggerak bagi tumbuhnya pusat kawasan baru di luar kota
Bandar Lampung," jelasnya.
Menurutnya, keberlanjutan pembangunan kawasan Kota Baru diharapkan dapat
menjadi pendorong bagi tumbuhnya berbagai investasi baru di sekitar kawasan,
tidak hanya di sektor property, tetapi juga di sektor-sektor lain seperti
fasilitas pendidikan, olah raga, perdagangan, akomodasi dan restoran, ruang
terbuka hijau, transportasi, dan sektor industri.
Selain itu pembangunan kawasan Kota Baru juga diharapkan mampu membangun
budaya kerja baru, mindset baru, dan Kota Baru sebagai basis ekonomi baru di
Provinsi Lampung.
"Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera harus berani melakukan
lompatan (business an-usual) dan memiliki agenda besar. Dan sebagai bagian dari
Indonesia, Lampung harus berani melakukan transformasi untuk meraih berbagai
kemajuan," katanya.
Oleh karena itu pihaknya optimistis akan keberlanjutan pembangunan
kawasan Kota Baru. Hal ini dikarenakan kawasan Kota Baru memiliki potensi
pengembangan yang cukup besar.
Dari sisi lokasi, kawasan Kota Baru memiliki posisi strategis yang
berdekatan dengan beberapa titik atau pusat kegiatan penting, diantaranya
kawasan pendidikan tinggi LARAIN (Unila, Itera, UIN), kawasan industri dan
pergudangan di Tanjung Bintang, dan pusat bisnis dan perdagangan kota Bandar
Lampung.
"Dari sisi aksesibilitas, kawasan Kota Baru juga cukup mudah, karena
berdekatan dengan dua titik akses Jalan Tol Trans Sumatera, yaitu gerbang tol
Kota Baru dan gerbang tol Lematang," kata dia.
Sebagai sebuah langkah besar, pengembangan kawasan Kota Baru memerlukan
usaha yang keras dari kita semua untuk mewujudkannya.
Pemerintah Provinsi Lampung sendiri kini sedang mengupayakan agar kawasan
Kota Baru bisa menjadi salah satu bagian dari proyek strategis nasional, atau
setidaknya mendapatkan dukungan prioritas secara nasional.
"Pemerintah Provinsi Lampung juga mengupayakan agar rencana
pengembangan kawasan Kota Baru bisa masuk dalam rencana teknokratik RPJMN
2025-2045," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Jaga Standar dan Tingkatkan Mutu, LPM UIN RIL Audit Prodi, UPT, dan Pusat
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Kolaborasi dengan PMI, Gelaran Donor Darah Warnai Peringatan HUT RI Ke-80 di PLN UP3 Kotabumi
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Residivis Pencurian Motor Kembali Ditangkap di Bandar Lampung, Empat Motor Disita
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Museum Lampung Gelar Pameran Temporer, Pamerkan Koleksi Sejarah Saksi Bisu Perjuangan
Kamis, 21 Agustus 2025