• Minggu, 22 September 2024

Kata Politisi Soal Fenomena Kotak Kosong di Pilkada Kota Metro 2024

Senin, 12 Agustus 2024 - 18.02 WIB
383

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Deswan, saat dimintai keterangan, Senin (12/8/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Metro, Deswan angkat bicara menanggapi isu hadirnya kotak kosong yang bakal menjadi penantang petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kota setempat.

Menurutnya, fenomena melawan kotak kosong merupakan hal normal yang terjadi dalam dunia politik. Sebab, masing-masing partai memiliki hak dalam menentukan calon yang bakal diusung.

Menurutnya, fenomena melawan kotak kosong juga bukan sebuah pengkondisian kandidat. Pasalnya, partai tidak bisa diintervensi untuk tidak mengusung calon dalam pilkada.

"Mereka punya hak untuk mengusung atau tidak mengusung calon dalam pilkada itu. Jadi saya rasa bukan pengkondisian," kata Deswan, saat diwawancarai, Senin (12/8/2024).

"Kembali lagi, apakah ada calon potensial yang akan maju dan Parpol mau mengusungnya. Apalagi kita ini negara demokrasi semua terbuka, transparan tidak ada yang menghalangi atau menutup-nutupi," imbuhnya.

Pria yang merupakan anggota DPRD Kota Metro tersebut menjelaskan bahwa kebiasaan yang sering ditemui ketika mengusung calon dalam Pilkada ialah Parpol melihat rekam jejak, elektabilitas, popularitas hingga kualitas bakal calon.

"Itu yang menjadi pertimbangan Parpol ketika mengusung calon. Jadi ketika memang berbagai Parpol mengusung satu calon saja, mungkin bisa jadi memang calon tersebut kuat dari semua aspek itu," jelasnya.

"Seperti di Kota Metro ini, kan belum ada calon lain selain Pak Wahdi. Mungkin Parpol lain masih menunggu dan melihat apakah ada tokoh potensial lain yang akan maju," sambungnya.

Deswan juga menerangkan, dalam dunia politik apapun masih bisa terjadi bahkan hingga detik-detik terakhir. Terlebih masih ada waktu 15 hari hingga dibukanya pendaftaran bakal calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jadi masyarakat tinggal tunggu saja sampai nanti waktunya pendaftaran ke KPU Metro. Jangan termakan isu-isu yang mengatakan ini pengkondisian, karena masih ada waktu 15 hari lagi," tandasnya.

Untuk diketahui, isu Bakal Calon (Balon) Wali Kota Metro, Wahdi yang kembali mengikuti kontestasi Pilkada di Kota setempat melawan kotak kosong menjadi bahasan dikalangan pejabat hingga akar rumput.

Wahdi disokong kekuatan dari partai NasDem dan PKS yang telah mengeluarkan rekomendasi.

Sementara, PDI Perjuangan baru sekedar surat tugas. Namun, isu yang beredar masih ada 2 parpol peraih kursi legislatif di Metro yang bakal merapat ke Wahdi.

Beragam spekulasi berbagai kalangan bermunculan, termasuk dugaan pengondisian partai politik atau bahasa politiknya ialah borong partai.

Selain itu, isu dugaan mobilisasi pegawai dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro juga masif dilakukan.

Namun, isu terbaru menyebut bahwa langkah Wahdi untuk melawan kotak kosong nampaknya bakal terbantahkan. Kabar yang beredar, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Metro, Bambang Iman Santoso (BIS) telah mendapat restu dari partai untuk menantang petahana.

Bambang, digadang-gadang bakal menggandeng kader potensial dari partai Golkar untuk menjadi wakilnya.

Sementara itu, Wahdi disebut bakal menggandeng Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mufti Salim untuk menjadi wakilnya. (*)