• Minggu, 24 Agustus 2025

Majelis Penyimbang Adat Lampung Merapat ke Rahmat Mirzani Djausal

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 21.36 WIB
244

Rahmat Mirzani Djausal (RMD), saat memberikan sambutan di kediaman Ketua Umum MPAL, Sjachroedin Z.P. Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) menggelar pertemuan dengan Calon Gubernur (Cagub) Lampung, Rahmat Mirzani Djausal (RMD), di kediaman Ketua Umum MPAL, Sjachroedin Z.P. (SZP).

Pertemuan dihadiri perwakilan MPAL dari seluruh kabupaten-kota Provinsi Lampung, Minggu (10/8/2024).
Dalam momen tersebut, RMD menyatakan kesiapannya melanjutkan estafet kepemimpinan SZP, gubernur Lampung dua periode, yakni 2004—2008 dan 2009—2014.

Mantan gubernur Lampung dua periode Sjachroedin Z.P. menekankan pentingnya kesinambungan kepemimpinan yang memiliki wawasan luas dan berorientasi nasional.
"Menjadi gubernur bukan soal usia, tetapi kemauan dan kecintaan terhadap Lampung," kata Sjachroedin.
Ia juga menyoroti pentingnya peran adat dalam kehidupan masyarakat Lampung yang perlu terus dipertahankan dan dijaga.

Sjachroedin menegaskan bahwa selama 10 tahun terakhir, adat Lampung telah terabaikan, dan saat ini menjadi momen penting bagi masyarakat adat untuk bersatu demi masa depan provinsi ini.

Ia juga mendorong MPAL untuk berperan aktif tidak hanya dalam acara adat, tetapi juga dalam urusan pemerintahan dan pembangunan.
"Serta memastikan bahwa adat dan budaya Lampung tetap dihormati dan diakui," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan dan dukungan SZP.
"Saya maju sebagai gubernur dengan banyak inspirasi dari Pak Sjachroedin," ungkapnya.

"Di masa kepemimpinannya, karakter Lampung benar-benar muncul, dan saya merasa tumbuh dalam suasana tersebut," lanjutnya.

Ia pun menegaskan, komitmennya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dari SZP dengan membawa perubahan positif bagi Lampung, dan menekankan pentingnya peran MPAL dalam menjaga dan memperkuat identitas Lampung, termasuk dalam bidang pariwisata.

Menurutnya, karakter Lampung yang kuat perlu diintegrasikan ke dalam pembangunan agar tidak hilang dan dapat menarik minat wisatawan.
"MPAL harus memiliki posisi strategis dalam menentukan kebijakan ke depan. Pariwisata Lampung memiliki potensi besar di luar Jawa dan Bali, dan ini harus dikelola dengan baik," tuturnya.

Selain itu, RMD menyampaikan bahwa salah satu fokus utamanya adalah memastikan program-program pembangunan yang telah dirintis oleh SZP dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh.

"Pak Sjachroedin telah meletakkan fondasi yang kuat dalam pembangunan Lampung, dan saya siap untuk meneruskan perjuangan beliau demi kesejahteraan masyarakat," tandasnya. (*)