Harga Jeruk Anjlok Hingga 2000 Perkilo, Petani di Lampung Timur Menjerit
Kupastuntas.co, Lampung
Timur - Petani jeruk di Lampung Timur sudah sejak dua bulan mengeluhkan harga
yang sangat rendah, harga perkilo hanya tembus 2 ribu. Sehingga dengan harga
tersebut dipastikan tidak mendapatkan keuntungan untuk musim panen tahun ini.
Salah seorang petani
jeruk di Desa Labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur Hendri
mengaku sudah dua bulan harga jeruk hanya 2.000/kg. Harapan petani harga jeruk
minimal 5.000/kg.
"Musim panen saat
ini petani jeruk tidak dapat untung, rugi pasti dan tidak hanya saya yang
mengalami tapi petani jeruk lainnya," kata Hendri. Kamis (8/8/24).
Sebelumnya harga jeruk
bisa tembus di harga 10.000/kg, anjloknya harga jeruk menurut Hendri disebabkan
terjadinya panen raya sehingga pembeli mengaku kesulitan pasar artinya
penjualan sulit dikarenakan banyak yang melakukan banting harga.
"Karena jeruk
tidak bisa di timbun terlalu lama sehingga penjual juga takut untuk membeli
terlalu banyak, tentu dampaknya kepada petani dan kalau jeruk sudah siap panen
ya harus dipanen kalau dibiarkan busuk," ujarnya mengeluh.
Sementara biaya
perawatan menjelang panen cukup besar, karena ketika jeruk sudah mulai buah
pemupukan harus maksimal, perawatan agar tidak terserang hama juga harus
maksimal, sementara harga pupuk, obat pestisida dan tenaga pekerja memerlukan
biaya yang tidak sedikit.
Hendri mengaku
memiliki tanaman jeruk satu hektare lebih, dan hasil panen musim ini termasuk
bagus dalam satu hektare bisa tembus 15 ton, tapi jika harga tidak sesuai
seperti saat ini dinilai percuma meskipun hasil buah maksimal.
"Daripada busuk
di pohon terpaksa tetap kami panen dengan harga yang benar benar tidak sesuai,
mudah mudahan panen berikutnya harga diatas 5.000 untuk menutup kerugian musim
panen ini," kata Hendri.
Lain lagi yang
dikatakan petani asal Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur Budi,
tanaman jeruk miliknya memang sudah layak panen, namun sampai saat ini tidak
dipanen karena menunggu harga stabil.
Jika dalam waktu satu
bulan kedepan harga tetap bertahan 2.000/kg. Budi mengaku lebih baik dipanen
dan di bagikan kepada tetangga daripada di jual namun tetap rugi.
"Kalau dalam
waktu satu bulan kedepan harga tidak naik, ya sudah tak suruh tetangga manen
tak suruh bawa pulang saja," keluh Budi.
Kata dia harga jeruk
saat ini benar-benar harga yang terpuruk selama dia bertanam jeruk, sebelumnya
harga paling murah dia temui 4.500/kg. Dengan harga tersebut dinilai petani
belum dapat untung apalagi harga 2.000/kg. (*)
Berita Lainnya
-
Kecelakaan Truk Vs Motor di Way Jepara Lamtim, Seorang Ibu Rumah Tangga Tewas
Sabtu, 07 September 2024 -
Kebakaran Hutan Kembali Landa Way Kambas, 925 Hektar Dilalap Si Jago Merah
Jumat, 06 September 2024 -
Ratusan Massa Demo di Bawaslu, Desak KPU Lamtim Terima Pendaftaran Dawam-Ketut Erawan
Jumat, 06 September 2024 -
Antisipasi Demo, Ratusan Polisi Disiagakan di Kantor Bawaslu Lampung Timur
Jumat, 06 September 2024