Dinkes Sebut Tak Ada Pasien Anak Jalani Cuci Darah di Bandar Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung menyebut jika hingga saat ini belum ada laporan mengenai pasien anak yang melakukan cuci darah di kota tersebut.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri, menyampaikan bahwa proses cuci darah anak hanya dilakukan di rumah sakit dan tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
"Di Bandar Lampung tidak ditemukan pasien anak dengan gagal ginjal yang dihemodialisa atau cuci darah," ujar Desti, saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2024).
Ia pun menghimbau pada masyarakat terutama orang tua yang memiliki usia anak sekolah agar tetap waspada terhadap hal kemungkinan terjadi.
Oleh karena itu, sebaiknya bekal anak yang sehat bisa menyesuaikan dengan Program Gizi yaitu Isi piringku sebagai pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan untuk mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Bekal tersebut bisa sumbernya antara lain karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring. Untuk setengah piring lainnya diisi dengan proporsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
"Hal ini dengan tujuan agar makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat bervariasi dan memiliki gizi yang seimbang, " ungkapnya.
Sementara Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyoroti pentingnya pola makan sehat bagi anak-anak. Eva menghimbau kepada orang tua untuk menghindari memberikan makanan instan atau kemasan kepada anak-anak mereka.
"Jangan biasakan anak makan makanan instan atau kemasan. Meskipun susah melarang anak-anak jajan sembarangan, namun orang tua harus pintar dengan memasaknya sendiri di rumah," kata Eva.
Eva juga memberikan contoh bahwa orang tua bisa membuat nugget dan berbagai masakan lainnya di rumah dengan variasi yang lebih sehat.
"Dengan memasak sendiri, kita bisa memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang baik dan terhindar dari bahan pengawet yang sering ditemukan pada makanan instan," tambahnya.
Pemerintah kota terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan perlunya pemantauan kesehatan anak-anak agar dapat terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Sebelumnya, ramai diberitakan seperti di Jawa Barat ada ratusan anak yang menjalani cuci darah atau hemodialisis.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinkes Jawa Barat, pasien anak yang harus menjalani cuci darah di 27 kabupaten dan kota mencapai 125 orang sepanjang 2023.
Di tahun 2024 hingga Juli, kasusnya mencapai 77 pasien. Fenomena yang melatarbelakanginya dipengaruhi berbagai faktor. (*)
Berita Lainnya
-
Dukung Kemajuan UMKM, Hingga Agustus 2024 Penyaluran KUR Bank Lampung Capai 46,71 Persen
Senin, 09 September 2024 -
Penyaluran KUR di Lampung Capai Rp 6,9 Triliun per September 2024, Ini RInciannya
Senin, 09 September 2024 -
Dua Guru Besar UIN RIL Jadi Dewan Hakim MTQ Nasional ke-30 di Samarinda
Senin, 09 September 2024 -
H-2 Penutupan Pendaftaran CPNS 2024, Ini Instansi di Lampung Sepi Peminat
Senin, 09 September 2024