• Selasa, 10 September 2024

Setelah 3 Hari, Jasad Pemancing Hilang di Laut Tanggamus Ditemukan

Minggu, 04 Agustus 2024 - 10.42 WIB
67

Proses evakuasi jenazah Abdul Kholid, nelayan yang hilang di Pantai Kiluan Jaya, Pekon Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Setelah tiga hari pencarian, jasad pemancing bernama Abdul Kholid (67), seorang warga Dusun Kiluan Jaya, RT 008/003 Pekon Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus akhirnya ditemukan.

Namun, harapan pihak keluarga Abdul Kholid untuk melihatnya kembali dalam keadaan selamat pupus sudah ketika jasadnya ditemukan di Pantai Batu Suluh, Dusun Kiluan Jaya, Sabtu, 3 Agustus 2024, pukul 15.50 WIB.

Iptu Zulkarnain, Kasat Polairud Polres Tanggamus, mengonfirmasi bahwa jasad Abdul Kholid ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya.

“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ungkap Iptu Zulkarnain mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda, S.IK.

Kisah penemuan ini bermula dari laporan masyarakat yang menemukan sesosok mayat laki-laki terdampar di bibir Pantai Batu Suluh. Tim SAR gabungan segera bergegas menuju lokasi untuk memastikan identitas jenazah tersebut.

Setelah tiba di lokasi, bersama pihak keluarga, tim SAR berhasil mengidentifikasi bahwa jasad tersebut adalah Abdul Kholid yang hilang sejak tiga hari sebelumnya.

Baca juga : Warga Desa Negeri Kelumbayan Tanggamus Hilang Saat Mancing di Laut

Proses evakuasi pun dilakukan dengan penuh kesedihan. Tim medis dari Puskesmas Kelumbayan turut hadir untuk memastikan kondisi jenazah sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga korban.

“SAR pencarian dan penyelamatan dinyatakan selesai,” tambah Iptu Zulkarnain dengan nada berduka.

Pencarian Abdul Kholid melibatkan berbagai elemen, termasuk Babinsa Kelumbayan, Polsek Limau, Polair Polda Lampung, Polair Polres Tanggamus, Pos TNI AL Teluk Kiluan, aparat Kecamatan Kelumbayan, serta warga setempat yang dengan sepenuh hati berusaha menemukan Abdul.

Robi Rusli, Komandan Pos SAR Tanggamus, menjelaskan bahwa pada hari ketiga pencarian, tim SAR dibagi menjadi empat Search and Rescue Unit (SRU).

SRU 1 dan SRU 2 menggunakan perahu jukung nelayan kecil, masing-masing mencari di area 4,2 mil laut ke arah barat laut dan 3,8 mil laut ke arah barat daya dari lokasi kejadian.

SRU 3, menggunakan perahu jukung besar, melakukan pencarian di area 6 mil laut ke arah barat daya.

Sementara SRU 4 melakukan penyisiran sepanjang 3 kilometer di sepanjang pantai ke arah selatan.

Tragedi ini bermula pada malam yang tenang, Selasa, 30 Juli 2024, ketika Abdul Kholid pergi memancing di Pantai Kiluan Jaya, seperti yang sering ia lakukan.

Namun, pada Rabu pagi, 31 Juli 2024, Abdul belum juga kembali ke rumah. Keluarga dan warga setempat yang cemas segera melakukan pencarian di lokasi biasa ia memancing.

Di sana, mereka menemukan alat pancing, golok, senter, dan sisa bekas muntahan yang diduga milik Abdul, pertanda bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

Kisah Abdul Kholid ini mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian saat berada di alam terbuka. (*)