• Selasa, 26 November 2024

Disbunnak Lambar Klaim Harga Kopi Robusta Alami Stabilisasi

Rabu, 31 Juli 2024 - 15.17 WIB
192

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat mengklaim terjadi stabilisasi harga kopi dalam beberapa waktu terakhir pasca musim panen raya di wilayah setempat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, pada Disbunnak Lampung Barat Sumarlin, menanggapi tren turun nya harga kopi robusta yang semula di harga 70 ribu per kilogram menjadi 58-63 ribu per kilogram.

"Sebenarnya harga kopi saat ini bukan turun, bahasanya penyesuaian atau proses stabilisasi, karena jika melihat dollar, harga kopi di sekitar angka empat dollar atau jika dirupiahkan jadi Rp 55-65 ribu per kg," kata dia, Rabu (31/7/2024).

Sumarlin menambahkan, harga kopi dalam beberaoa bulan terakhir yang mencapai 70 ribu lebih per kg merupakan sejarah baru dan keberkahan bagi petani, sebab harga tersebut merupakan harga tertinggi Kopi Robusta.

Ia menjelaskan, kebutuhan kopi di pasaran saat ini cukup tinggi, terlebih sudah banyak pelaku usaha yang berkecimpung di dunia Coffe Shop dan sejenisnya, sehingga kebutuhan kebutuhan pasokan kopi juga terus mengalami kenaikan.

"Sebenarnya harga kopi yang mencapai 70 ribu per kilogram itu sudah melebihi harga pasar nasional, lagi dikasih rezeki kita, karena kondisi pasar dan kebutuhan pasar mulai penyesuaian, jadi untuk harga sekarang bisa dibilang masih stabil," ujarnya.

Sumarlin menyebut, saat ini para petani kopi sedang mempersiapkan diri menghadapi fenomeno El Nino yang diprediksi bakal kembali terjadi dalam waktu dekat, bahkan pihaknya juga telah melakukan survei dibeberapa tempat.

"Beberapa tempat juga sudah kita datangi untuk menginformasikan El Nino, intinya kita bersama petani di sini siap menyambut, dan bukan mengatisipasi sebab fenomena El Nino memang pasti akan datang," kata dia.

Disbunnak kata dia, telah menyampaikan beberapa saran yang dapat menjadi upaya petani menghadapi fenomena El Nino.

"Kita sikapi dengan bijak, pupuk jangan terlambat, pupuk organik diperhatikan agar bisa nyimpan air tanah," jelasnya.

Selain itu ia meminta petani agar memperhatikan kebutuhan air pada batang kopi. "Terkait naungan, kita akan menyesuaikan, jika hujan deras kita lakukan pemangkasan, kalau normal mungkin perapihan saja," imbuhnya.

Ia menuturkan jika petani memiliki naungan, ia menyarankan agar tinggi naungan berjarak 2-3 meter di atas tanaman kopi. Hal itu perlu dilakukan agar tidak mengganggu sirkulasi udara yang terjadi di sekitaran tanaman kopi milik petani.

Selain itu, petani kopi di Lampung Barat juga diminta agar dapat melakukan panen kopi dengan tepat waktu sekaligus merawat batang dengan baik, namun demikian fenomena El Nino dinilai memberi dampak positif dan negatif.

"Kalau panas petani suka karena akan terjadi pembungaan, tapi ada beberapa petani juga mulai khawatir karena panen belum selesai tapi sudah muncul bunga, khawatir untuk jumlah cabang yang terbentuk sangat terbatas," jelasnya. (*)