Kadis PUPR Lampung Selatan Bantah Tudingan Tidak Memihak Kontraktor Lokal
Kupastuntas.co,
Lampung Selatan - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Hasbie Aska menyatakan tidak anti terhadap
kontraktor lokal atau biasa disebut rekanan.
Hal itu,
diutarakan oleh Kadis PUPR Lamsel Hasbie Aska usai aksi demontrasi oleh
sejumlah 25 rekanan lokal yang tergabung dalam Aliansi Kearifan Lokal Indonesia
(AKLI) didepan Kantor Dinas PUPR setempat, Selasa (30/7/2024).
Hasbie
Aska membantah, tudingan peserta aksi demontrasi ihwal dirinya tidak
memperhatikan para rekanan lokal.
"Itu
tidak benar. Terkait lelang pekerjaan siapa saja masuk ya, tapi kita dorong
pengusaha lokal terutama penunjukan langsung itu pengusaha lokal. Selama ini,
kita tidak keberatan dengan pengusaha lokal tetapi bukan perorangan," ujar
Kadis PUPR, saat dikonfirmasi.
Hasbie
melanjutkan, pihaknya tidak menutup diri dengan pengusaha konstruksi lokal. Ia
mempersilahkan menanyakan langsung kepada rekanan yang memenangkan tender
pekerjaan.
BACA
JUGA: Breaking
News! Puluhan Kontraktor Demo di Dinas PUPR Lampung Selatan
"Ada
yang mengaku-ngaku saya tidak kebagian pekerjaan nih, tidak ada itu. Boleh
ditanyakan ke kawan-kawan rekanan. Makanya ditanya kemarin daftar perusahaan
konstruksi di Lampung Selatan, yang tidak kebagian atau belum dapat pekerjaan
perusahaan apa itu yang kita tanya balik," sambungnya.
Hasbie
merincikan, sejak 2 tahun terakhir dirinya fokus kepada rekanan lokal.
Contohnya, dengan mensyaratkan quary material dari Lampung Selatan.
"Itu
komitmen pak Bupati untuk ekonomi lokal, tumbuhnya ekonomi Lampung
Selatan," kata dia.
Hasbie
menambahkan, pihaknya sudah mensyaratkan pengerjaan fisik menggunakan sumber
material baik itu quary, aspal, beton agar berasal dari Lampung Selatan yang
tersebar di Bakauheni sampai Natar.
"Di
pekerjaan jasa konstruksi, kita siap menerima masukan yang mana perusahaan itu
kita minta daftarnya, perusahaan yang masih hidup dan berkompeten. Perusahaan
tersebut punya peralatan, kemampuan, pengalaman dalam jasa konstruksi,"
urai Kadis PUPR.
Hasbie menjelaskan,
sejak tahun 2021 atau tepatnya setelah Covid-19, Dinas PUPR terfokus pada di 3
poin dalam setiap pengerjaan fisik.
"Poin
pertama adalah menumbuhkan ekonomi dengan penggunaan material, sumber bahan
baku yang berasal dari Kabupaten Lampung Selatan sendiri," cetusnya.
Selanjutnya,
dalam poin kedua, memberdayakan tukang atau pekerja berasal dari masyarakat
Lampung Selatan dalam pelibatan proyek fisik di Dinas PUPR.
"Kita
melakukan pelatihan, sertifikasi, baru di jaman saya ada pelatihan tukang,
pekerja, pelaksana jalan, pelaksana gedung, sebelumnya tidak pernah. Maka, kita
selama ini berpengaruh dengan pengusaha luar karena kita tidak punya tenaga
kerja yang kompeten," tuturnya.
Hasbie
menyebutkan, sudah hampir 300-an orang telah mengikuti pelatihan selama 3 tahun
terakhir dan memiliki sertifikat kompetensi konstruksi. Bahkan, pelatihan
terkait jalan masih berjalan hingga hari ini di Bandar Lampung.
"Di
pekerjaan fisik ini ada 3 komponennya. Pertama, perusahaan atau CV, kedua
tenaga kerjanya yang ketiga materialnya. Jadi kita lengkapi dulu
administrasinya, bukan kami tidak memikirkan kompetensi Lampung Selatan.
Terlalu naif kalau kita dibilang tidak memikirkan rekanan Lampung
Selatan," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
H-1 Pencoblosan Pilkada Lamsel, Bawaslu Copot 15 Ribu APK
Selasa, 26 November 2024 -
Sofyan Divonis Mati, Penasehat Hukum Siapkan Alat Bukti Baru Saat Banding Nanti
Selasa, 26 November 2024 -
PN Kalianda Vonis Mati Terdakwa Kurir 73,4 Kg Sabu
Selasa, 26 November 2024 -
Hari Pertama Usai Cuti Kampanye, Bupati Nanang Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor Pusdalops BPBD Lamsel
Senin, 25 November 2024