Kasus Bunuh Diri Lagi, Mahasiswa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Gubuk Rajabasa

Polisi dibantu warga saat mengevakuasi mahasiswa yang tewas gantung diri di sebuah gubuk di Rajabasa Bandar Lampung. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Kembali terjadi kasus bunuh diri di Lampung, kali ini terjadi pada seorang mahasiswa bernama Edgar Niskaryo Zebua ditemukan gantung diri di dalam gubuk di wilayah Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu (27/7/24) kemarin.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat ditemukannya seorang pria yang meninggal dunia dengan cara gantung diri. Dari laporan ini kami mendatangi TKP di sebuah lahan kosong yang terdapat gubuk di wilayah di Jalan Soemantri Brojonegoro, Kecamatan Rajabasa. Korban ditemukan gantung diri di dalam gubuk tersebut," kata Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra, Sabtu (27/7/2024) dikutip dari Detik.com.
Saat ditanya status korban apakah benar seorang mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di salah satu Universitas Negeri di Bandar Lampung, Dennis membenarkan.
"Benar seorang mahasiswa di UIN, namanya Edgar Niskaryo Zebua usia 24 tahun," terang Dennis.
Ia menerangkan, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait motif korban mengakhiri hidup. Untuk sementara, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Menurut keterangan sejumlah saksi, korban sempat bersama pacarnya sebelum ditemukan tak bernyawa.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, meskipun begitu kami tetap melakukan penyelidikan. Dari informasi yang didapatkan dari saksi korban ini sempat bersama pacarnya, namun kita belum mengetahui apakah terjadi putus cinta atau seperti apa itu masih gali keterangan saksi-saksi," tandasnya.
Korban sendiri telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses visum.
Sebelumnya, Korban pertama kali ditemukan oleh temannya, Perdana, sekitar pukul 06.45 WIB di gubuk kosong di belakang ATM center Unila. Perdana menjelaskan bahwa korban sudah tidak terlihat sejak Jumat sore (26/7).
“Jadi kemarin Jumat 26 Juli 2024 sore, dia ini udah ngilang nggak ada kabar. Di chat dan ditelpon udah nggak ada jawaban, motornya sama sepatunya masih ada di kosan saya,” ungkap Perdana. Karena tidak ada kabar dari korban, Perdana berinisiatif mencari di sekitar kosan.
“Saya kepikiran inisiatif nyari dia di sekitar kosan, dan ternyata ketemu di gubuk belakang kosan, temen saya udah meninggal dunia,” katanya dengan nada sedih.
Setelah menemukan korban, Perdana segera meminta bantuan teman-temannya dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Polsek Kedaton.
Kasus ini menambah panjang daftar kasus bunuh diri di sejumlah wilayah Lampung dalam sepekan lebih. Menurut catatan Kupastuntas.co, sudah ada delapan kasus bunuh diri hingga saat ini.
Berikut beberapa data kasus bunuh diri di Lampung selama sepekan terakhir yang dihimpun Kupastuntas.co:
- Jumat (19/7/2024): Seorang pria berinisial M (38) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di Desa Sidowaluyo, Kec. Sidomulyo, Lampung Selatan. Korban diduga frustasi karena istrinya kabur membawa uang pinjaman KUR BRI sekitar Rp 2 miliar.
- Sabtu (20/7/2024): Warga Langkapura dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial A (37) yang tewas gantung diri di dalam kandang ayam. Korban dikenal sebagai orang yang pendiam oleh warga sekitar.
- Minggu (21/7/2024): Seorang wanita bernama Ajeng Tia (19) ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di Bandar Lampung. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang kemudian melarikan diri. Polisi sedang melakukan autopsi dan penyelidikan untuk mengungkap motif peristiwa tersebut.
- Senin (22/7/2024): Seorang pria bernama Edwin (30) mencoba bunuh diri dengan menerobos palang pintu rel kereta api di Jalan Gajah Mada, Pahoman. Akibat peristiwa ini, korban mengalami putus tangan sebelah kanan.
- Selasa (23/7/2024): Prasetyo (34), warga Desa Surabaya Udik, Kec. Sukadana, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di pohon sengon karena diduga depresi setelah bercerai dengan istrinya.
- Selasa (23/7/2024): Jumiati (42), warga Kec. Sekampung Udik, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di rumahnya karena diduga depresi terlilit hutang.
- Seorang pelajar SMP ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Jalan Alimuddin, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan, Sukabumi, Bandar Lampung, Rabu (24/7/24) sekitar pukul 08.00, hingga kini penyebabnya masih misteri.
Menanggapi kasus ini, Psikolog Lampung, Retno Riani, mengatakan bahwa untuk mencegah kasus bunuh diri, diperlukan support system dari orang terdekat.
"Biasanya kasus bunuh diri didominasi oleh depresi dan ketiadaan tempat bercerita. Orang terdekat memiliki peran penting dalam memberikan dukungan. Kemampuan empati dan pertolongan pertama sangat diperlukan untuk membantu mengurangi persoalan yang dihadapi," ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Menurut Retno, bunuh diri merupakan fenomena gunung es yang jumlahnya semakin besar seiring waktu.
"Persoalan yang mendasari bunuh diri biasanya banyak, antara lain depresi karena gangguan bipolar, tekanan akibat utang, atau ketidakmampuan menyelesaikan konflik. Orang dengan kepribadian tertutup dan tanpa dukungan keluarga juga rentan mengambil jalan pintas ini," jelasnya.
Retno menjelaskan beberapa ciri-ciri orang yang mengalami depresi, antara lain suka murung, tidak mau keluar kamar, menghindari kontak mata, serta mudah menangis.
Untuk mencegah kejadian serupa, Retno mengimbau masyarakat untuk menghubungi hotline Kementerian Kesehatan di nomor 119.
"Kemenkes memiliki layanan hotline 119 bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Di situ, mereka bisa menelepon atau mengobrol, jika merasa ada masalah yang tidak bisa diatasi sendiri," tambahnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ibu Korban Diksar Bantah Pihak Kampus Klaim Pratama Meninggal Akibat Tumor Otak
Selasa, 03 Juni 2025 -
35 Rumah di Bandar Lampung Akan Dibedah, Anggaran Rp 700 Juta
Selasa, 03 Juni 2025 -
Jeritan Ibu Mahasiswa Unila Tewas Usai Diksar: Anak Saya Pulang Penuh Luka
Selasa, 03 Juni 2025 -
Ibunda Mahasiswa Unila yang Tewas Usai Diksar Resmi Melapor ke Polda
Selasa, 03 Juni 2025