• Minggu, 08 September 2024

Sukses Skema 4-3-5, Bukti Penyelenggaraan Haji Optimal dari Kementerian Agama

Kamis, 25 Juli 2024 - 18.47 WIB
35

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penyelenggaraan musim haji 2024 berjalan sangat sukses. Seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan.

Kesuksesan haji 2024 ini diformulasikan dengan skema 4-3-5, yakni 4 perdana di haji 2024, 3 pengembangan ekosistem potensi ekonomi Haji, dan 5 inovasi haji 2024.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengatakan bahwa Menteri Agama RI dengan Skema 4-3-5 menjadi kunci sukses penyelenggaraan haji tahun 2024.

“Skema ini tidak hanya memberikan panduan yang jelas dan terukur dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji, tetapi juga menegaskan komitmen kita semua dalam mengoptimalkan setiap aspek persiapan dan pelaksanaan haji,” katanya di Bandarlampung, Kamis (25/7/2024).

Lebih rinci, Puji menjelaskan bahwa 4 perdana pada haji 2024 yakni pertama, perdana layanan fast track yang diterapkan pada tiga embarkasi. Kedua, perdana dalam kuota normal dan kuota tambahan dengan layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah.

Ketiga, perdana dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Keempat, perdana kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis.

“Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina,” jelasnya.

Kemudian 3 Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, lanjut Puji meliputi pertama, ekspor bumbu nusantara, kedua pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan dan ketiga, mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah.

Selanjutnya 5 Inovasi Haji 2024 meliputi pertama adalah transformasi digital dalam rekrutmen petugas melalui pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

Kedua adalah aplikasi Kawal Haji yang memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

Ketiga, Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang. Keempat, penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji dan kelima, penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. (**)