• Minggu, 08 September 2024

Komitmen Perbaiki Mutu, Kepala Dinas PUPR Lamsel Pimpin Rapat Koordinasi Pengawasan Pembangunan Jalan

Kamis, 25 Juli 2024 - 16.52 WIB
179

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan, Hasbie Aska, memimpin Rapat Koordinasi Pengawasan Pembangunan Jalan Bidang Bina Marga tahun 2024, Kamis (25/7/24). Foto: Edu/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan, Hasbie Aska, menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan Pembangunan Jalan Bidang Bina Marga tahun 2024, Kamis (25/7/24). Rapat ini diadakan untuk memaksimalkan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan jalan di Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Hasbie Aska menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat untuk memastikan pembangunan jalan berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang ditetapkan.

"Pembangunan jalan yang berkualitas adalah tulang punggung mobilisasi masyarakat dan perekonomian daerah," kata Hasbie. Ia menambahkan, komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Nanang Ermanto adalah menyediakan infrastruktur jalan yang dapat diandalkan.

Sebagai sektor utama dalam penyediaan infrastruktur kabupaten, Dinas PUPR bertanggung jawab dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Pada Tahun Anggaran 2024, Dinas PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 87.961.401.973 untuk 53 paket pekerjaan jalan. "Ini adalah investasi besar untuk masa depan Kabupaten Lampung Selatan," ujar Hasbie Aska.

Dari total anggaran tersebut, empat paket pekerjaan didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan nilai Rp 37.568.644.000. Selain itu, ada satu paket pekerjaan yang bernilai Rp 6.000.000.000, menandakan skala besar dari proyek infrastruktur ini. "Setiap rupiah yang diinvestasikan harus menghasilkan jalan yang berkualitas tinggi," tegas Hasbie.

Dalam rapat tersebut, Hasbie Aska menjelaskan tiga tujuan utama pengawasan pembangunan jalan. Pertama, mewujudkan pengawasan yang baik, terarah, dan sesuai dengan aturan hukum. Kedua, meningkatkan koordinasi pengawasan untuk mengurangi potensi kerugian negara akibat kekurangan volume dan mutu pekerjaan. Ketiga, memantau penggunaan bahan baku lokal dan tenaga kerja masyarakat setempat.

Pengawasan yang efektif, lanjut Hasbie, akan memastikan bahwa pekerjaan drainase dilakukan dengan benar, dengan batu disusun rapi dan adukan diisi dengan tepat di sela-sela batu. Mutu pekerjaan beton juga harus dijaga dengan memperhatikan cara penghamparan dan perawatan (curing) yang benar. "Setiap detail dalam proses pembangunan harus diperhatikan," tambahnya.

Selain itu, Hasbie menekankan pentingnya kualitas pekerjaan aspal. Mulai dari komposisi, mutu, hingga suhu aspal harus diawasi ketat, dari pabrik AMP hingga proses penghamparan dan pemadatan di lapangan. "Aspal yang baik adalah dasar dari jalan yang tahan lama," ujarnya.

Administrasi juga mendapat sorotan khusus dalam rapat ini. Hasbie meminta agar dokumen kontrak dan gambar segera didapatkan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau kontraktor dan dipelajari dengan seksama. "Administrasi yang rapi adalah fondasi dari pengawasan yang efektif," tegasnya.

Lebih lanjut, pelaporan lokasi pekerjaan minimal harus dilakukan tiga kali dalam seminggu. Buku laporan harian harus diisi dengan detail, dan teguran harus segera dikeluarkan jika ada ketidakpatuhan atau masalah di lapangan. "Kedisiplinan dalam pelaporan adalah kunci," kata Hasbie.

Dalam kesempatan ini, Hasbie juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proyek. "Koordinasi yang baik akan mencegah masalah sejak dini," ujarnya. Hal ini termasuk komunikasi dengan masyarakat setempat untuk memastikan dukungan mereka terhadap proyek.

Hasbie Aska menekankan bahwa tantangan pembangunan jalan ke depan semakin besar, terutama dengan meningkatnya penggunaan media informasi oleh masyarakat. "Kita harus selalu siap dan responsif, jangan sampai kaget dan tergesa-gesa ketika ada masalah yang sudah viral," ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Hasbie meminta semua pihak untuk serius melaksanakan hasil rapat ini demi kemajuan Kabupaten Lampung Selatan. "Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan proyek ini berhasil," pungkasnya. Ia berharap rapat ini membawa manfaat besar bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Para peserta rapat, yang terdiri dari berbagai pejabat daerah dan kontraktor, menyatakan komitmennya untuk mengikuti arahan yang diberikan. Mereka juga sepakat bahwa pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik adalah kunci suksesnya proyek pembangunan jalan ini.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam memastikan pembangunan jalan di Kabupaten Lampung Selatan berjalan lancar dan sesuai harapan. "Dengan kerjasama yang baik, kita bisa mencapai hasil yang terbaik," kata salah satu peserta rapat.

Demikian, rapat koordinasi pengawasan pembangunan jalan ini ditutup dengan harapan besar bahwa semua pihak akan berkontribusi maksimal demi kemajuan Kabupaten Lampung Selatan.

Selanjutnya, Kepala Bidang Bina Marga PUPR, Hasanuddin mempersilahkan 21 Konsultan dari 21 Perusahaan yang berkontrak dengan PUPR menandatangani Fakta Integritas Pengawasan Jalan 2024 Berkomitmen Untuk Perbaikan Mutu dan Volume Pekerjaan. (**)