Camat Panjang Hendry Satria: Tidak Ada Pengelolaan Minyak Mentah di Kawasan Industri Panjang

Camat Panjang, Kota Bandar Lampung, Hendry Satria Jaya. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Camat
Panjang, Kota Bandar Lampung, Hendry Satria Jaya, menegaskan bahwa tidak ada
perusahaan atau gudang yang mengelola minyak mentah di kawasan industri
Panjang. Pernyataan ini disampaikan Hendry sebagai respons terhadap pencemaran
perairan di Pesisir Panjang yang kembali tercemar limbah minyak mentah berwarna
hitam pekat menyerupai oli dan menggumpal seperti aspal.
"Memang
kawasan Panjang adalah wilayah industri, tetapi tidak ada pengelolaan minyak
mentah di sana," jelas Hendry pada Kamis (25/07/2024).
Menurutnya,
jika ada pengelolaan minyak mentah di wilayah tersebut, kewenangannya berada di
tangan pemerintah provinsi dan pusat. Hendry juga menanggapi laporan dari
nelayan setempat mengenai kebocoran oli di sekitar perairan Panjang. Para
nelayan melaporkan adanya kapal kontainer yang bocor oli sekitar 2 mil dari
bibir pantai.
"Informasi
itu memang kami dapat dari nelayan. Mereka melaporkan adanya kapal kontainer
yang bocor oli di sekitar perairan tersebut," tambah Hendry. Pihaknya akan
terus memantau situasi ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk
memastikan lingkungan perairan di wilayah Panjang tetap terjaga.
Sebelumnya,
perairan di Pesisir Panjang, Bandar Lampung, kembali tercemar limbah berwarna
coklat yang sudah berlangsung selama satu minggu. Nelayan setempat, Iwan (37),
mengungkapkan bahwa kondisi perairan di Pesisir Panjang sudah satu minggu
terakhir diduga tercemar limbah berwarna coklat.
"Air
laut di Pesisir Panjang berwarna coklat seperti tercemar limbah. Sudah satu
minggu ini kejadian tersebut berlangsung," kata Iwan, Minggu (21/7/2024).
Berikut
adalah kejadian-kejadian pencemaran limbah di perairan Lampung yang tercatat:
- 2020: Limbah sejenis minyak mentah
ditemukan mencemari perairan Lampung Timur.
- 2021: Pencemaran limbah dengan
kategori lebih parah menyebar di lima kabupaten, yaitu Lampung Selatan,
Lampung Timur, Tanggamus, Pesawaran, dan Pesisir Barat.
- Maret 2022: Tumpahan minyak memenuhi
perairan Lampung, tepatnya di Pesisir Pantai Panjang, Kota Bandar Lampung.
- Juli 2022: Limbah mencemari Pantai
Kerangmas di Labuhan Maringgai, Lampung Timur, akibat kebocoran pipa bawah
laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE
OSES).
- 2023: Cairan berwarna kuning
kemerahan mencemari pesisir Pantai Umbul Asam, Kelurahan Keteguhan,
Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung.
- 2024: Limbah berbusa berwarna
kuning kemerahan mencemari bibir Pantai Sebalang, Kecamatan Katibung,
Kabupaten Lampung Selatan.
Hendry
memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau dan berkoordinasi dengan instansi
terkait untuk menjaga kebersihan dan keselamatan perairan di wilayah Panjang.
(*)
Berita Lainnya
-
1.235 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang di ASEAN
Selasa, 29 April 2025 -
1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Thomas: Punishment Bagi Anak Malas Belajar
Selasa, 29 April 2025 -
Renovasi Stadion dan Kehadiran Bhayangkara FC Bangkitkan Gairah Baru Sepak Bola di Lampung
Senin, 28 April 2025 -
Dosen Teknik Sipil Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Narasumber Pelatihan Tenaga Terampil SDA Dinas PUPR Lampung Selatan
Senin, 28 April 2025