• Minggu, 08 September 2024

Kementan - Pemkab Lampung Barat Dorong Peningkatan Produktivitas Padi di Lampung Barat

Rabu, 24 Juli 2024 - 15.52 WIB
60

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bersama Kementan saat menyerahkan sejumlah bantuan berupa Alsintan ke para Petani di Lamban Pancasila, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Rabu (24/7/2024). Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bersama Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong para petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Pemerintah Lampung Barat bersama Kementan memberikan bantuan berupa Alsintan kepada para petani guna menunjang prodiktifitas pertanian dipusatkan di Lamban Pancasila, Kelurahan Way Mengaku, Balik Bukit, Rabu (24/7/2024. 

Nukman mengatakan bantuan tersebut masuk dalam program Penambahan Areal Tanam (PAT), berupa 14 Irigasi perpompaan, 58 unit Pompa air ukuran 3 inc, 4 inc dan 6 inc, serta 20 unit Traktor roda dua ke para petani.

Nukman menjelaskan bahwa bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang mendukung kegiatan pompanisasi program PAT di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Nukman mengatakan program PAT merupakan salah satu upaya dukungan pemerintah terhadap para petani dalam memberikan pembinaan dan penguatan komitmen yang tujuannya untuk meningkatkan produktifitas padi.

"Apalagi dari informasi yang diberikan BMKG memprediksikan bahwa di tahun 2024 ini akan datang cuaca yang disebut dengan El-Nino yang menyebabkan terjadinya kekeringan sehingga berdampak pada penurunan produksi padi," kata dia.

Sehingga dalam menghadapi situasi tersebut, Kementan mengatur strategi penanggulangan darurat pangan melalui pemetaan sawah tadah hujan di seluruh wilayah indonesia, untuk dioptimalkan pertanamannya melalui program PAT.

"Apalagi, El-Nino mengakibatkan kekeringan yang akan berdampak terjadinya penurunan produksi pangan sampai pada kondisi darurat pangan secara nasional," tegasnya.

Nukman menuturkan, Lampung Barat memiliki potensi sawah tadah hujan sebesar 1.804 hektar dan berotensi menghasilkan kurang lebih 5,700 ton gabah kering panen, jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Nukman menjelaskan, dalam kondisi terdesak saat ini, Indonesia termasuk Lampung Barat masih bisa mencukupi pangan melalui import pangan dari negara-negara penghasil beras seperti negara thailand, pakistan dan myanmar.

"Namun hari ini dan ke depan seluruh negara-negara penghasil pangan menutup pintu eksport pangannya berkenaan dengan perubahan iklim global yang mengancam keamanan pangan di seluruh dunia," imbuhhya.

Oleh karena itu Kementan melalui direktorat jenderal prasarana dan sarana pertanian memfasilitasi kabupaten Lampung Barat Barat dengan kegiatan pompanisasi dalam mendukung PAT di Bumi Sekala Bekhak.

"Harapannya fasilitas tersebut dapat digunakan secara optimal mengejar tanaman padi sawah di musim ini, karena ancaman kekeringan sudah mulai terlihat di beberapa wilayah seperti di kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh," imbuhnya.

Sehingga di sinilah peran petugas penyuluh dan bhabinsa sangat dibutuhkan dalam mengawal tercapainya target dan sasaran produksi pangan ini. Penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian. 

Kedepan, tantangan dalam bidang pertanian akan terus menerus muncul seiring perkembangan populasi global dan perubahan lingkungan.

"Maka dari itu, kita semua terkhusus penyuluh pertanian harus terus berinovasi untuk menghadapi tantangan tersebut," tegasnya.

"Pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian bersama dengan babinsa adalah salah satu peran yang vital nan penting," sambungnya.

Karena menurut Nukman, kesuksesan kegiatan pompanisasi mendukung penambahan areal tanam (pat) bergantung pada kerjasama atau kolaborasi yang baik.

"Kegiatan perpompaan mendukung PAT ini salah satu kepedulian kita semua terhadap kerawanan pangan yang mungkin akan terjadi," ujarnya 

"Ini adalah dukungan pemerintah untuk masyarakat kita agar petani kita yang sebagai agen vital giat untuk berproduksi pertanian pada komoditas padi," imbuhnya.

Terakhir, Nukman meminta para petani yang menerima bantuan tersebut dapat merawat dan menggunakan sesuai dengan peruntukkannya.

"Ini adalah peluang bapak-bapak semua untuk meningkatkan semangat kegiatan bertani," pungkasnya.

Sebagai informasi, penyerahan bantuan tersebut dihadiri perwakilan Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Lampung Kementerian Pertanian (Kementan), Forkopimda dan kepala perangkat daerah serta kelompok tani se-Kabupaten Lampung Barat. (*)