• Minggu, 08 September 2024

Sepekan Terjadi 6 Kasus Bunuh Diri di Lampung, Psikolog Tekankan Pentingnya Support System

Selasa, 23 Juli 2024 - 16.27 WIB
190

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung Kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri telah menjadi isu hangat di tengah masyarakat Lampung. Selama sepekan terakhir, tercatat ada enam kejadian bunuh diri atau percobaan bunuh diri di wilayah ini.

Psikolog Lampung, Retno Riani, mengatakan bahwa untuk mencegah kasus bunuh diri, diperlukan support system dari orang terdekat. "Biasanya kasus bunuh diri didominasi oleh depresi dan ketiadaan tempat bercerita. Orang terdekat memiliki peran penting dalam memberikan dukungan. Kemampuan empati dan pertolongan pertama sangat diperlukan untuk membantu mengurangi persoalan yang dihadapi," ujarnya, Selasa (23/7/2024).

Menurut Retno, bunuh diri merupakan fenomena gunung es yang jumlahnya semakin besar seiring waktu. "Persoalan yang mendasari bunuh diri biasanya banyak, antara lain depresi karena gangguan bipolar, tekanan akibat utang, atau ketidakmampuan menyelesaikan konflik. Orang dengan kepribadian tertutup dan tanpa dukungan keluarga juga rentan mengambil jalan pintas ini," jelasnya.

Retno menjelaskan beberapa ciri-ciri orang yang mengalami depresi, antara lain suka murung, tidak mau keluar kamar, menghindari kontak mata, serta mudah menangis.

Untuk mencegah kejadian serupa, Retno mengimbau masyarakat untuk menghubungi hotline Kementerian Kesehatan di nomor 119. "Kemenkes memiliki layanan hotline 119 bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Di situ, mereka bisa menelepon atau mengobrol, jika merasa ada masalah yang tidak bisa diatasi sendiri," tambahnya.

Berikut beberapa data kasus bunuh diri di Lampung selama sepekan terakhir yang dihimpun Kupastuntas.co:

  1. Jumat (19/7/2024): Seorang pria berinisial M (38) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di Desa Sidowaluyo, Kec. Sidomulyo, Lampung Selatan. Korban diduga frustasi karena istrinya kabur membawa uang pinjaman KUR BRI sekitar Rp 2 miliar.
  2. Sabtu (20/7/2024): Warga Langkapura dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial A (37) yang tewas gantung diri di dalam kandang ayam. Korban dikenal sebagai orang yang pendiam oleh warga sekitar.
  3. Minggu (21/7/2024): Seorang wanita bernama Ajeng Tia (19) ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di Bandar Lampung. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang kemudian melarikan diri. Polisi sedang melakukan autopsi dan penyelidikan untuk mengungkap motif peristiwa tersebut.
  4. Senin (22/7/2024): Seorang pria bernama Edwin (30) mencoba bunuh diri dengan menerobos palang pintu rel kereta api di Jalan Gajah Mada, Pahoman. Akibat peristiwa ini, korban mengalami putus tangan sebelah kanan.
  5. Selasa (23/7/2024): Prasetyo (34), warga Desa Surabaya Udik, Kec. Sukadana, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di pohon sengon karena diduga depresi setelah bercerai dengan istrinya.
  6. Selasa (23/7/2024): Jumiati (42), warga Kec. Sekampung Udik, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di rumahnya karena diduga depresi terlilit hutang.

Kejadian-kejadian tragis ini menyoroti pentingnya peran support system dalam mencegah bunuh diri dan pentingnya kesadaran masyarakat akan tanda-tanda depresi. (*)