Sepekan Terjadi 6 Kasus Bunuh Diri di Lampung, Psikolog Tekankan Pentingnya Support System

Ilustrasi
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung – Kasus
bunuh diri atau percobaan bunuh diri telah menjadi isu hangat di tengah
masyarakat Lampung. Selama sepekan terakhir, tercatat ada enam kejadian bunuh
diri atau percobaan bunuh diri di wilayah ini.
Psikolog
Lampung, Retno Riani, mengatakan bahwa untuk mencegah kasus bunuh diri,
diperlukan support system dari orang terdekat. "Biasanya kasus bunuh diri
didominasi oleh depresi dan ketiadaan tempat bercerita. Orang terdekat memiliki
peran penting dalam memberikan dukungan. Kemampuan empati dan pertolongan
pertama sangat diperlukan untuk membantu mengurangi persoalan yang
dihadapi," ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Menurut
Retno, bunuh diri merupakan fenomena gunung es yang jumlahnya semakin besar
seiring waktu. "Persoalan yang mendasari bunuh diri biasanya banyak,
antara lain depresi karena gangguan bipolar, tekanan akibat utang, atau
ketidakmampuan menyelesaikan konflik. Orang dengan kepribadian tertutup dan
tanpa dukungan keluarga juga rentan mengambil jalan pintas ini," jelasnya.
Retno
menjelaskan beberapa ciri-ciri orang yang mengalami depresi, antara lain suka
murung, tidak mau keluar kamar, menghindari kontak mata, serta mudah menangis.
Untuk
mencegah kejadian serupa, Retno mengimbau masyarakat untuk menghubungi hotline
Kementerian Kesehatan di nomor 119. "Kemenkes memiliki layanan hotline 119
bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Di situ, mereka bisa menelepon
atau mengobrol, jika merasa ada masalah yang tidak bisa diatasi sendiri,"
tambahnya.
Berikut
beberapa data kasus bunuh diri di Lampung selama sepekan terakhir yang dihimpun
Kupastuntas.co:
- Jumat (19/7/2024): Seorang pria berinisial M (38)
ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di Desa Sidowaluyo, Kec.
Sidomulyo, Lampung Selatan. Korban diduga frustasi karena istrinya kabur
membawa uang pinjaman KUR BRI sekitar Rp 2 miliar.
- Sabtu (20/7/2024): Warga Langkapura dikejutkan
dengan penemuan seorang pria berinisial A (37) yang tewas gantung diri di
dalam kandang ayam. Korban dikenal sebagai orang yang pendiam oleh warga
sekitar.
- Minggu (21/7/2024): Seorang wanita bernama Ajeng
Tia (19) ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di Bandar
Lampung. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh suaminya, yang kemudian
melarikan diri. Polisi sedang melakukan autopsi dan penyelidikan untuk
mengungkap motif peristiwa tersebut.
- Senin (22/7/2024): Seorang pria bernama Edwin
(30) mencoba bunuh diri dengan menerobos palang pintu rel kereta api di
Jalan Gajah Mada, Pahoman. Akibat peristiwa ini, korban mengalami putus
tangan sebelah kanan.
- Selasa (23/7/2024): Prasetyo (34), warga Desa
Surabaya Udik, Kec. Sukadana, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di
pohon sengon karena diduga depresi setelah bercerai dengan istrinya.
- Selasa (23/7/2024): Jumiati (42), warga Kec.
Sekampung Udik, Lampung Timur, ditemukan gantung diri di rumahnya karena
diduga depresi terlilit hutang.
Kejadian-kejadian
tragis ini menyoroti pentingnya peran support system dalam mencegah bunuh diri
dan pentingnya kesadaran masyarakat akan tanda-tanda depresi. (*)
Berita Lainnya
-
PDI Perjuangan Lampung Kurban 25 Hewan, Sudin: Ini Wujud Gotong Royong dan Kepedulian Sosial
Jumat, 06 Juni 2025 -
PDI Perjuangan Lampung Bagikan 1.300 Paket Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha
Jumat, 06 Juni 2025 -
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemprov Lampung Gelar Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah Plastik
Jumat, 06 Juni 2025 -
PDI Perjuangan Lampung Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Sudin: Wujud Nyata Kepedulian dan Gotong Royong
Jumat, 06 Juni 2025