• Minggu, 08 September 2024

Lagi! RSUD Abdul Moeloek Tolak Pasien Komplikasi Karena Masalah Administrasi

Selasa, 23 Juli 2024 - 14.13 WIB
108

Seorang pasien bernama Asyuni Udi yang sedang berbaring di tempat tidur dengan kondisi selang terpasang ditubuhnya ditolak oleh RSUD. Abdul Moeloek karena masalah administrasi, Selasa (23/07/2024). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Seorang pasien bernama Asyuni Udi ditolak oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek pada Selasa (23/07/2024) karena masalah administrasi.

Meski sudah berada di rumah sakit sejak pagi hari. Soni, anak dari pasien tersebut, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit plat merah tersebut.

Asyuni telah menderita komplikasi selama sekitar lima bulan terakhir dan dijadwalkan untuk menjalani  Magnetic Resonance Imaging (MRl). 

Warga yang tinggal di Gang Baki, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung itu menceritakan, bahwa sejak awal sudah ada kesepakatan dengan dokter bahwa pasien tidak perlu hadir langsung untuk pendaftaran atau proses administrasi. 

Namun, ketika mereka tiba di rumah sakit hari ini, pihak rumah sakit menolak memberikan layanan MRI dengan alasan surat rujukan yang mereka miliki tidak valid dan meminta rujukan ulang dari puskesmas.

"Kami ditolak karena rujukan dari puskesmas dianggap tidak valid dan diminta untuk mendapatkan rujukan ulang," ujar Soni.

Baca juga : Pasien Rujukan Terlantar di RS Abdul Moeloek, Dua Hari Tanpa Layanan, Terpaksa Menginap di Masjid

Pasien tiba di rumah sakit sejak pukul 08.00 WIB dan harus menunggu hingga pukul 12.00 WIB tanpa mendapatkan layanan. Petugas rumah sakit menyatakan bahwa rujukan harus diperbarui di puskesmas terlebih dahulu.

"Kami diminta surat pengantar rujukan dari puskesmas lagi, padahal kemarin katanya bisa," tambah Soni.

Kondisi pasien cukup stabil meski sedang berpuasa, namun keluarga khawatir dengan ketidakpastian yang dihadapi. 

"Hari ini kami terpaksa pulang tanpa mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan," kata Soni.

Ia juga berharap agar RS. Abdul Moeloek dapat meningkatkan dan memaksimalkan pelayanannya di masa mendatang. "Kita harap pelayanannya lebih ditingkatkan dan maksimal lagi," ujarnya.

Saat ini, keluarga sedang menunggu bantuan ambulans dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung yang berada di Tugu Adipura untuk membawa kembali Asyuni Udi ke rumah.

"Iya ini sedang menunggu ambulance, bentar lagi datang," ucapnya. 

Mereka berharap kejadian ini bisa menjadi perhatian pihak terkait agar pelayanan kesehatan di rumah sakit plat merah tersebut bisa lebih baik dan tidak merugikan pasien yang membutuhkan perawatan mendesak.

"Kita harap pelayanannya lebih ditingkatkan dan maksimal lagi, " tandasnya. 

Dari pantauan kupastuntas.co di lokasi, pasien pria parubaya tersebut berbaring di tempat tidur dengan kondisi selang terpasang ditubuhnya yang berada di ruang jalur pasien daftar manual.

Sebelumnya, seorang pasien rujukan dari salah satu rumah sakit kabupaten mengalami pengalaman mengecewakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Bandar Lampung. Wiwit (52), pria paruh baya yang menggunakan BPJS, harus menginap di masjid rumah sakit setelah dua hari tanpa mendapatkan layanan yang dibutuhkan.

Awalnya, Wiwit yang menderita penyakit saraf kejepit itu tiba pada Rabu (17/7/2024) menggunakan kereta api untuk menjalani pemeriksaan Rontgen sesuai rujukan. Namun, saat tiba pukul 14:00 WIB, layanan tersebut telah tutup menurut informasi dari bagian pendaftaran pasien.

Dengan keprihatinan, Wiwit kembali ke RSUD keesokan harinya, Kamis (18/7), hanya untuk mengetahui bahwa dokter yang harus menanganinya sedang tidak tersedia karena sedang mengikuti seminar. Akibatnya, ia dijadwalkan kembali untuk pemeriksaan minggu depan.

"Iya, katanya dokternya sedang tidak ada karena sedang seminar. Jadi saya harus datang lagi minggu depan," ungkap Wiwit. (*)