• Minggu, 08 September 2024

Tragedi Jumat Pagi di Desa Tanjung Kemala Tanggamus, Sepasang Suami Istri Tewas Dibantai

Jumat, 19 Juli 2024 - 13.17 WIB
3.6k

Pasutri Halimi Hasan dan Siti Khodijah saat disemayamkan di rumah duka. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Pagi itu, Jumat, 19 Juli 2024, udara di Pekon Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, terasa berat oleh kesedihan dan kegetiran. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi mengguncang ketenangan desa tersebut.

Pasangan suami istri, Halimi Hasan dan Siti Khodijah, menjadi korban pembunuhan di rumah mereka sendiri, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.

Halimi Hasan adalah seorang pria yang dikenal ramah dan penuh kasih sayang. Pagi itu, saat berjalan di depan rumah, ia menyapa Anggar, seorang tetangga yang diketahui memiliki gangguan jiwa.

Namun, sapaan tersebut berakhir tragis. Anggar, yang diduga sedang mengalami kekambuhan (gangguan jiwa), tidak menerima sapaan tersebut dengan baik. Dalam sekejap, ia menyeret Halimi ke dalam rumah dan melakukan aksi brutal yang mengakhiri hidup Halimi dan Siti Khodijah.

"Awalnya, Halimi hanya menyapa Anggar. Kami tidak menyangka sapaan itu akan berakhir tragis," kata seorang tetangga yang menyaksikan kejadian tersebut. "Halimi sempat dibawa ke RSUD Pringsewu, tapi nyawanya tidak tertolong. Istrinya, Siti, meninggal di tempat kejadian," ungkapnya.

Kejadian ini mengejutkan warga desa yang mengenal Halimi dan Siti sebagai pasangan yang harmonis dan baik hati.

"Kami semua sangat terkejut dan berduka. Halimi dan Siti adalah pasangan yang baik dan ramah. Kejadian ini benar-benar membuat kami semua merasa sangat sedih," kata seorang tetangga yang tak kuasa menahan tangis.

Anggar, pelaku pembunuhan, dikenal warga sebagai orang dengan gangguan jiwa. Ini bukan kali pertama Anggar menunjukkan perilaku agresif saat mengalami kekambuhan. Namun, kali ini, kekerasannya berujung pada tragedi yang merenggut dua nyawa.

Polsek Pugung segera bertindak dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan Anggar. Meski belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, langkah cepat yang diambil diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan kesehatan mental yang serius. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memberikan perhatian lebih kepada individu dengan gangguan jiwa, memastikan mereka mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah terulangnya tragedi serupa.

Di tengah duka yang mendalam, warga Pekon Tanjung Kemala berharap agar kasus ini ditangani dengan adil dan tuntas. Mereka ingin melihat lingkungan yang lebih aman dan harmonis, di mana setiap individu, termasuk mereka yang memiliki gangguan jiwa, mendapatkan perhatian dan perawatan yang layak.

Tragedi ini telah membuka mata banyak pihak akan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap kesehatan mental dalam masyarakat. (*)