Diperkirakan 75.208 Lulusan SMP di Lampung Tak Diterima di SMA dan SMK Negeri
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung mencatat pada tahun 2024 lulusan SMP dan MTS
didaerah setempat berjumlah 145.192 orang. Dengan rincian SMP 108.154 orang dan
MTs 37.038 orang.
Dari jumlah tersebut siswa yang dinyatakan lulus pada
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri berjumlah 44.965 siswa dari
daya tampung 51.358 siswa.
Kemudian untuk jumlah siswa yang dinyatakan lulus seleksi
PPDB SMK Negeri berjumlah 25.019 siswa dari daya tampung 30.112 siswa.
Sehingga dari total 145.192 siswa lulus SMP dan MTS yang
diterima di SMA dan SMK Negeri berjumlah 69.984 siswa, sehingga diperkirakan
terdapat 75.208 siswa mendaftar dan masuk di SMA swasta.
Saat dimintai keterangan Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung, Tomy Efra Hendarta mengatakan, jika tidak semua
lulusan SMP dan MTS dapat diterima di SMA dan SMK Negeri.
Provinsi Lampung sendiri memiliki SMA sebanyak 533 unit
sekolah dengan rincian SMA Negeri 239 unit dan swasta 294 unit. Kemudian untuk
SMK totalnya sebanyak 500 unit dengan rincian SMK Negeri 111 unit dan swasta
389 unit.
"Artinya memang tidak semua anak-anak yang lulus SMP
dapat kita akomodir di sekolah negeri. Artinya ada SMA negeri dan swasta, SMK
negeri dan swasta, ada MA sederajat sebenernya itu ter-cover," kata Tomy
saat dimintai keterangan, Jum'at (19/7/2024).
Sehingga ia mengatakan jika terdapat sekolah swasta yang
dapat mengakomodir para siswa yang tidak diterima ke sekolah negeri karena daya
tampung yang sangat terbatas.
"Artinya itu lah keberadaan sekolah swasta, kita juga
selalu memberikan binaan kepada sekolah swasta untuk menyiapkan sarana
prasarana, keberadaan guru serta kedisiplinan juga," tambahnya.
Tomy juga menjelaskan jika pihak nya terus berupaya untuk
dapat menambah unit sekolah baru (USB). Dimana pada tahun 2023 kemarin terdapat
tiga sekolah negeri yang telah dibangun dan tahun ini satu sekolah baru tengah
diajukan ke Kemendikbud.
"Tahun kemarin ada 3 sekolah baru yang dibangun yaitu
SMK Pulau Tabuan, SMAN 1 Pagar Dewa dan SMA 1 Wiralaga. Kemudian tahun ini kita
sudah mengajukan ke kementerian yaitu SMA 1 Krui Selatan," paparnya.
Namun Tomy menjelaskan jika untuk mendirikan USB tidak lah
mudah dan harus melalui proses yang panjang dan di usulkan ke Kemendikbud.
"Harus ada proposal seperti ketersediaan guru, kemudian
sekolah penunjang seperti SMP yang ada di wilayah itu. Yang penting adalah
tanah, jadi status tanah harus jelas kalau hibah pun kami terima minimal sudah
dalam proses sertifikat," katanya.
Menurutnya memang masih ada beberapa kecamatan di Lampung
yang belum memiliki sekolah negeri sehingga meski masuk zonasi tetap terkalahkan
dengan jarak yang lebih dekat.
"Di Bandar Lampung saja seperti Kecamatan Rajabasa,
Sepang Jaya, Kedaton itu tidak ada. Walaupun masuk zona tapi tetap terkalahkan
dengan jarak yang lebih dekat," sambungnya.
Ia juga mengatakan jika pada saat PPDB kemarin terdapat 37
siswa dari Desa Dwikora, kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara yang
tidak diterima di SMA N 1 Bukit Kemuning karena kuota penuh.
"Akhirnya kita carikan solusinya ada di SMA Gunung
Labuhan 1 Way Kanan sekitar 50 menit kemudian ada juga PGRI Bukit Kemuning yang
bisa mengakomodir. Sepanjang orang tua mau kita arahkan untuk anaknya masuk ke
sekolah yang ada maka kita carikan solusinya," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mahasiswa UIN RIL Sabet Emas Kejuaraan Silat di Malaysia
Kamis, 21 November 2024 -
Rektor UIN RIL Prof Wan Jamaluddin Ikuti Rakernas Kemenag, Siap Jalankan Amanat Menag
Senin, 18 November 2024 -
Unila Dorong Inovasi Energi Berkelanjutan Melalui GWES
Senin, 18 November 2024 -
Mahasiswa Magister Hukum Keluarga Islam dan Dosen UIN Jadi Best Speaker di Konferensi Internasional UInSCof
Senin, 18 November 2024