Antisipasi Banjir, Warga Iringmulyo Metro Gotong-royong Bangun Jalur Air
Kupastuntas.co, Metro - Guna mengantisipasi timbulnya banjir
akibat tidak tersedianya saluran drainase, masyarakat RT 013 RW 006 Kelurahan
Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur bergotong-royong membangun jalur air di
lokasi rawan genangan.
Ketua RT setempat, Suwarto menyebut wilayah rawan banjir
terjadi di cekungan jalan Pala Raya dan tembusan jalan Pala 6 ke jalan Pala 7.
Keluhan akan ancaman banjir itu berulang kali dilaporkan oleh masyarakat ke
perangkat pemerintah setingkat RT.
Suwarto mengaku bahwa setiap keluhan yang disampaikan oleh
masyarakat selalu ia laporkan ke tingkatan yang lebih tinggi seperti Kelurahan
hingga Kecamatan.
Alhasil, lantaran belum tersedia pembangunan saluran drainase
secara permanen oleh pemerintah, maka masyarakat sekitar bergotong-royong
secara swadaya untuk membangun jalur air selebar kurang lebih 2,5 meter dengan
kedalaman sekitar 120 centimeter agar banjir tak muncul saat musim penghujan.
"Sebelumnya itu kan depan jalan Pala Raya Ini mampet
Pak, sehingga rumah masyarakat yang di komplek belakang itu tergenang air.
Genangan itu sudah ada sekitar 2 mingguan tidak surut-surut, sehingga
masyarakat sepakat bergotong-royong swadaya membangun jalur air biar
mengalir," kata dia kepada awak media, Jum'at (19/7/2024).
Selain gotong-royong, dirinya juga menjelaskan bahwa jalur
air tersebut bisa dibuat berkat hibah tanah dari warga yang mengkhawatirkan
banjir akan terus datang jika tidak dibangun jalur air.
"Yang di dalam itu Alhamdulillah tanahnya sudah
dihibahkan oleh warga supaya bisa dibangun jalur drainase. Ini kan jalurnya
sudah dibuat harapan Kita tinggal pemerintah yang membangunnya secara
permanen," ungkapnya.
Sementara itu, Nasrun, seorang warga yang menghibahkan
sebagian tanahnya untuk dibangun jalur air mengungkapkan bahwa banjir mulai
intens dirasakan masyarakat sejak tahun 2021.
"Banjir ini mulai terjadi sejak pembangunan yang masif
di wilayah sini, di RT 13 RW 06. Banjir yang besar kurang lebih terjadi pada
tahun 2021 dan sejak saat itu setiap kali hujan dengan intensitas tinggi, air
selalu naik dan rumah warga yang lebih rendah selalu terendam," ucapnya.
"Ketinggiannya bervariasi, saat itu pernah satu meter
lebih. Itu terjadi pada rumah yang tanahnya rendah di jalan Pala 7 pas ditengah
sini. Karena ini kepentingan bersama, kalau jalur air ini tidak segera dibangun
bagaimana air mau mengalir. Karena lokasi ini memang wilayah tampungan air.
Tentunya ini atas kesepakatan bersama masyarakat juga kita mengarahkan jalur
airnya yang kebetulan melewati tanah saya," jelasnya.
Nasrun juga mengatakan, pembangunan jalur air ala kadarnya
itu dikerjakan bersama masyarakat secara swadaya.
"Alhamdulillah warga di sini itu guyub ya, jadi warga
bersama-sama saling bergotong-royong agar lingkungannya tidak kebanjiran. Sehingga
mulai dari proses pengukuran, pengerukan dan pembangunan untuk mengantisipasi
banjir ala kadarnya itu kami lakukan," ujarnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kota Metro dapat berkomitmen
dalam menghadirkan kualitas pembangunan yang baik serta melibatkan masyarakat
sekitar dalam proses pembangunannya.
"Karena kami bukan bagian dari pemerintah, jadi
Pembangunan yang dilaksanakan secara Swadaya oleh masyarakat pun memiliki
keterbatasan. Maka kami sangat menginginkan pemerintah hadir untuk memberikan
solusi pembangunan yang konkret dalam rangka mengantisipasi banjir yang
sewaktu-waktu bisa terjadi kembali di sini," terangnya.
"Jadi kami mohon, pemerintah jangan sampai juga
membangun drainase, talud, maupun saluran air lainnya dengan alasan
mengantisipasi banjir tapi penempatan pembangunannya salah. Maka sangat penting
sekali perencanaan pembangunan yang matang dengan melibatkan masyarakat sekitar
yang memang mengerti dan paham apa saja yang diperlukan untuk mencegah banjir
di wilayah-wilayah rawan banjir tersebut," tutupnya.
Terpisah, Camat Metro Timur, Fery Handono Mengaku bahwa
pihaknya telah mengantisipasi banjir dengan melakukan pemetaan di beberapa
titik wilayah yang rawan kenangan.
"Untuk banjir, kita sudah melakukan antisipasi dan
melakukan pemetaan di beberapa titik yang menjadi langganan genangan air. Salah
satunya di Jalan Pala Raya juga, namun karena kita sudah antisipasi, kita sudah
mapping di situ, kita ukur elevasinya. mudah-mudahan, apa yang kita lakukan ini
bisa berdampak dari genangan air itu," paparnya.
Camat mengungkapkan bahwa persoalan hibah tanah yang dulu
menjadi hambatan pembangunan jalur air kini telah menemukan titik terang.
Sejumlah warga telah menghibahkan tanahnya agar dapat dimanfaatkan menjadi
saluran drainase.
"Khusus di Jalan Pala Raya, dari dulu terkendala hibah
tanah karena sertifikat tanah itu tak ada saluran. Alhamdulillah tahun ini
berkat koordinasi pihak pamong, pemilik tanah dan Kelurahan sudah diberikan
oleh pemilik tanah. Karena bonus demografi saat ini banyak terjadi alih fungsi.
Kalau kita tidak cepat membuat tata kelola saluran air, maka ditakutkan tak
terkendali genangan airnya," jelasnya lagi.
"Alhamdulillah masyarakat sudah menghibahkan secara
administrasi dan sudah kita usulkan lagi ke Dinas PUTR, hari ini sudah diukur
kembali. Mudah-mudahan di APBD perubahan terealisasi," imbuhnya.
Fery Handono juga memaparkan bahwa Swadaya yang dilakukan
masyarakat RT 13 RW 06 kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Selatan dengan
pengerukan jalur air sepanjang kurang lebih 100 meter untuk mengeluarkan
genangan air dari cekungan.
"Kurang lebih Swadaya masyarakat itu dan dilakukan
pengerukkan sekitar 100 meter. Nanti ujungnya itu masuk ke saluran sampai ke
Lapas Metro. Kita sudah selesaikan bentuk saluran, tata bangunannya nanti kita
akan usulkan di Musrenbang 2025 dan dilakukan secara bertahap. Karena melihat
kondisi sepertinya membutuhkan anggaran yang cukup banyak," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Temukan Banyak Bantuan Salah Sasaran, Dewan Minta Dinsos Metro Data Ulang Penerima Bantuan
Jumat, 31 Januari 2025 -
Sepanjang Januari, 117 Warga Metro Terjangkit DBD
Jumat, 31 Januari 2025 -
Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Kamis, 30 Januari 2025 -
Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang
Kamis, 30 Januari 2025