• Minggu, 08 September 2024

Tim Gabungan Kembali Pasang GPS Collar Pantau Kawanan Gajah di Suoh dan BNS Lambar

Kamis, 18 Juli 2024 - 16.06 WIB
80

Kawanan gajah di Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS),Lampung Barat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu, Wildlife Conservation Society (WCS), serta Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh, sedang mempersiapkan pemasangan GPS Collar pada kawanan gajah di Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).

Maris Feriyadi, Kepala Seksi PTN Wilayah III Krui, menjelaskan bahwa proses persiapan dan pemantauan sedang dilakukan untuk memastikan pemasangan GPS Collar berjalan lancar tanpa kendala.

"Hari ini, tim sudah turun ke lapangan untuk memantau pergerakan kawanan gajah dan menentukan lokasi serta waktu yang tepat untuk memasang GPS Collar," ujar Maris, saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2024).

Menurut Maris, pemilihan gajah yang akan dipasangi GPS Collar dilakukan dengan teliti, dengan melibatkan pawang gajah dan dokter hewan untuk memastikan proses penembakan bius dan pemasangan GPS berjalan aman.

"Komitmen kami adalah agar pemasangan GPS Collar ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mitigasi konflik antara kawanan gajah dan manusia di wilayah kerja SPRN Wilatah III Krui, terutama di Resort Suoh," tambahnya.

Andre Jatmiko, Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa, menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan pemasangan satu unit GPS, yang diharapkan dapat membantu memantau pergerakan kawanan gajah agar tidak mendekati pemukiman.

"Dua unit GPS sebelumnya yang terpasang di kawasan Suoh dan Bandar Negeri Suoh telah tidak terkoneksi, kemungkinan karena kerusakan," jelas Andre.

Sementara itu, Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan BNS Lampung Barat, mengapresiasi langkah BB-TNBBS dan pihak terkait dalam merespons kebutuhan masyarakat dan satgas untuk memasang kembali GPS Collar pada kawanan gajah tersebut.

"Kami berharap dengan adanya GPS Collar ini, pemantauan terhadap kawanan gajah akan lebih efektif sehingga tindakan preventif dapat dilakukan lebih tepat waktu," ucap Sugeng.

Sebelumnya, kawanan gajah di Suoh dan BNS telah beberapa kali merusak rumah dan tanaman warga, yang menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat setempat. Upaya memasang GPS Collar diharapkan dapat membantu mengurangi insiden konflik yang terjadi. (*)