• Jumat, 18 Oktober 2024

Mesuji Terima Bantuan 20.950 Kg Benih Padi untuk Program Cetak Sawah

Rabu, 17 Juli 2024 - 13.57 WIB
65

Kadis Pertanian Kabupaten Mesuji, Pariman. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji – Kabupaten Mesuji kembali meraih dukungan penting dalam upaya meningkatkan produksi padi di daerah tersebut. Pemerintah setempat telah menerima bantuan sebanyak 20.950 kg benih padi untuk ditanam di lahan seluas 5.500 hektar, dalam rangka program Cetak Sawah yang didukung oleh Kementerian Pertanian RI.

"Jadi, program itu namanya optimalisasi lahan rawa (Oplah) atau bahasa sederhana masyarakat adalah cetak sawah," kata Kadis Pertanian Kabupaten Mesuji, Pariman saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (17/07/2024).

Kadis Pertanian menyebutkan, pihaknya telah menyelesaikan Oplah tahap 1 yakni seluas 5000 Ha, telah ditanam menggunakan benih padi varietas Impari32.

"Untuk yang Oplah tahap 1, sudah di mulai sejak Juni 2024 kemarin, bantuan benih padi yang kita dapat tahap pertama yaitu 838 Ha X 25 kg benih, jadi sebanyak 20.950 kg benih padi," imbuhnya.

Saat ini, lanjut Pariman, pihaknya sedang mengajukan kembali usulan benih tahap kedua seluas 700 Ha X 25 Kg, jadi sebanyak 17.500 kg.

"Usulan kita untuk di Bulan September percepatan tanaman. Usulan bantuan benih terus kita lakukan, akan tetapi sudah ada juga petani yang menanam swadaya," jelasnya.

Untuk Oplah tahap 1, tiga kecamatan tersebut yaitu Rawajitu Utara meliputi Desa Sungai Sidang, Sidang Muara Jaya, Sidang Makmur.

Kecamatan Mesuji  meliputi Desa Sungai Badak, Wiralaga I, Sidomulyo, Suka Maju, Tanjung Serayan, Tirtalaga, Mulya Sari.

Untuk Kecamatan Mesuji  Timur, meliputi Pangkal Mas Jaya, Pangkal Mas Mulya, Pangkal Mas, Wonosari, Sungai Cambai, Margo Jaya, Dwi Karya Mustika, Tebing Karya Mandiri.

"Kegiatan cetak sawah ini melibatkan 19 Gapoktan, jadi 1 desa 1 gapoktan. Sedangkan status lahan, itu adalah milik masyarakat," terang Pariman.

Selain itu, Pariman menuturkan, pihaknya juga telah mengajukan usulan Oplah tahap kedua sebanyak 500 Ha lahan, direncanakan pada Oktober-November 2024 mendatang.

"Ini usulan awal, kemungkinan bertambah, bisa 1000 Ha atau 1.500 Ha, kita nanti usulkan lagi kepada Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian RI. Untuk usulan benih, itu ke Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI," pungkasnya.

"Rencana untuk Oplah tahap kedua ini tetap di tiga kecamatan sama seperti tahap pertama, tetapi letak lahan di desa mana saja, nanti akan diinformasikan lagi, karena sedang proses. Perlu diketahui, pihak Dinas Pertanian adalah sebagai monitoring, pada pelaksanaan Cetak Sawah adalah pihak dari Kodim 0426 Tulang Bawang," tambahnya lagi.

Saat disinggung apa kendala di lapangan, Pariman mengaku masalah iklim menjadi kendala.

"Kendala adalah di Oplah , tentang kondisi iklim atau cuaca, saluran sungai sudah dangkal. Untuk saat ini bagus untuk tanam padi, ketersedian air cukup, mudah-mudahan hasil panen bagus," harapnya. (*)