• Minggu, 08 September 2024

Camat Buay Bahuga Way Kanan Kembali Kontroversi, Tolak Banner Bacalonkada dengan Emak-emak Jadi Sasaran

Rabu, 17 Juli 2024 - 16.24 WIB
3.5k

Potongan video Camat Buay Bahuga, Edi Alamsyah dari Kabupaten Way Kanan, kembali menjadi sorotan setelah menolak pemasangan banner salah satu Bacalonkada. Foto: Ist.

Kupastuntas.co,Way Kanan - Camat Buay Bahuga, Edi Alamsyah dari Kabupaten Way Kanan, kembali menjadi sorotan setelah menolak pemasangan banner salah satu Bacalonkada, Resmen Kadapi. Insiden ini terjadi setelah sebelumnya camat tersebut mencopot banner serupa di wilayah tersebut.

Kejadian ini tersebar luas melalui media sosial pada Rabu (17/7/2024), ketika seorang perempuan merekam video berdurasi 57 detik di mana Camat Buay Bahuga marah-marah menolak pemasangan banner oleh perempuan tersebut di gardu milik masyarakat, bukan milik pemerintah atau desa.

Camat tersebut terlihat membentak dan memaki-maki sejumlah ibu-ibu yang hendak memasang spanduk atau banner tersebut.

Salah satu korban intimidasi dari camat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, mencoba menanyakan alasan pencopotan banner yang dia pasang di gardu miliknya sendiri.

"Ketika saya mencoba bertanya mengapa Camat mencopot banner yang saya pasang di lahan pribadi saya, dia malah mengamuk dan memaki saya, mengatakan bahwa kami tidak berhak memasang banner tanpa izin di tempat umum," ungkapnya.

Baca juga : Oknum Camat di Way Kanan Diduga Instruksikan Pencopotan Banner Bacalonkada Resmen Kadapi

Kontak dengan oknum Camat tersebut oleh tim Kupastuntas.co tidak berhasil karena nomor tersebut diduga diblokir.

Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Buay Bahuga, di mana Camat yang sama diduga menginstruksikan pencopotan banner Resmen Kadapi.

Koordinator Relawan Resmen Kadapi, Aldo Aprizo, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak ada kaitannya dengan pihaknya dan menyebutkan bahwa relawan mereka tidak gentar terhadap intimidasi tersebut.

Informasi yang diterima juga menunjukkan bahwa pencopotan banner telah terjadi sejak beberapa pekan sebelumnya.

Relawan Resmen Kadapi berharap agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dapat memberikan sanksi kepada aparatur yang terlibat dalam insiden ini, yang dianggap tidak netral dalam Pilkada 2024.

Hingga berita ini diturunkan, Bupati Way Kanan, Adipati Surya, Sekda Way Kanan, Saipul, serta oknum Camat Buay Bahuga belum memberikan tanggapan atau keterangan terkait insiden ini. (*)