Tindaklanjuti Rekomendasi Bawaslu, KPU Metro Perintahkan Pantarlih Cek Ulang Hasil Coklit
Selasa, 16 Juli 2024 - 14.06 WIB
134
Kupastuntas.co, Metro - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro mengklaim bahwa proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih sudah selesai 100 persen. Meskipun begitu, KPU mengaku telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi dan saran yang dikirimkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beberapa waktu lalu.
Dalam tindak
lanjutnya, KPU telah memerintahkan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
(Pantarlih) untuk menyelidiki ulang hasil Coklitnya.
Hal tersebut
disampaikan Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama melalui Kadiv Data dan
Informasi (Datin), Ahmad Fatoni saat dikonfirmasi Kupastuntas.co melalui
sambungan telepon, Selasa (16/7/2024).
Ahmad Fatoni
mengaku bahwa proses Coklit di Kota Metro telah selesai 100 persen. Meskipun
begitu, Pantarlih tetap diminta untuk kembali turun melakukan pengecekan ulang
terhadap hasil Coklit.
"Sekarang
ini kan coklit sudah 100 persen, maka tugas pantarlih menyelidiki ulang hasil
coklitnya itu. Jadi harapannya Pantarlih bisa teliti dan mengecek satu persatu
data yang sudah di coklat itu," ucapnya.
"Jika
ditemukan kesalahan dapat segera melakukan perbaikan karena ini masih masa
coklit. Walaupun secara keseluruhan kita di Metro sudah 100 persen di
coklit," sambungnya.
Dirinya mengaku
telah menerima 14 saran rekomendasi yang dikirimkan melalui surat oleh Bawaslu
Kota Metro. Ya menilai saran rekomendasi tersebut merupakan akumulatif temuan
coklit yang juga telah disampaikan oleh Panwascam kepada Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK).
"Iya saran
rekomendasinya sudah kami terima. Saran dari Bawaslu sebetulnya itu akumulatif
ya, ada yang langsung disampaikan oleh Panwascam-nya ke PPK. Tetapi secara
keseluruhan semuanya sudah ditindaklanjuti," kata dia.
Dirinya juga menjelaskan
terdapat sejumlah saran dan rekomendasi dari Bawaslu yang sudah langsung
ditindaklanjuti oleh Pantarlih di lapangan.
"Jadi
karena itu sifatnya dari bawah maka langsung kita tindaklanjuti melalui PPK dan
PPS, secara umum seperti itu masukannya. Ada yang stiker belum ditempel, ada
warga usia 17 tahun yang belum tercoklit maka kita arahkan Pantarlihnya untuk
mencoklit," bebernya.
"Semuanya
kita tindaklanjuti, artinya Panwascam langsung ke PPK dan langsung
ditindaklanjuti. Ada juga yang dari PKD langsung ke PPS dan langsung
ditindaklanjuti," imbuhnya.
Ia juga
menanggapi perihal dugaan petugas pantarlih yang tidak melakukan coklit secara
langsung dari rumah ke rumah warga.
"Kalau yang
tidak melakukan coklit secara langsung mungkin asumsinya begini, karena mungkin
tidak melihat datang ke rumah dan itu diasumsikan tidak mencoklit tetapi
sebetulnya itu sudah datang tetapi belum bisa ditemui sekali maupun dua
kali," bebernya.
"Jadi
langsung dianggap sesuai daftar pemilih yang ada itu, memang prosedurnya
begitu. Bisa langsung dianggap sesuai sehingga tidak ada potensi tidak
tercoklit," tandasnya.
Sebelumnya,
Bawaslu Kota Metro meminta KPU Kota setempat dapat segera melakukan perbaikan
atas kinerja Pantarlih. Bawaslu melalui Kordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan
dan partisipasi masyarakat (Parmas) Bawaslu Kota Metro, Hendro Edi Saputro
mengungkapkan bahwa terdapat 14 saran yang diberikan ke KPU untuk segera
melakukan perbaikan kerja Pantarlih lantaran sejumlah temuan.
"Berdasarkan
hasil pengawasan dan uji petik, dan patroli kawal hak pilih terdapat beberapa
temuan yang menjadi fokus Bawaslu. Kemudian kami tindaklanjuti dengan
rekomendasi serta saran perbaikan. Ada sebanyak 14 saran perbaikan yang kami
kirimkan," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co di kantornya.
Ia menjelaskan,
sejumlah saran perbaikan yang disampaikan ke KPU mulai dari tahapan Pencocokan
dan Penelitian (Coklit) oleh Pantarlih.
"Karena
sejumlah temuan, sehingganya kami mengirimkan saran yang pertama adalah saran
perbaikan terhadap KK yang tidak di Coklit tetapi ditempel stiker. Kemudian
kami temukan KK sudah di Coklit tapi tidak ditempel Stiker," ujarnya.
Selain itu,
Bawaslu juga menyarankan KPU untuk menekankan Pantarlih agar melakukan coklit
secara langsung.
"Kami juga
menemukan Pantarlih tidak melakukan Coklit secara langsung. Ada juga Pantarlih
yang tidak menggunakan atribut lengkap saat Coklit. Maka kami menyarankan
perbaikan terhadap temuan lainnya seperti terdapat pemilih meninggal dunia tapi
tetap di Coklit," ucapnya.
Tak hanya itu,
Hendro juga menyarankan agar Pantarlih dapat meminta masyarakat menunjukkan KTP
saat dilakukan coklit.
"Ada juga
Pemilih yang di Coklit tapi tidak diminta menunjukkan KTP, KK dan Identitas
lainnya. Lalu ada pemilih yang identitasnya tidak sesuai dalam Daftar
Pemilih," ujarnya.
"Ditemukan
juga Stiker Coklit yang tidak terisi lengkap. Kemudian ada Pemilih yang sudah
berusia 17 tahun namun tidak di Coklit," imbuhnya.
Hendro mengaku,
dalam mewujudkan kondusifitas pelaksanaan pemilihan pihaknya tengah berfokus
pada pengawasan tahapan pemuktahiran data pemilih.
"Yang saat
ini sedang menjadi fokus pengawasan yakni tahapan pemutakhiran data pemilih,
Bawaslu Kota Metro melakukan berbagai upaya dan strategi pencegahan,"
jelasnya.
"Strategi
pencegahan tersebut dilakukan dengan menerbitkan surat imbauan kepada jajaran
KPU, dan stakeholder terkait yang dianggap subjek rawan pelanggaran,"
sambungnya.
Selain itu
Bawaslu Kota Metro juga mengaku tengah melakukan pemetaan terhadap Indeks
Kerawanan Pemilihan (IKP) di Metro.
"Kami
tengah memetakan IKP berdasarkan karakter wilayah, fokus kepada kepatuhan
prosedur dan isu krusial, saran perbaikan, edukasi dan publikasi kerja
pengawasan dan pendirian posko aduan masyarakat, juga terus mengintensifkan pelaksanaan
Patroli Kawal hak pilih," pungkasnya. (*)
Editor : Sigit Pamungkas
Berita Lainnya
-
Temukan Banyak Bantuan Salah Sasaran, Dewan Minta Dinsos Metro Data Ulang Penerima Bantuan
Jumat, 31 Januari 2025 -
Sepanjang Januari, 117 Warga Metro Terjangkit DBD
Jumat, 31 Januari 2025 -
Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Kamis, 30 Januari 2025 -
Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang
Kamis, 30 Januari 2025