Mighrul Lappung Bersatu Diminta Lestarikan Bahasa Lampung yang Mulai Punah

Pj Gubernur Lampung Samsudin melantik Dwita Ria Gunadi sebagai Ketua DPP Mighrul Lappung Bersatu di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (16/7/2024). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Mighrul Lappung Bersatu diminta untuk dapat melestarikan bahasa Lampung yang mulai punah akibat mulai berkurangnya para penutur.
Saat dimintai keterangan tokoh dan budayawan Lampung, Andi Ahmad mengatakan, dahulu bahasa Lampung menjadi tuan rumah. Namun seiring perkembangan zaman bahasa Lampung kini mulai dilupakan.
"Seiring perkembangan zaman dan kita lihat dampak sosial yang besar sekarang bahasa Lampung mulai dilupakan. Padahal kita juga punya aksara," ujar Andi, saat dimintai keterangan usai pelantikan DPP Mighrul Lappung di Mahan Agung, Selasa (16/7/2024).
Ia berharap agar Mighrul Lappung dapat mengenalkan bahasa Lampung sedini mungkin kepada anak-anak terutama yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggal.
"Dari anak-anak kecil ini harus mulai dikenalkan dengan bahasa Lampung meskipun dia belum bisa menjawab tapi setidaknya dia tahu. Mighrul Lappung ini kan ibu-ibu sehingga ia bisa mengenalkan paling tidak dengan anaknya sendiri," jelasnya.
Ketua Umum DPP Mighrul Lappung, Dwita Ria Gunadi mengatakan, Mighrul memiliki tanggungjawab yang besar baik kepada masyarakat maupun keluarga.
"Bahasa Lampung kan semakin punah, maka ini akan menjadi tugas kami sebagai Mighrul yang mengajak anak dan cucu untuk kembali berbahasa Lampung," jelasnya.
Ia juga menjelaskan jika pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan bahasa Lampung sebagai muatan lokal wajib disetiap jenjang sekolah.
"Ini kan sudah ada kurikulum muatan lokal terkait dengan penggunaan aksara Lampung dan memang bahasa Lampung itu sendiri belum ada. Sehingga harapan nya kedepan bahasa Lampung bisa diwajibkan misalnya hari Jum'at dan di kantor juga seperti itu," kata dia.
Sementara itu, Pj Gubernur Lampung, Samsudin berharap agar DPP Mighrul Lappung Bersatu bukan sekadar sebuah organisasi, melainkan wadah nyata bagi perempuan Lampung untuk dapat bersatu, berkolaborasi dan menginspirasi perubahan positif.
Menurutnya, perempuan Lampung bukan hanya menjadi penjaga warisan budaya yang kaya, tetapi juga menjadi pionir dalam inovasi dan pemersatu dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Dalam era yang serba dinamis seperti sekarang ini, kehadiran organisasi ini sangatlah penting untuk menjaga kearifan lokal, memperkuat solidaritas antarperempuan, serta meningkatkan peran strategis perempuan dalam pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Samsudin juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh pengurus dan anggota DPP Mighrul Lappung Bersatu dalam membangun jaringan, mengembangkan kapasitas dan memberdayakan perempuan-perempuan Lampung.
"Kita semua berharap bahwa organisasi ini akan menjadi agen perubahan yang positif, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga regional dan nasional," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Perubahan APBD Bandar Lampung 2025 Naik 14 Persen Jadi Rp3,3 Triliun
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Pemprov-Korem 043/Gatam Pererat Jaga Ketahanan Pangan hingga Dukung Pembangunan Kodam XXI/Radin Inten
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Indonesia Peringkat ke-99 di Indeks Persepsi Korupsi Dunia
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Yuri Agustina Resmi Dilantik Sebagai Kepala Biro Kesra Provinsi Lampung
Selasa, 19 Agustus 2025