Lampung Usulkan Cetak Sawah Rakyat 6.777,61 Hektar ke Kementan

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan program cetak sawah rakyat melalui swakelola seluas 6.777,61 hektar kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Usulan ini mencakup empat kabupaten, yakni Way Kanan, Mesuji, Tulang Bawang, dan Lampung Timur.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring pada Senin (15/7/2024), mengungkapkan bahwa usulan cetak sawah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.
“Hingga 13 Juli 2024, terdapat empat daerah di Lampung yang mengusulkan cetak sawah melalui swakelola. Kabupaten Way Kanan mengusulkan 2.357,61 hektar, Mesuji 500 hektar, Tulang Bawang 1.720 hektar, dan Lampung Timur 2.200 hektar. Totalnya mencapai 6.777,61 hektar,” jelas Amran.
Untuk mendukung program ini, Kementerian Pertanian telah menganggarkan sekitar Rp60 triliun guna mencetak sawah seluas 3 juta hektar di seluruh Indonesia. Amran juga meminta agar para bupati dan gubernur segera mengusulkan kebutuhan mereka dalam waktu satu bulan.
“Pemerintah sangat serius dalam menjaga ketahanan pangan hingga 50-100 tahun ke depan. Oleh karena itu, kami tidak mengizinkan adanya alih fungsi lahan pertanian karena pangan adalah sektor strategis. Krisis pangan bisa berdampak pada krisis politik dan konflik sosial,” tegasnya.
Selain itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementerian Pertanian, Bambang Sugiharto, menyampaikan bahwa Menteri Pertanian telah menginstruksikan kepala daerah untuk mengoptimalkan lahan rawa, melakukan pompanisasi, dan menanam padi gogo sebagai langkah cepat menghadapi ancaman krisis pangan dan penurunan produksi padi akibat situasi global dan prediksi kekeringan oleh BMKG.
“Menteri Amran meminta kepala daerah untuk segera mempercepat langkah-langkah optimalisasi lahan hingga Agustus 2024, dan kami akan melakukan evaluasi berkala serta melaporkan hasilnya kepada Menteri Dalam Negeri,” ujar Bambang dalam rapat yang sama.
Bambang juga mengungkapkan bahwa realisasi optimalisasi lahan rawa di Lampung hingga 7 Juli 2024 baru mencapai 12.922 hektar dari target 28.202 hektar. Sementara itu, realisasi penanaman padi gogo baru mencapai 1.612 hektar dari target 4.350 hektar.
“Perluasan areal tanam ini penting untuk meningkatkan produksi pangan. Misalnya, daerah tadah hujan yang biasanya hanya ditanami sekali setahun, akan ditingkatkan menjadi dua kali,” tambahnya.
Realisasi luas tanam reguler untuk padi di Lampung pada Juli 2024 tercatat seluas 24.654 hektar dari target 64.786 hektar. Upaya ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan stabilitas harga di daerah. (*)
Berita Lainnya
-
Operasi Sikat Krakatau 2025, Polda Lampung Tangkap 319 Pelaku Kejahatan
Selasa, 19 Agustus 2025 -
DPRD Setujui Rancangan Perubahan APBD Provinsi Lampung 2025, Belanja Daerah Rp7,78 Triliun
Selasa, 19 Agustus 2025 -
DPRD Provinsi Lampung Setujui Target 30 Rancangan Perda 2026
Selasa, 19 Agustus 2025 -
Belanja Pegawai Pemprov Lampung Bertambah Hingga Rp400 Miliar
Selasa, 19 Agustus 2025