• Minggu, 08 September 2024

Menko PMK Muhadjir Effendy Dorong Milenial di Metro Sebar Konten Positif di Dunia Virtual

Minggu, 14 Juli 2024 - 15.29 WIB
97

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, menghadiri gathering Generasi Digital Revolusi Mental di Pasar Payungi Kota Metro, Minggu (14/7/24). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Metro - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, mendorong generasi milenial untuk lebih aktif bermain di dunia virtual namun tetap mengutamakan penyebaran konten positif. Pesan ini disampaikan usai menghadiri gathering Generasi Digital Revolusi Mental di Pasar Payungi Kota Metro, Minggu (14/7/24).

Muhadjir menekankan pentingnya peran milenial dalam mengubah dunia maya yang saat ini dipenuhi konten negatif, hoax, bullying, dan caci maki. "Sangat memprihatinkan melihat kondisi jagad maya kita saat ini. Tanggung jawab kita bersama, utamanya para milenial, adalah merubahnya dengan konten yang positif," ujarnya.

Melalui gerakan Generasi Digital Revolusi Mental, Menko PMK berharap para milenial dapat membanjiri dunia virtual dengan konten kreatif dan bermanfaat. Gerakan ini juga menjadi wadah bagi para local champion, educator/influencer, dan generasi muda penggiat media di daerah untuk berbagi praktik baik dan memperluas gerakan aksi bagi masyarakat luas.

Salah satu contoh sukses yang diapresiasi oleh Muhadjir adalah Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Metro. Pasar rakyat ini telah menjadi destinasi favorit di Kota Metro dan berhasil menggerakkan ekonomi lokal dengan omzet mencapai Rp12 miliar dalam lima tahun terakhir.

"Pelibatan pedagang yang rata-rata perempuan menunjukkan inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang patut diapresiasi. Payungi telah mempraktikkan nilai-nilai Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong. Apa yang dilakukan Payungi ini bisa diadopsi oleh daerah lain," ungkap Muhadjir.

Muhadjir juga menyoroti perhatian besar yang diberikan Payungi kepada penyandang disabilitas, terutama anak-anak. Para penyandang disabilitas dilatih keterampilan seperti melukis dan membatik, yang membantu mereka untuk mandiri.

"Perhatian kepada penyandang disabilitas sangat rendah, dan ini perlu kita dorong agar mereka mendapat perhatian lebih," tambahnya.

Melalui gerakan revolusi mental, Kemenko PMK ingin memberdayakan masyarakat, khususnya yang kurang mampu, agar bisa mandiri dan terbebas dari kemiskinan.

"Kami ingin masyarakat bisa mandiri dan berdaya saing, tidak hanya mengharapkan bantuan. Jika ada milenial yang melakukan gerakan ini, tentu akan kami dukung," tegasnya.

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, turut mendukung upaya ini dengan menyatakan komitmen Pemkot Metro untuk terus memberdayakan masyarakat setempat.

"Kota Metro ini menempati urutan pertama dalam gerakan revolusi mental. Apa yang dilakukan Payungi sangat bagus, dan kami akan terus upayakan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Wahdi juga menambahkan bahwa Kota Metro adalah kota inklusi dengan 32 sekolah khusus dan pusat kegiatan wilayah (PKW) yang menjadi pusat autis.

"Untuk mewujudkan kota inklusif ini, perlu dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah," tandasnya. (*)