• Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News, Makam Korban Duel Maut di Metro Lampung Dibongkar

Jumat, 12 Juli 2024 - 08.15 WIB
2.3k

Petugas gabungan Polres Metro dan Polda Lampung saat melakukan persiapan pembongkaran makam korban duel maut di TPU Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Selatan. Foto: Arby /kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Aparat Kepolisian membongkar makam korban duel maut yang terjadi di Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan beberapa waktu lalu. Makam yang dibongkar tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Jumat (12/7/2024).

Dari pantauan Kupastuntas.co pada pukul 07.49 WIB, tanpa puluhan personil gabungan Polres Metro dan Polda Lampung memadati TPU tersebut untuk melakukan pembongkaran terhadap makam korban pembunuhan.

Pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk pelaksanaan otopsi. Tampak para petugas Dokpol Polda Lampung sedang mempersiapkan segala keperluan untuk pembongkaran makam dan otopsi.

Hingga berita ini diterbitkan pihak kepolisian belum dapat dikonfirmasi terkait dengan pembongkaran makam korban duel maut di Metro Selatan tersebut. 

Sementara proses persiapan penggalian dan juga otopsi yang dilakukan oleh petugas masih berlangsung di TPU Mulyojati Metro Selatan.

Dari data yang dihimpun, makam tersebut merupakan kuburan Indra Jaya alias IJ alias I'ing yang menjadi korban duel maut melawan Rudi Hartono alias RH. 

Duel maut sebelumnya terjadi diduga lantaran kesal dan cemburu akibat korban sering berkunjung ke rumah pelaku, seorang warga Jalan Kapten Tendean RW 003, Kelurahan Margorejo Kecamatan Metro Selatan terlibat saling tikam yang berakibat pada tewasnya mantan suami dari sang istri.

Peristiwa yang menghebohkan tersebut terjadi pada Senin (8/7/2024) sekitar pukul 21.15 WIB. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, kedua pria tersebut sempat terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam.

Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Rosali mengungkapkan bahwa motif pelaku menghabisi nyawa korban diduga akibat cemburu.

"Motifnya itu korban datang ke rumah pelaku untuk menjenguk anaknya di rumah mantan istrinya. Korban ini datang ke rumah mantan istrinya untuk memberikan uang jajan kepada anaknya, namun korban ini bertemu dengan suami muda dari istrinya," kata Kasat saat dikonfirmasi awak media, Selasa (9/7/3024) dini hari.

"Saat itu terjadilah cekcok dan terjadilah pertikaian antara kedua belah pihak. Ada dugaan karena kecemburuan," imbuhnya.

Akibat peristiwa tersebut, polisi mengambil tindakan cepat dengan membawa pelaku dan korbannya ke Rumah Sakit Muhammadiyah Metro untuk mendapat penanganan kesehatan.

"Kita mengambil tindakan cepat bahwa tersangka atau terduga terlapornya sudah diamankan Polres Metro. Jadi keduanya mengalami sama-sama luka, untuk korban meninggal dunia," ucapnya.

Kasat mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat sejumlah luka tusuk pada bagian rawan tubuhnya. Sementara tersangkanya mengalami kritis dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Ahmad Yani Metro.

"Korban mengalami luka tusuk pada bagian leher, ada sekitar 4 luka tusukan. Untuk tersangkanya juga kritis mengalami luka tusuk di bagian belakang tubuh," pungkasnya.

Sementara itu, Dokter jaga IGD RS Muhammadiyah Metro, dr. Sayf Qisthi Muslim mengungkapkan bahwa kedua pasien yang terlibat saling tikam tersebut datang ke rumah sakit dengan dikawal ketat oleh Polisi.

"Salah seorang korban masuk rumah sakit sekitar pukul 21.38 WIB diantar polisi. Yang pertama datang pasien atas nama Rudi Hartono diantar Polisi dengan keadaan baju ada darahnya," ungkapnya.

Pasien yang diketahui merupakan tersangka penusukan terhadap IJ tersebut mengalami luka robek akibat sabetan benda tajam pada 3 titik bagian tubuhnya.

"Kemudian juga terdapat luka robek di bagian leher sebelah kiri belakang telinga, kemudian di punggung sebelah kiri dan yang bagian tengah, jadi ada tiga luka untuk pasien Rudi," terangnya.

Dokter jaga tersebut juga menyampaikan bahwa pasien berinisial IJ alias I'ing datang ke RS Muhammadiyah Metro sekitar pukul 21.58 WIB.

"Untuk pasien yang selanjutnya, datang kurang lebih 20 menit setelahnya dan diantar oleh aparat juga. Pasien datang dalam keadaan tidak bernyawa dan sudah tidak ada detak jantungnya," bebernya.

Pasien IJ datang dalam kondisi sudah tidak bernyawa alias meninggal dunia. Sedikitnya terdapat 5 sabetan benda tajam di bagian tubuh korban.

"Pemeriksaan terdapat beberapa luka robek. Terdapat luka robek di area dagu, kemudian leher sebelah kiri lalu di kedua lengan dan dada," tandasnya. (*)