• Jumat, 18 Oktober 2024

Balon Walikota Metro Wahdi Jalin Komunikasi dengan 11 Partai Non Parlemen

Jumat, 12 Juli 2024 - 11.10 WIB
188

Pertemuan antara koalisi partai non parlemen dengan Balon Wali Kota Metro, Wahdi yang berlangsung di Gardenia, TMII, Metro Utara. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, bakal calon (Balon) Walikota Metro, Wahdi melakukan komunikasi politik dengan koalisi non parlemen yang terdiri dari 11 partai politik (Parpol) non parlemen.

Koalisi non parlemen tersebut bertemu dengan Wahdi di Gardenia, Taman Metro Indonesia Indah (TMII), Jalan Pattimura, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal, termasuk posisi bakal calon Wakil Wali Kota Metro yang akan mendampingi Wahdi dalam Pilkada serentak 2024.

Ketua Koalisi Partai Non Parlemen, Sally Ardi, mengatakan bahwa dirinya hadir bersama 11 pimpinan parpol non parlemen di Kota Metro. Dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Wahdi tersebut, koalisi non parlemen bersilaturahmi sekaligus berkoordinasi terkait pondasi dalam memilih pemimpin berkualitas di masa depan.

"Silaturahmi dan komunikasi politik di Metro memang harus dibangun untuk memilih pemimpin-pemimpin yang bagus di masa depan. Artinya, komunikasi itu harus diciptakan di Metro," ujarnya saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (12/7/2024).

Sally Ardi menjelaskan bahwa setelah melakukan komunikasi politik dengan Wahdi, pihaknya akan mengadakan rapat lanjutan dengan seluruh anggota koalisi non parlemen untuk menentukan tokoh yang bakal diusung.

"Kami dari pihak koalisi akan mengadakan rapat lanjutan. Dalam rapat tersebut, kami akan memutuskan siapa yang akan kami dukung," ujarnya.

Selain Wahdi, koalisi non parlemen juga telah mencatat sejumlah nama tokoh yang diprediksi bakal maju menjadi balon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Metro dalam Pilkada mendatang.

"Koalisi 11 partai non parlemen kemungkinan akan memberikan dukungan kepada semua calon kepala daerah yang dianggap layak untuk menjadi pemimpin Kota Metro," tambahnya.

Sally Ardi juga membuka peluang jika Wahdi menggandeng bakal calon Wakil Wali Kota dari koalisi non parlemen untuk mendampinginya maju dalam Pilkada.

"Bisa jadi, karena tadi Pak Wahdi bilang bahwa beliau belum memiliki wakil. Artinya, beliau juga ingin yang terbaik untuk Kota Metro dan masih membuka peluang," pungkasnya.

Sementara itu, Wahdi menyambut baik komunikasi politik yang dilakukan koalisi partai non parlemen di Metro. Dia menyetujui beberapa pemikiran yang disampaikan oleh 11 perwakilan parpol non parlemen tersebut.

"Saya tentu menyambut baik komunikasi politik ini. Karena 11 partai non parlemen ini punya suara besar di masyarakat. Saya mendukung adanya proses regenerasi kepemimpinan," tuturnya.

Dengan adanya regenerasi kepemimpinan, Wahdi berharap tercipta lingkungan yang kondusif untuk perkembangan yang lebih baik di masa depan, termasuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.

"Saya menyadari bahwa masih banyak yang harus dikerjakan. Apalagi dengan Pilkada yang akan dimulai pada 27 November," ucapnya.

Wahdi juga setuju untuk bersama-sama meningkatkan kualitas Kota Metro dengan fokus utama pada peningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur.

"Kami ingin membuat Kota Metro menjadi kota yang disukai oleh semua orang. Kami ingin Metro ini menjadi daerah rujukan di mana orang bisa memperoleh segala kebutuhan, mulai dari jasa kesehatan, pendidikan, hingga perdagangan dan investasi," tandasnya.

Diketahui, 11 partai politik yang tergabung dalam koalisi non parlemen tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garda Perubahan Indonesia (GARUDA), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (GELORA), Partai Persatuan Indonesia (PERINDO), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Partai Ummat, dan Partai Buruh. (*)