• Jumat, 18 Oktober 2024

70 Pelajar di Terbanggi Besar Lamteng Terancam Putus Sekolah, Warga Minta Pemerintah Tambah Sekolah Baru

Jumat, 12 Juli 2024 - 14.19 WIB
341

Tokoh masyarakat Kecamatan Terbanggi Besar saat beraudiensi dengan Komisi V DPRD Lampung, Jumat (13/7/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Komisi V DPRD Provinsi Lampung menerima audiensi dari tokoh masyarakat Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), yang berlangsung di ruang rapat Komisi V pada Jumat (13/7/2024).

Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 70 pelajar yang terancam putus sekolah karena tidak diterima di sekolah negeri yang ada di daerah tersebut.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi yang dialami masyarakat di Kecamatan Terbanggi Besar. Sekitar 70 siswa tidak diterima di SMA Negeri Terbanggi Besar," ujar Mikdar, saat dimintai keterangan.

Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan bahwa para siswa tersebut terancam putus sekolah karena kuota yang disediakan oleh sekolah negeri tidak mencukupi.

"Mereka juga tidak bisa sekolah di swasta karena kondisi ekonomi masyarakat di sana tergolong tidak mampu. Jadi, mereka sangat berharap bisa bersekolah di sekolah negeri," jelasnya.

Menurut Mikdar, setiap tahun Kecamatan Terbanggi Besar meluluskan sekitar 2.500 siswa tingkat SMP, sementara daya tampung SMA-nya hanya 400 siswa.

"Setiap tahun, sekitar 2.500 siswa SMP tamat, sementara daya tampung SMA Negeri hanya 400. Ada juga SMK Negeri, tapi terkadang anak-anak lebih memilih ke SMA Negeri," kata dia.

Ia menambahkan bahwa luas wilayah Kecamatan Terbanggi Besar adalah 20.842 hektare dengan jumlah penduduk 140 ribu jiwa, namun hanya memiliki satu SMA Negeri dan tiga SMK Negeri.

"Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan Kota Metro yang jumlah penduduknya 170 ribu jiwa dan luas wilayahnya sekitar 7.000 hektare, tetapi memiliki enam SMA Negeri," jelasnya.

Oleh karena itu, Mikdar mendukung penambahan SMA Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar agar dapat menampung jumlah pelajar SMP yang lulus setiap tahunnya.

"Harapan kami, Pemprov Lampung dapat mengatasi persoalan ini karena lahannya sudah ada dan sebagian dana bisa didapatkan dari CSR. Masyarakat juga sangat antusias," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Terbanggi Besar, Zakaria Fuad, mengatakan bahwa warga setempat sudah ada yang menghibahkan tanah untuk dibangun sekolah negeri.

"Rencana hibah tanah sudah ada untuk membangun SMA, dan desa siap mendukung. Luasan sekitar 20 ribu hektare di Kampung Terbanggi sudah disiapkan," kata dia.

Ia menegaskan bahwa luas wilayah Kecamatan Terbanggi Besar seimbang dengan Kota Metro, sehingga sepatutnya pemerintah daerah dapat menambah fasilitas pendidikan di daerah tersebut.

"Kecamatan Terbanggi luasnya hampir sama dengan Kota Metro, tapi kami hanya memiliki satu SMA Negeri sementara Metro memiliki enam. Artinya, ini tidak seimbang, dan tingkat kelulusan SMP di Terbanggi tidak sesuai dengan kuota sekolah SMA dan SMK. Jadi, harapan kami bisa ditambah lagi SMA Negeri-nya," jelasnya. (*)