• Minggu, 29 September 2024

Cemburu Diduga Jadi Penyebab Dua Warga Margorejo Metro Saling Tikam

Selasa, 09 Juli 2024 - 02.26 WIB
5.7k

Salah satu warga yang saling tikan saat dievakuasi petugas. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Diduga kesal dan cemburu lantaran korban sering berkunjung ke rumah pelaku, seorang warga Jalan Kapten Tendean RW 003, Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro terlibat saling tikam yang berakibat pada tewasnya mantan suami dari sang istri.

Korban diketahui berinisial IJ alias I'ing yang merupakan mantan suami dari istri pelaku berinisial RH. Keduanya merupakan Warga Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan.

Peristiwa yang menghebohkan tersebut terjadi pada Senin (8/7/2024) sekitar pukul 21.15 WIB. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, kedua pria tersebut sempat terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam.

Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Rosali mengungkapkan bahwa motif pelaku menghabisi nyawa korban diduga akibat cemburu.

"Motifnya itu korban datang ke rumah pelaku untuk menjenguk anaknya di rumah mantan istrinya. Korban ini datang ke rumah mantan istrinya untuk memberikan uang jajan kepada anaknya, namun korban ini bertemu dengan suami muda dari istrinya," kata Kasat saat dikonfirmasi awak media, Selasa (9/7/3024) dini hari.

"Saat itu terjadilah cekcok dan terjadilah pertikaian antara kedua belah pihak. Ada dugaan karena kecemburuan," imbuhnya.

Baca juga : Dua Warga Saling Tikam di Metro Selatan, Satu Tewas

Akibat peristiwa tersebut, polisi mengambil tindakan cepat dengan membawa pelaku dan korbannya ke Rumah Sakit Muhammadiyah Metro untuk mendapat penanganan kesehatan.

"Kita mengambil tindakan cepat bahwa tersangka atau terduga terlapornya sudah diamankan Polres Metro. Jadi keduanya mengalami sama-sama luka, untuk korban meninggal dunia," ucapnya.

Kasat mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat sejumlah luka tusuk pada bagian rawan tubuhnya. Sementara tersangkanya mengalami kritis dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Ahmad Yani Metro.

"Korban mengalami luka tusuk pada bagian leher, ada sekitar 4 luka tusukan. Untuk tersangkanya juga kritis mengalami luka tusuk di bagian belakang tubuh," pungkasnya.

Sementara itu, Dokter jaga IGD RS Muhammadiyah Metro, dr. Sayf Qisthi Muslim mengungkapkan bahwa kedua pasien yang terlibat saling tikam tersebut datang ke rumah sakit dengan dikawal ketat oleh Polisi.

"Salah seorang korban masuk rumah sakit sekitar pukul 21.38 WIB diantar polisi. Yang pertama datang pasien atas nama Rudi Hartono diantar Polisi dengan keadaan baju ada darahnya," ungkapnya.

Pasien yang diketahui merupakan tersangka penusukan terhadap IJ tersebut mengalami luka robek akibat sabetan benda tajam pada 3 titik bagian tubuhnya.

"emudian juga terdapat luka robek di bagian leher sebelah kiri belakang telinga, kemudian di punggung sebelah kiri dan yang bagian tengah, jadi ada tiga luka untuk pasien Rudi," terangnya.

Dokter jaga tersebut juga menyampaikan bahwa pasien berinisial IJ alias I'ing datang ke RS Muhammadiyah Metro sekitar pukul 21.58 WIB.

"Untuk pasien yang selanjutnya, datang kurang lebih 20 menit setelahnya dan diantar oleh aparat juga. Pasien datang dalam keadaan tidak bernyawa dan sudah tidak ada detak jantungnya," bebernya.

Pasien IJ datang dalam kondisi sudah tidak bernyawa alias meninggal dunia. Sedikitnya terdapat 5 sabetan benda tajam di bagian tubuh korban.

"Pemeriksaan terdapat beberapa luka robek. Terdapat luka robek di area dagu, kemudian leher sebelah kiri lalu di kedua lengan dan dada," tandasnya.

Hingga kini, jenazah korban IJ masih berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Metro. Sementara untuk tersangka RH telah dipindahkan ke RSUD Ahmad Yani Metro untuk menjalani perawatan intensif lalu kemudian akan diamankan oleh Satreskrim Polres Metro. (*)