Penyalahgunaan QR Code Solar Subsidi di Lampung, Satu Sopir Bisa Punya Tiga QR Code

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penerapan aplikasi MyPertamina untuk menyalurkan bahan
bakar minyak (BBM) subsidi secara tepat sasaran di Provinsi Lampung ternyata
belum berlangsung efektif. QR Code yang menjadi syarat untuk membeli solar
subsidi di SPBU sering disalahgunakan.
Penelusuran Kupastuntas.co pada
Rabu (3/7/2024) mengungkapkan bahwa seorang sopir truk bisa memiliki hingga
tiga QR Code, sehingga ia dapat membeli solar subsidi berkali-kali di stasiun
pengisian bahan bakar umum (SPBU). Padahal, seharusnya satu sopir truk hanya
diperbolehkan memiliki satu QR Code.
Di sebuah SPBU di wilayah
Kemiling, Bandar Lampung, seorang sopir truk terlihat kebingungan ketika hendak
membeli solar subsidi. Petugas SPBU menolak melayani karena QR Code yang dimilikinya
sudah digunakan untuk membeli solar subsidi hari itu.
“Saya bingung, kok mau beli solar
subsidi ditolak. Petugas SPBU bilang QR Code saya sudah dipakai hari ini,
padahal ini baru pertama kali saya mau beli solar untuk truk saya,” ujar warga
Tanjung Bintang tersebut, pada Rabu (3/7/2024).
Merasa belum membeli solar
subsidi, sopir truk itu kemudian menemui petugas SPBU yang biasa membantu warga
mendaftar di aplikasi MyPertamina untuk menjadi konsumen BBM subsidi. QR Code
miliknya memberikan jatah solar subsidi senilai Rp400 ribu per hari, tetapi
sering kali sudah habis digunakan oleh pihak lain.
“Saya heran, kok QR Code saya
bisa dipakai orang lain. Ini bukan pertama kali. Pernah di Liwa, jatah solar
saya sudah habis dipakai orang lain, jadi saya terpaksa beli Dexlite,”
ungkapnya.
Sopir itu juga mengaku pernah
menemukan rekannya sesama sopir truk memiliki hingga tiga QR Code, sehingga
bisa membeli solar subsidi berkali-kali.
“Saya bingung, rekan saya bisa
punya tiga QR Code. Dari mana dia mendapatkannya?” katanya.
Seorang petugas SPBU yang
dihubungi Kupas Tuntas menjelaskan, penyalahgunaan QR Code solar subsidi memang
bisa terjadi di kalangan sopir truk. Ada oknum petugas SPBU yang biasa membantu
warga mendaftar di aplikasi MyPertamina, yang menjual backup QR Code milik
warga kepada pihak lain.
“Kalau ada sopir yang punya tiga
QR Code, mungkin dia membeli QR Code dari sopir lain untuk mendapatkan jatah
tambahan solar subsidi,” kata petugas SPBU tersebut.
Ia menambahkan, oknum petugas
SPBU memiliki backup data QR Code dari warga yang mereka bantu mendaftar,
sehingga QR Code tersebut bisa diberikan kepada pihak lain.
“Backup QR Code inilah yang
mungkin diberikan kepada pihak lain. Sehingga sampai ada satu sopir punya lebih
dari satu QR Code,” jelasnya. Sementara itu, pihak PT Pertamina Patra Niaga
wilayah Sumbagsel belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, PT
Pertamina Patra Niaga wilayah Lampung telah memblokir sebanyak 1.600 kendaraan
karena menyalahgunakan BBM bersubsidi.
Sales Area Manager Retail Lampung
PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko mengatakan, ribuan kendaraan tersebut
diblokir karena melakukan pengisian berulang BBM bersubsidi menggunakan QR Code
milik orang lain dan melakukan penggandaan QR Code.
"Kita lakukan pemblokiran
melalui sistem, jadi kita sudah bisa baca di sistem subsidi tepat. QR Code yang
berpotensi melakukan pengisian BBM secara bolak balik," kata Bagus, Jumat
(8/12/2023).
Ia menjelaskan, kendaraan yang
melakukan pengisian BBM secara berulang tersebut terdeteksi dan dapat
diidentifikasi oleh sistem sehingga dilakukan pemblokiran oleh Pertamina.
"Itu bukan penggunaan umum
transportasi, karena kita bisa identifikasi misal konsumsi sekian dia mengisi
di sekitar Bandar Lampung, tapi tidak keluar Bandar Lampung maka sistem akan
deteksi. Dan per November ini kita sudah ngeblok 1.600 QR," katanya.
Kendaraan yang paling banyak
diblokir oleh Pertamina dan tidak diperbolehkan mengisi BBM bersubsidi lagi itu
karena melakukan pengisian berulang dengan menggunakan QR milik orang lain atau
melakukan penggandaan.
"Maka yang kami blokir ini
ada yang mengisi bolak balik dengan menggunakan QR Code orang lain atau
penggandaan QR sehingga tetap terdeteksi oleh sistem yang kami miliki,"
jelasnya. (*)
Berita ini telah terbit
di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 4 Juli 2024 dengan judul “Penyalahgunaan QR Code Solar Subsidi di Lampung”
Berita Lainnya
-
Marak Calo, PT KAI Tegaskan Proses Rekrutmen Tanpa Perantara dan Biaya
Jumat, 09 Mei 2025 -
Pembunuh Penjaga Rumah Thomas Rizka Diobservasi di RSJ
Jumat, 09 Mei 2025 -
Calon Jemaah Haji Asal Bandar Lampung Meninggal Dunia Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci
Jumat, 09 Mei 2025 -
Berikut Jadwal Pendaftaran SPMB SMA/SMK Tahun Ajaran 2025-2026 di Lampung
Jumat, 09 Mei 2025