Harga Gas LPG 3 Kg Melonjak di Metro, DPRD Desak Disdag Tingkatkan Pengawasan
Kupastuntas.co,
Metro - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menyoroti lonjakan
harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer yang melebihi Harga Eceran
Tertinggi (HET). Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro diminta untuk
meningkatkan pengawasan terhadap penjualan gas elpiji bersubsidi ini.
Anggota
Komisi III DPRD Metro, Kun Komariyati, menegaskan pentingnya pengawasan ketat
di pangkalan gas untuk memastikan distribusi gas elpiji 3 kilogram berjalan
sesuai aturan.
"Saya
meminta Dinas Perdagangan memperketat pengawasan di pangkalan-pangkalan gas,
terutama lalu lintas gas elpiji 3 kilogram dari pangkalan ke pengecer atau
warung," kata Kun saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/7/2024).
Politisi
Partai Golkar ini juga mengingatkan perlunya antisipasi terhadap praktik
penyelewengan dalam distribusi gas elpiji dari pangkalan ke pengecer.
"Pengawasan
oleh Disdag Metro sangat penting agar tidak terjadi penyelewengan distribusi
gas dari pangkalan ke warung atau pengecer. Pengawasan yang ketat dapat
meminimalisir pelanggaran," ujarnya.
Menurut Kun,
pembatasan penjualan ke tingkat pengecer telah diatur oleh Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Republik Indonesia, yang membatasi
penyaluran gas elpiji 3 kilogram dari pangkalan ke pengecer maksimal 10 persen
dari total gas yang tersedia.
"Aturan
Dirjen Migas membatasi penjualan gas elpiji 3 kilogram dari pangkalan ke
warung, maksimal 10 persen dari total gas yang dialokasikan agen ke pangkalan
setiap minggunya," jelasnya.
Kun juga
mengingatkan dinas terkait untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin
ke setiap pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang ada di Bumi Sai Wawai.
"Evaluasi
secara rutin penting dilakukan untuk memastikan pangkalan menjalankan penjualan
sesuai aturan. Ini agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan bisa membeli
gas melon di pangkalan, bukan di warung yang harganya jauh di atas HET,"
pungkasnya.
Sementara
itu, harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer masih tinggi, berkisar
antara Rp 23.000 hingga Rp 26.000 per tabung. Hendra Setiawan, warga Kelurahan
Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, mengaku membeli gas dengan harga Rp 25.000
per tabung di pengecer.
"Di
warung harganya masih Rp 25.000 sampai Rp 26.000 per tabung. Saya belum pernah
dapat harga di bawah Rp 25.000. Di pangkalan sering habis barangnya," ungkapnya.
Putri, warga
Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, juga menyampaikan hal serupa, menyebut
harga gas elpiji 3 kilogram di pengecer berkisar antara Rp 23.000 hingga Rp
25.000.
"Di
sini rata-rata Rp 23.000 sampai Rp 25.000. Kalau beli di pangkalan sering tidak
kebagian karena cepat habis," terangnya.
Putri
berharap pemerintah Kota Metro dapat memastikan stok gas di pangkalan tersedia
agar harga sesuai HET bisa diterapkan.
"Saya
harap harga bisa sesuai HET, itu sangat membantu masyarakat. Mudah-mudahan
pemerintah kota punya solusi agar harga sesuai HET," harapnya.
Kabid
Perdagangan Disdag Metro, Eni Purwati, mengimbau masyarakat untuk membeli gas
elpiji 3 kilogram langsung di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET.
"Kami
mengimbau warga Metro membeli gas elpiji 3 kilogram ke pangkalan dengan harga
Rp 18.000 per tabung. Aturan pembatasan penjualan dari pangkalan ke pengecer
sudah berlaku sejak 1 Juli 2024," jelas Eni.
Eni
menegaskan bahwa aturan ini dikeluarkan untuk memastikan masyarakat mendapatkan
gas elpiji 3 kilogram dengan harga yang telah disubsidi pemerintah.
"Pengawasan
dan monitoring akan terus dilakukan, dan kami akan evaluasi satu bulan ke depan
untuk memastikan aturan ini berjalan dengan baik," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Temukan Banyak Bantuan Salah Sasaran, Dewan Minta Dinsos Metro Data Ulang Penerima Bantuan
Jumat, 31 Januari 2025 -
Sepanjang Januari, 117 Warga Metro Terjangkit DBD
Jumat, 31 Januari 2025 -
Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Kamis, 30 Januari 2025 -
Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang
Kamis, 30 Januari 2025