• Jumat, 05 Juli 2024

Akhir Pelarian Herman Pembunuh Anggi Lestari Siswi SMK di Mesuji

Rabu, 03 Juli 2024 - 10.47 WIB
395

Herman pembunuh Anggi Lestari yang tak lain adalah paman korban. Foto: Dok Polda Lampung

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pelarian Herman pembunuh Anggi Lestari (16) siswi SMK di Mesuji Lampung yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan akhirnya berakhir di jeruji besi. Herman berhasil diringkus polisi di tempat persembunyiannya di Desa Beruge, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), pada Senin (1/7/2024) sekitar pukul 02.00 dini hari.

“Herman ditangkap di depot kayu (Sawmil), yang juga merupakan orang Lampung. Untuk berapa lamanya dia di sana kita kurang tahu. Yang pasti itu hanya tempat pelariannya saja karena kebetulan pemilik Sawmil adalah orang Lampung," ujar Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto. Rabu (3/7/24).

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMK Anggi Lestari (16) ditemukan tewas mengenaskan di dekat parit kebun karet Desa Margo Mulyo Mesuji, Lampung.

Hampir satu bulan kematian Anggi, pelaku pembunuhan tak kunjung di dapat. Setelah Polisi melakukan penyelidikan secara intensif dan memeriksa 42 orang saksi, akhirnya mengerucutlah pada satu nama yakni Herman yang merupakan paman korban.

Karena terakhir kali korban terlihat di rekaman CCTV dibonceng oleh seorang pria mengenakan jaket kulit hitam. Saat diperlihatkan kepada keluarga Anggi ternyata laki-laki tersebut adalah paman korban yakni Herman.

Terungkap Berkat Rekaman CCTV

Herman, pelaku yang bunuh keponakannya atas nama Anggi Lestari, terungkap berkat rekaman CCTV. Polisi mengamankan rekaman CCTV dari salah satu rumah warga.

Pada video kamera CCTV berdurasi 7 detik, terlihat Anggi dengan masih berseragam sekolah lengkap tengah dibonceng di belakang pelaku Herman yang mengenakan jaket berwarna hitam.

Berbekal dari rekaman CCTV tersebut, kasus ini akhirnya berhasil terungkap meski memakan waktu sebulan lamanya karena minimnya alat bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Proses penyelidikan yang dilakukan telah memeriksa 42 saksi baik dari keluarga, warga hingga pihak sekolah.

"Awalnya memang tim khusus yang dibentuk ini sempat mengalami kendala karena minimnya alat bukti. Namun akhirnya dalam proses penyelidikan ini tim menemukan rekaman CCTV. Dalam rekaman tersebut, terlihat korban ini tengah dibonceng seorang pria menggunakan jaket berwarna hitam. Rekaman CCTV ini juga sudah ditunjukkan ke pihak keluarganya dan telah dibenarkan," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, Selasa (2/7/2024).

Dari CCTV ini, pihak kepolisian terus menggali keterangan saksi-saksi dengan segala alat bukti yang ditemukan di TKP. Termasuk temuan sperma di tubuh korban Anggi.

"Dari temuan-temuan yang ada dilakukan pengumpulan alat bukti baik secara induktif maupun deduktif. Selain melakukan pemeriksaan saksi kami juga mengambil sampling dari darah korban maupun temuan sperma untuk dilakukan uji laboratorium pemeriksaan DNA," jelasnya.

Selain itu, Umi mengungkap bahwa korban Anggi selalu menolak naik motor bersama orang lain yang tidak dikenal dekat. Dari situ dapat disimpulkan bahwa pria yang terekam CCTV membonceng dirinya punya hubungan dekat dengan korban.

"Kemudian dari rekaman CCTV itu juga terungkap bahwa korban ini tidak pernah mau dibonceng jika tidak kenal dekat. Artinya, ada hubungan keluarga antara pelaku dengan korban. Ini menjadi petunjuk kuat kita sehingga penelusuran dilakukan kepada lingkungan keluarga, sampailah kita mendeteksi teridentifikasi pelaku adalah H, paman dari korban," sambung Umi.

Herman Tusuk Anggi Berkali-kali dan Perkosa Korban

Hanya karena ingin menguasai uang yang dibawa keponakannya, Anggi Lestari (16), Herman tega menghabisi nyawa korban. Dia mengaku menusuk korban beberapa kali dengan pisau kemudian memperkosa korban yang sudah tidak berdaya.

Fakta tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik dari hasil pemeriksaan sementara terhadap Herman.

"Hasil dari keterangan pelaku ini, upaya pemerkosaan itu terjadi usai dirinya melakukan penusukan beberapa kali ke tubuhnya (Anggi). Namun itu masih akan kami dalami," kata Umi.

Dugaan pemerkosaan turut diperkuat dengan ditemukannya sperma pada tubuh Anggi. Saat ditemukan, kondisi korban juga tidak mengenakan celana.

"Iya, di tubuh korban ini kita temukan sperma. Namun itu masih kita tunggu hasil pemeriksaan labnya. Itu baru berdasarkan keterangan pelaku," lanjut Umi.

Motif Ingin Uang Korban

Pihak kepolisian juga masih mendalami keterangan pelaku terkait motif sebenarnya dari peristiwa ini. Pelaku sendiri mengaku dirinya menginginkan uang yang dibawa korban saat mereka sama-sama pulang naik motor.

"Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku mengaku ingin mengambil uang AL, dia ingin menguasai uang AL," katanya.

Karena pada saat di TKP kebun karet itu sepi, dia kemudian memaksa merampas uang Anggi.

"Dia terus memaksa mengambil uang korban namun korban melawan, sehingga pelaku panik dan menusuk korban beberapa kali. Kemudian meninggalkan korban di dalam parit," jelas Umi.

Hingga kini, proses pendalaman keterangan Herman masih terus dilakukan oleh jajaran Polres Mesuji dan Ditreskrimum Polda Lampung.

"Masih terus didalami agar fakta sebenarnya bisa benar-benar terungkap," tegasnya.

Terkait kemungkinan adanya pelaku lain dalam pembunuhan Anggi, Umi mengatakan hingga saat ini pelaku masih mengerucut pada satu orang yaitu Herman.

"Untuk sementara masih tunggal," tandasnya.

Sebelumnya, penemuan mayat Anggi Lestari menggegerkan masyarakat Kabupaten Mesuji, diketahui Anggi adalah siswi SMK 01 Tanjung Raya masih duduk di bangku kelas X (10). Korban merupakan warga Desa Tebing Karya Mandiri ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bersimbah darah, disamping jasadnya ditemukan juga motor korban jenis Honda Beat.

Korban ditemukan warga di semak-semak Jalan Dusun Tanjung Makmur, Desa Margo Mulyo Kecamatan Mesuji Timur sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (28/5/24). (*)